Gedung TK Guaji Roboh Saat Nyepi
Gedung TK (Taman Kanak-Kanak) Kumara Guaji, di Tempek Sibakan, Banjar Tengah, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (7/3) pukul 16.00 Wita, roboh saat masih berlangsung perayaan Nyepi.
AMLAPURA, NusaBali
Bangunan ambruk ke dalam ruangan, hanya ruang belajar saja yang roboh, sehingga merusak fasilitas pembelajaran. Padahal gedung TK Kumara Guaji itu didirikan tahun 2011, dan telah 9 kali menamatkan muridnya. Syukurnya, musibah terjadi saat Nyepi, tidak ada pembelajaran. Secara fisik, dari sisi luar kelihatannya bangunan masih layak pakai, kenyataannya di dalamnya di bagian-bagian kap, reng dan iga-iga telah keropos, akibat sebelumnya digoyang gempa.
Nampak segenap tokoh masyarakat dikoordinasikan Perbekel Nongan I Wayan Daging, bersama Kasek TK Kumara Guaji Ni Luh Putu Alit Suartini langsung meninjau lokasi sekolah setelah dapat laporan dari warga masyarakat.
Seluruh bangunan yang roboh, belum bisa dibersihkan. Hanya, bagian-bagian alat-alat permainan anak-anak yang diamankan, terutama buku-buku, dan VCD. Semua barang penunjang pembelajaran diamankan ke ruang guru.
Sedangkan ruangan guru dan ruangan tata usaha masih utuh. Sebelum musibah terjadi menurut Kasek Ni Luh Alit Suartini, bagian tembok bangunan telah retak, juga terlihat bagian kap, telah keropos, genteng bergeser sehingga bangunan bocor, kerusakan terjadi diakibatkan terjadinya gempa, Minggu (5 Agustus 2018).
Nampak Perbekel Nongan I Wayan Daging, bersama guru TK Kumara Guaji dan masyarakat berbaur mengamankan buku-buku dan fasilitas pembelajaran TK Kumara Guaji. Menyusul hadir memantau Kepala Seksi BPBD Kedaruratan dan Logistik Asmi Sukmawati, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa.
Wakil Bupati Artha Dipa meminta agar BPBD Karangasem mencatat kerusakan yang terjadi, sehingga perlu dipikirkan bantuan perbaikan, apakah BPBD Karangasem cukup punya anggaran atau mengajukan bantuan ke BPBD Bali.
Terkait pembelajaran yang mulai berlangsung, Sabtu (9/3), Kasek Ni Luh Putu Alit Suartini merencanakan pinjam Balai Desa Nongan yang bersebelahan dengan sekolah TK Kumara Guaji. "Kebetulan Balai Desa Nongan bersebelahan dengan TK Kumara Guaji, sementara kami pinjam bale desa itu," kata Ni luh Putu Alit Suartini.
Selama ini Ni Luh Putu Alit Suarrtini mengelola TK Kumara Guaji hanya berdua bersama Ni Wayan Mariani. Keduanya status guru Yayasan Sri Laksmi Kumara Guaji.
Siswa angkatan ke-10 yang diajarkan tahun ajaran 2018/2019, sebanyak 16 siswa. "Kami mengajar berdua, juga merangkap sebagai petugas tata usaha," jelas Ni Luh Putu Alit Suartini.
Perbekel Nongan I Wayan Daging mengaku dapat laporan dari warga gedung TK Kumara Guaji roboh saat Nyepi. "Kami kemudian ke lokasi TK Kumara Guaji, bersama kasek dan masyarakat," katanya. *k16
Nampak segenap tokoh masyarakat dikoordinasikan Perbekel Nongan I Wayan Daging, bersama Kasek TK Kumara Guaji Ni Luh Putu Alit Suartini langsung meninjau lokasi sekolah setelah dapat laporan dari warga masyarakat.
Seluruh bangunan yang roboh, belum bisa dibersihkan. Hanya, bagian-bagian alat-alat permainan anak-anak yang diamankan, terutama buku-buku, dan VCD. Semua barang penunjang pembelajaran diamankan ke ruang guru.
Sedangkan ruangan guru dan ruangan tata usaha masih utuh. Sebelum musibah terjadi menurut Kasek Ni Luh Alit Suartini, bagian tembok bangunan telah retak, juga terlihat bagian kap, telah keropos, genteng bergeser sehingga bangunan bocor, kerusakan terjadi diakibatkan terjadinya gempa, Minggu (5 Agustus 2018).
Nampak Perbekel Nongan I Wayan Daging, bersama guru TK Kumara Guaji dan masyarakat berbaur mengamankan buku-buku dan fasilitas pembelajaran TK Kumara Guaji. Menyusul hadir memantau Kepala Seksi BPBD Kedaruratan dan Logistik Asmi Sukmawati, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa.
Wakil Bupati Artha Dipa meminta agar BPBD Karangasem mencatat kerusakan yang terjadi, sehingga perlu dipikirkan bantuan perbaikan, apakah BPBD Karangasem cukup punya anggaran atau mengajukan bantuan ke BPBD Bali.
Terkait pembelajaran yang mulai berlangsung, Sabtu (9/3), Kasek Ni Luh Putu Alit Suartini merencanakan pinjam Balai Desa Nongan yang bersebelahan dengan sekolah TK Kumara Guaji. "Kebetulan Balai Desa Nongan bersebelahan dengan TK Kumara Guaji, sementara kami pinjam bale desa itu," kata Ni luh Putu Alit Suartini.
Selama ini Ni Luh Putu Alit Suarrtini mengelola TK Kumara Guaji hanya berdua bersama Ni Wayan Mariani. Keduanya status guru Yayasan Sri Laksmi Kumara Guaji.
Siswa angkatan ke-10 yang diajarkan tahun ajaran 2018/2019, sebanyak 16 siswa. "Kami mengajar berdua, juga merangkap sebagai petugas tata usaha," jelas Ni Luh Putu Alit Suartini.
Perbekel Nongan I Wayan Daging mengaku dapat laporan dari warga gedung TK Kumara Guaji roboh saat Nyepi. "Kami kemudian ke lokasi TK Kumara Guaji, bersama kasek dan masyarakat," katanya. *k16
1
Komentar