Novanto Pimpin Golkar
Setya Novanto (dapat 273 suara) ditetapkan jadi Ketua Umum DPP Golkar, setelah Ade Komarudin (raih 177 suara) pilih mengalah dan tidak lanjutkan voting kedua
Idrus Marham Jadi Sekjen, Nurdin Halid Ketua Harian
MANGUPURA, NusaBali
Setya Novanto keluar sebagai pemenang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang berakhir Selasa (17/5) dinihari, di Bali Nusa Dua Convention Center (BDNCC) Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Novanto ditetapkan jadi Ketua Umum DPP Golkar 2016-2019, setelah memenangkan voting putaran pertama dengan mengungguli Ade Komarudin dan 6 Caketum lainnya. Setelah terpilih, Novanto kembali tunjuk Idrus Marham sebagai Sekjen DPP Golkar, sementara Nurdin Halid jadi Ketua Harian DPP Golkar.
Novanto yang kini Ketua Fraksi Golkar DPR, langsung ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP Golkar di arena Munaslub, dinihari kemarin, karena pesaing terkuatnya, Ade Komarudin (yang kini Ketua DPR), pilih tidak melanjutkan voting putaran kedua, meskipun masih punya peluang menang. Dalam voting putaran pertama, Novanto meraih 273 suara, sementara Ade kebagian 177 suara.
Sedangkan Aziz Syamsuddin (kini Sekretaris Fraksi Golkar DPR) menduduki peringkat tiga saat voting putaran pertama, dengan meraih 48 suara. Disusul kemudian Syahrul Yasin Limpo (kini Gubernur Sulawesi Selatan) di peringkat empat dengan 27 suara, lalu Erlangga Hartarto (mantan anggota DPR/14 suara), Mahyudin (Wakil Ketua MPR/2 suara), Priyo Budi Santoso (mantan Wakil ketua DPR/1 suara), dan Indra Bambang Utoyo (mantan anggota DPR/1 suara). Sementara 11 suara lagi dinyatakan tidak sah.
Sebenarnya, Ade Komarudin masih bisa melanjutkan tarung putaran kedua dan punya kans menang, karena merauk lebih dari 30 persen dari total suara yang diperebutkan. Namun, Ketua Umum SOKSI ini pilih mengalah dan memberikan jalan kepada Novanto untuk bersama-sana membesarkan Golkar.
"Saya lebih muda dari Pak Novanto. Saya baru 50 tahun, sementara Pak Novanto sudah 60 tahun. Jadi, saya masih punya kesempatan diu masa depan," ujar Ade dengan legowo begitu usainya penghitungan suara voting putaran pertama, sembari memeluk hangat Novanto.
Ade yang naik ke kursi Ketua DPR akhir tahun 2015 menggantikan Novanto yang lengser akibat skandal ‘Papa Minta Saham’, berjanji akan memberi dukungan penuh bagi kepengurusan DPP Golkar hasil Munaslub di Nusa Dua. "Saya dan rekan-rekan (sesama Caketum Golkar) akan memberikan support kepada Pak Novanto dan pengurusnya untuk demi kebesaran Partai Golkar. Saya dan istri saya mengucapkan selamat kepada Pak Novanto untuk kebesaran Partai Golkar," tandas Ade disambut sorak sorai ratusan peserta Munaslub.
Sementara, Novanto mengapresiasi kebesaran hati Ade Komarudin yang pilih legowo tanpa lanjutkan voting putaran kedua. "Bangga kepada sosok Ade Komarudin selaku Ketua DPR untuk memberikan apa yang mestinya menjadi dua putaran, tapi dengan penuh rasa rela dan kebesaran hatinya memberikan ini satu putaran. Luar biasa," puji Novanto. "Saya hormat kepada Ade Komarudin yang betul-betul di Partai Golkar saya membrikan apresiasinya."
Novanto pun berjanji akan rangkul seluruh Caketum Golkar yang sempat jadi rivalnya di Munaslub. Novanto memastikan Golkar di bawah kepemimpinannya akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. "Tentu saya akan menerima jabatan ini. Saya akan mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, sehingga bisa menjadi kerjasama yang besar dengan Golkar di masa datang," kata politisi asal Bandung mantan Bendahara Umum DPP Golkar hasil Munas Riau 2009 ini.
Dalam pidato pertamanya sebagai Ketua Umum DPP Golkar saat acara penutupan Munaslub di BDNCC, Nusa Dua, Selasa kemarin, Novanto juga kembali meminta bantuan kepada 7 Caketum untuk membesarkan partai. "Ini bukan kemenangan saya pribadi dan tim, tapi kemenangan kita semua, kemenangan Partai Golkar," kata Novanto dalam acara penutupan Munaslub yang dilakukan Mendagri Tjahjo Kumolo tersebut.
Sesuai janji sebelumnya untuk tidak rangkap jabatan jika terpilih jadi Ketua Umum DPP Golkar, Novanto pun segera akan mengundurkan diri dari posisi Ketua Fraksi Golkar DPR. “Sesuai janji saya, maka saya akan cari waktu untuk mengundurkan diri sebagai Ketua Fraksi Golkar. Saya akan kerja serius baik di tingkat satu (DPD I Golkar Provinsi) maupun tingkat dua (DPD II Golkar Kabupaten/Kota, Red)," tegas Novanto.
Nantinya, Novanto hanya akan mundur dari jabatan sebagai Ketua Fraksi Gokar, bukan mundur dari keanggotaan DPR. Namun, dia memastikan akan bekerja secara maksimal untuk membesarkan Golkar. "Saya akan kerja serius 3 tahun, keliling ke DPD I dan DPD II, keliling ke kecamatan dan kelurhan, serta memberi rasa kemudahan membesarkan partai," imbuhnya.
Selaku Ketua Umum DPP Golkar yang baru terpilih, Novanto pun sudah siapkan program 100 hari kerja. Ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Golkar terkait persiapan Pilkada 2017 serentak. "Saya akan jalankan 100 hari kerja pertama, karena Pilkada 2017 sudah di depan mata. Kita terjun ke daerah, saya akan mengadakan rekonsiliasi dari pusat hingga daerah dan bekerja sama dengan 34 DPD I Golkar yang sudah saya datangi.”
Setya Novanto sudah memilih orang kepercayaan untuk mengisi jabatan strategis di DPP Golkar 2016-2019. "Untuk Sekjen Bapak Idrus Marham, Bendahara Umum Bapak Robert Kardinal, dan Ketua Harian Nurdin Halid. Formatur ini akan bekerja paling lambat 15 hari, Sabtu kita akan rapat," jelas Novanto.
Idrus Marham merupakan Bendahara Umum DPP Golkar hasil Munas Riau 2009 dan Munas Nusa Dua 2014. Sedangkan Nurdin Halid yang mantan Ketua Umum PSSI adalah Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Golkar 2016 di Nusa Dua. Trio Idrus Marham-Robert Kardinal-Nurdin Halid diminta Novanto untuk menampung segala masukan terkait susunan formatur atau kepengurusan Golkar. "Kita harapkan anggota yang betul-betul ingin aktif, tidak hanya orang yang ditaruh di tempat-tempat tapi tidak bekerja karena waktu kita hanya 3,5 tahun."
Sementara itu, Ketua Umum DPP Golkar 2009-2014 dan 2014-2016, Aburizal Bakrie alias Ical yang kini ditunjuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, berharap Novanto memasukkan 7 Caketum ke jajaran pengurus elite Beringin. Menurut Ical, Ade Komarudin, Aziz Syamsudin, Prio Budi Santoso cs perlu diakomodasi masuk ke struktur DPP Golkar yang baru.
"Saya harapkan Pak Novanto nanti masukkan semua (7 Caketum) ke dalam kepengurusan," kata Ical dilansir detikcom, Selasa kemarin. "Winston Churchill mengatakan, kalau saat perang kita berjuang sekuat tenaga, namun saat damai kita cari satu kesatuan pandangan. 'In war resolution, in peace magnanimity'," lanjut mantan Menko Kesra di era SBY ini. 7 nat
Komentar