Keliaran saat Nyepi, Wanita Sumba Diamankan
Yanti, 23 perempuan asal Sumba, NTT diamankan pecalang di kawasan Jalan Kebo Iwa, Kecamatan Denpasar Barat.
DENPASAR, NusaBali
Perempuan asal Sumba yang baru pertama kali datang ke Bali ini diamankan pecalang karena berkeliaran saat hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941.
Perempuan dengan rambut sebahu itu sebenarnya hendak ke Surabaya, Jawa Timur bersama pacarnya. Di berkeliaran di jalan karena tak mengetahui kos tempatnya menginap seusai mengikuti pawai ogoh-ogoh di daerah Kebo Iwa. Akibatnya Yanti diamankan pecalang dan dibawa ke Polresta Denpasar.
Pecalang mengantarnya ke Polresta Denpasar karena pada saat ditemukan di jalan dia seperti depresi dan enggan berbicara. Saat di Polresta polisi memberinya pengertian tentang Nyepi. Saat berada di Polresta, Yanti sempat kabur dan kembali diamankan pecalang dan membawanya lagi ke Polresta.
“Saya sebenarnya hendak ke Surabaya bersama pacar saya. Pacar saya datang dari Surabaya menjemput saya di Bandara Ngurah Rai. Namun kami tidak langsung ke Surabaya tetapi sementara nginap di kos teman pacar saya. Sore Rabu kami nonton ogoh-ogoh. Seusai nonton kami terpencar dan saya tidak tahu dimana kos tempat saya menginap,” tutur Yati.
Yanti mengaku sebelum nonton pawai ogoh-ogoh di sekitar daerah Kebo Iwa pacarnya mengatakan bahwa di Bali akan ada Nyepi. Namun tak dijelaskan Nyepi itu apa. Pada saat berpencar dengan pacarnya ia memilih berdiam diri sampai acara selesai. Hingga larut malam pacarnya tak kunjung datang untuk mencarinya.
Karena tak kunjung dijemput sang pacar, Yanti akhirnya berusaha untuk berjalan kaki mencari kos tempat mereka beristirahat sementara. Saat itulah dia ditemukan pecalang. Saat diinterogasi perempuan yang tak tahu apa-apa ini tak bisa bicara apa-apa.
“Saya tak punya HP. Saya kenal dengan pacar saya melalui FB menggunakan HP dari teman saya yang ada di Sumba. Saat saya datang dari Sumba pacar saya berjanji jemput di bandara. Saat itu pacar saya bilang akan ke Surabaya. Untuk sementara istirahat di kos temannya,” tutur Yanti. *po
Perempuan dengan rambut sebahu itu sebenarnya hendak ke Surabaya, Jawa Timur bersama pacarnya. Di berkeliaran di jalan karena tak mengetahui kos tempatnya menginap seusai mengikuti pawai ogoh-ogoh di daerah Kebo Iwa. Akibatnya Yanti diamankan pecalang dan dibawa ke Polresta Denpasar.
Pecalang mengantarnya ke Polresta Denpasar karena pada saat ditemukan di jalan dia seperti depresi dan enggan berbicara. Saat di Polresta polisi memberinya pengertian tentang Nyepi. Saat berada di Polresta, Yanti sempat kabur dan kembali diamankan pecalang dan membawanya lagi ke Polresta.
“Saya sebenarnya hendak ke Surabaya bersama pacar saya. Pacar saya datang dari Surabaya menjemput saya di Bandara Ngurah Rai. Namun kami tidak langsung ke Surabaya tetapi sementara nginap di kos teman pacar saya. Sore Rabu kami nonton ogoh-ogoh. Seusai nonton kami terpencar dan saya tidak tahu dimana kos tempat saya menginap,” tutur Yati.
Yanti mengaku sebelum nonton pawai ogoh-ogoh di sekitar daerah Kebo Iwa pacarnya mengatakan bahwa di Bali akan ada Nyepi. Namun tak dijelaskan Nyepi itu apa. Pada saat berpencar dengan pacarnya ia memilih berdiam diri sampai acara selesai. Hingga larut malam pacarnya tak kunjung datang untuk mencarinya.
Karena tak kunjung dijemput sang pacar, Yanti akhirnya berusaha untuk berjalan kaki mencari kos tempat mereka beristirahat sementara. Saat itulah dia ditemukan pecalang. Saat diinterogasi perempuan yang tak tahu apa-apa ini tak bisa bicara apa-apa.
“Saya tak punya HP. Saya kenal dengan pacar saya melalui FB menggunakan HP dari teman saya yang ada di Sumba. Saat saya datang dari Sumba pacar saya berjanji jemput di bandara. Saat itu pacar saya bilang akan ke Surabaya. Untuk sementara istirahat di kos temannya,” tutur Yanti. *po
Komentar