Ribuan Umat Hindu Tawur Kesanga di Candi Prambanan
Umat Hindu baru saja merayakan hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 pada Kamis (7/3) kemarin.
JOGJAKARTA, NusaBali
Sebelum perayaan tersebut mereka melaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga Nasional di pelataran Candi Prambanan, Jogjakarta pada Rabu (6/3).
Hadir Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Panitia Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 Wayan Gigin Samudra beserta jajarannya, Ketua Sabha Walaka I Nengah Dana.
Kemudian Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana, anggota DPD RI Arya Wedakarna, Dirjen Bimas Hindu Kemenag Ketut Widya serta sejumlah tokoh Hindu lainnya seperti Sang Nyoman Suwisma, Ketut Untung Yoga Ana dan I Made Astra Tanaya. Tak ketinggalan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saiffudin dan Gubernur Jogjakarta yang diwakili Staf Ahli bidang Budaya dan Kemasyarakatan Tri Mulyono.
Ketua Panitia Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 Wayan Gigin Samudra mengatakan, Tawur Agung dihadiri oleh 10 ribu umat dari Jogjakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Tawur Agung diawali dengan mengelilingi Candi Prambanan.
"Ini merupakan rangkaian dari Tawur Agung. Namanya nuwur tirta. Saya menganggat untuk Dewa Brahma, Pa Wisnu untuk Dewa Wisnu dan Pa Nengah Dana untuk Dewa Siwa," ujar Wayan Gigin. Wayan Gigin pun berterimakasih dan mengapresisasi kerja keras panitia daerah dibawah komando I Made Astra Tanaya sehingga Tawur Agung berjalan hikmat dan luar biasa.
Terlebih antusias umat di sekitar Jateng dan Jogja sangat besar sekali mengikuti upacara tersebut. Sebagai pedarma wacana di upacara Tawur Agung Nasional adalah Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya. Wisnu Bawa mengatakan Tawur Agung dilakukan pada bulan genap ke sembilan secara berjenjang baik dari keluarga, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai nasional.
"Tujuannya adalah membangun harmonisasi dengan unsur-unsur alam, panca maha putra. Yaitu air, udara, tanah, api dan alam. Kelima unsur tersebut dapat mengakibatkan bencana sehingga perlu diharmoniskan. Puncaknya pada hari raya Nyepi dengan melaksanakan catur brata penyepian," jelas Wisnu.
Wisnu menambahkan, Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 ini mengambil tema Melalui Catur Brata Penyepian, Kita Sukseskan Pemilu 2019. "Saya mengajak semua untuk punya cita-cita membangun bangsa dan negara. Saya ingatkan pula agar anak-anak muda memiliki cita-cita setinggi langit dan jangan lupa dengan Ibu Pertiwi," tegasnya.
Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya mengatakan, sangat bersyukur bisa datang setiap tahun di acara Tawur Agung Kesanga Nasional. Ia meminta maaf atas ketidakhadiran presiden Joko Widodo di acara tersebut. Namun orang nomor satu di Indonesia itu menyampaikan pesan kepada umat Hindu di seluruh nusantara, selamat melaksanakan Tawur Agung dan menjalani hari suci Nyepi.
Sementara Panitia Tawur Agung Kesanga I Made Astra Tanaya mengatakan, tidak merasa terbebani sebagai tuan rumah Tawur Agung Nasional setiap tahun. Justru, itu merupakan sebuah amanah yang dipercayakan kepada mereka. Plus mereka bangga daerahnya menjadi lokasi Tawur Agung Kesanga Nasional.
Di Bogor, bertempat di Pura Bumi Natha Sakti yang berlokasi di Kompleks Brimob Kedung Halang, Kota Bogor, Jawa Barat, umat Hindu merayakan prosesi Tawur Kesanga pada Rabu (6/3).
Selanjutnya persembahyangan bersama dan diakhiri dengan mengarak ogoh-ogoh. "Ogoh-ogoh sebagai simbol bhutakala digunakan untuk menetralisir kekuatan negatif sehingga terjadi keseimbangan didalam kehidupan alam semesta," kata Humas Banjar kota Bogor Ni Luh Puspasari. *k22
Hadir Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Panitia Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 Wayan Gigin Samudra beserta jajarannya, Ketua Sabha Walaka I Nengah Dana.
Kemudian Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana, anggota DPD RI Arya Wedakarna, Dirjen Bimas Hindu Kemenag Ketut Widya serta sejumlah tokoh Hindu lainnya seperti Sang Nyoman Suwisma, Ketut Untung Yoga Ana dan I Made Astra Tanaya. Tak ketinggalan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saiffudin dan Gubernur Jogjakarta yang diwakili Staf Ahli bidang Budaya dan Kemasyarakatan Tri Mulyono.
Ketua Panitia Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 Wayan Gigin Samudra mengatakan, Tawur Agung dihadiri oleh 10 ribu umat dari Jogjakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Tawur Agung diawali dengan mengelilingi Candi Prambanan.
"Ini merupakan rangkaian dari Tawur Agung. Namanya nuwur tirta. Saya menganggat untuk Dewa Brahma, Pa Wisnu untuk Dewa Wisnu dan Pa Nengah Dana untuk Dewa Siwa," ujar Wayan Gigin. Wayan Gigin pun berterimakasih dan mengapresisasi kerja keras panitia daerah dibawah komando I Made Astra Tanaya sehingga Tawur Agung berjalan hikmat dan luar biasa.
Terlebih antusias umat di sekitar Jateng dan Jogja sangat besar sekali mengikuti upacara tersebut. Sebagai pedarma wacana di upacara Tawur Agung Nasional adalah Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya. Wisnu Bawa mengatakan Tawur Agung dilakukan pada bulan genap ke sembilan secara berjenjang baik dari keluarga, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai nasional.
"Tujuannya adalah membangun harmonisasi dengan unsur-unsur alam, panca maha putra. Yaitu air, udara, tanah, api dan alam. Kelima unsur tersebut dapat mengakibatkan bencana sehingga perlu diharmoniskan. Puncaknya pada hari raya Nyepi dengan melaksanakan catur brata penyepian," jelas Wisnu.
Wisnu menambahkan, Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 ini mengambil tema Melalui Catur Brata Penyepian, Kita Sukseskan Pemilu 2019. "Saya mengajak semua untuk punya cita-cita membangun bangsa dan negara. Saya ingatkan pula agar anak-anak muda memiliki cita-cita setinggi langit dan jangan lupa dengan Ibu Pertiwi," tegasnya.
Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya mengatakan, sangat bersyukur bisa datang setiap tahun di acara Tawur Agung Kesanga Nasional. Ia meminta maaf atas ketidakhadiran presiden Joko Widodo di acara tersebut. Namun orang nomor satu di Indonesia itu menyampaikan pesan kepada umat Hindu di seluruh nusantara, selamat melaksanakan Tawur Agung dan menjalani hari suci Nyepi.
Sementara Panitia Tawur Agung Kesanga I Made Astra Tanaya mengatakan, tidak merasa terbebani sebagai tuan rumah Tawur Agung Nasional setiap tahun. Justru, itu merupakan sebuah amanah yang dipercayakan kepada mereka. Plus mereka bangga daerahnya menjadi lokasi Tawur Agung Kesanga Nasional.
Di Bogor, bertempat di Pura Bumi Natha Sakti yang berlokasi di Kompleks Brimob Kedung Halang, Kota Bogor, Jawa Barat, umat Hindu merayakan prosesi Tawur Kesanga pada Rabu (6/3).
Selanjutnya persembahyangan bersama dan diakhiri dengan mengarak ogoh-ogoh. "Ogoh-ogoh sebagai simbol bhutakala digunakan untuk menetralisir kekuatan negatif sehingga terjadi keseimbangan didalam kehidupan alam semesta," kata Humas Banjar kota Bogor Ni Luh Puspasari. *k22
1
Komentar