Wajib Gunakan Bahan Ramah Lingkungan
Ogoh-ogoh sebagai ekspresi kreatif masyarakat Bali serangkaian menyambut Hari Suci Nyepi, kembali dilombakan Pemkab Jembrana.
NEGARA, NusaBali
15 ogoh-ogoh karya terbaik Sekaa Teruna Teruni (STT) hasil seleksi dari lima kecamatan se-Jembrana, turut serta dalam lomba ogoh-ogoh di Catus Pata Kabupaten Jembrana, Rabu (6/3).
Pada lomba itu, panitia mewajibkan peserta menggunakan bahan ramah lingkungan sebagai material utama pembuatan ogoh-ogoh, yang juga dimaksudkan untuk menjaga semangat menyama braya para STT dalam pembuatan ogoh-ogoh. Pelaksanaan lomba ogoh-ogoh yang digelar seusai upacara Tawur Kesanga di Catus Pata Kabupaten Jembrana, itu turut disaksikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Kapolres Jembrana AKBP Budi P Saragih, Dandim 1617/Jembrana Letkol Djefry Marsono Hanok, Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, dan sejumlah pimpinan OPD Pemkab Jembrana. Lomba ogoh-ogoh yang rutin digelar sejak tahun 2015 ini merupakan wujud nyata serta komitmen Pemkab Jembrana secara berkesinambungan memberikan ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk menunjukan kreatifitasnya, termasuk menumbuhkan semangat kebersamaan para generasi muda di Jembrana.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana I Wayan Sutardi, yang juga Ketua Panitia Lomba Ogoh-ogoh Kabupaten Jembrana, mengatakan dalam perlombaan ogoh-ogoh tahun ini, ogoh-ogoh yang dibuat wajib mencirikan bhutakala dengan tema-tema kreatif sebagai perlambang sifat negatif. Sebelumnya, pihaknya bersama tim penilai turun melakukan seleksi ke masing-masing desa/kelurahan untuk memilih 15 ogoh-ogoh terbaik dari lima kecamatan se-Jembrana untuk mengikuti lomba ogoh-ogoh ini. “Untuk melakukan seleksi, kami bekerjasama dengan Sabha Yowana, Majelis Madya serta Camat se-Jembrana.Sebelumnya, kami turun ke masing-masing kecamatan memberi penilaian, mencari 15 ogoh-ogoh terbaik untuk mengikuti lomba ini,” ujarnya.
Terkait kewajiban penggunaan bahan ramah lingkungan, anggota Panitia I Ketut Arya Tangkas menyebutkan, sebenarnya memiliki sejumlah tujuan. Selain mendukung program Pemerintah, khususnya Pergub nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan sampah plastik, penggunaan bahan ramah lingkungan, diharapkan menjaga semangat menyama braya para STT. Di mana ketika harus menggunakan bahan ramah lingkungan, semua anggota STT bisa ikut terlibat. Mulai dari mencari bambu, membelah, menganyam, mengulat dan berbagai proses lainnya. “Yang tidak ikut mengulat, bisa membantu rekan-rekannya menyiapkan koreo maupun fragmen tari, sehingga rasa memiliki serta kebersamaan juga akan tumbuh dalam proses pembuatan ogoh-ogoh maupun persiapan mengikuti perlombaan. Intinya semua anggota bisa terlibat. Hal ini sangat sesuai dengan tradisi masyarakat Bali yang terbiasa ngayah serta bahu membahu satu sama lain . Diharapkan melalui kumpul-kumpul positif seperti ini, akan lahir ide-ide kreatif dari anak muda untuk membangun banjarnya,” ujar Arya Tangkas, yang juga Ketua Sabha Yowana Jembrana.
Dalam penilaian lomba ogoh-ogoh kali ini, khusus dihadirkan lima orang juri profesional dari luar Pemkab. Adapun dalam melakukan penilaian, 80 persen untuk ogoh-ogoh, 10 persen untuk tetabuhan, dan 10 persen untuk tari kreasi atau penampilan para STT tersebut. Pada lomba kali ini, disiapkan hadiah uang total Rp 19 juta untuk 5 pemenangan, diantaranya Rp 6 juta untuk juara I, Rp 5 juta untuk juara II, Rp 4 juta untuk juara III, dan masing-masing Rp 2 juta untuk juara harapan I dan juara harapan II. Selain memperebutkan hadiah tersebut, masing-masing STT yang terpilih untuk tampil mengikuti lomba ini, juga diberikan uang operasional sebesar Rp 5 juta.
Sesuai hasil penilaian juri yang langsung diumumkan setelah lomba tersebut, juara I diraih STT Dharma Dwipa dari Banjar Adat Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara dengan tema ogoh-ogoh Geseng Gesing, juara II diraih STT Hita Graha dari Banjar Adat Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo dengan tema ogoh-ogoh Purane Encak, dan juara III diraih STT Eka Cipta dari Banjar Adat Menega, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana dengan tema ogoh-ogoh Sang Kala Cantaka Murka. Sedangkan untuk juara harapan I dan II, masing-masing diraih STT Satria Kertha Yowana dari Banjar Adat Satria, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana dengan tema ogoh-ogoh Durga Maya, dan STT Widya Trepti dari Banjar Adat Ijo Gading, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara dengan tema ogoh-ogoh Butha Brungut. *
Pada lomba itu, panitia mewajibkan peserta menggunakan bahan ramah lingkungan sebagai material utama pembuatan ogoh-ogoh, yang juga dimaksudkan untuk menjaga semangat menyama braya para STT dalam pembuatan ogoh-ogoh. Pelaksanaan lomba ogoh-ogoh yang digelar seusai upacara Tawur Kesanga di Catus Pata Kabupaten Jembrana, itu turut disaksikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Kapolres Jembrana AKBP Budi P Saragih, Dandim 1617/Jembrana Letkol Djefry Marsono Hanok, Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, dan sejumlah pimpinan OPD Pemkab Jembrana. Lomba ogoh-ogoh yang rutin digelar sejak tahun 2015 ini merupakan wujud nyata serta komitmen Pemkab Jembrana secara berkesinambungan memberikan ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk menunjukan kreatifitasnya, termasuk menumbuhkan semangat kebersamaan para generasi muda di Jembrana.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana I Wayan Sutardi, yang juga Ketua Panitia Lomba Ogoh-ogoh Kabupaten Jembrana, mengatakan dalam perlombaan ogoh-ogoh tahun ini, ogoh-ogoh yang dibuat wajib mencirikan bhutakala dengan tema-tema kreatif sebagai perlambang sifat negatif. Sebelumnya, pihaknya bersama tim penilai turun melakukan seleksi ke masing-masing desa/kelurahan untuk memilih 15 ogoh-ogoh terbaik dari lima kecamatan se-Jembrana untuk mengikuti lomba ogoh-ogoh ini. “Untuk melakukan seleksi, kami bekerjasama dengan Sabha Yowana, Majelis Madya serta Camat se-Jembrana.Sebelumnya, kami turun ke masing-masing kecamatan memberi penilaian, mencari 15 ogoh-ogoh terbaik untuk mengikuti lomba ini,” ujarnya.
Terkait kewajiban penggunaan bahan ramah lingkungan, anggota Panitia I Ketut Arya Tangkas menyebutkan, sebenarnya memiliki sejumlah tujuan. Selain mendukung program Pemerintah, khususnya Pergub nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan sampah plastik, penggunaan bahan ramah lingkungan, diharapkan menjaga semangat menyama braya para STT. Di mana ketika harus menggunakan bahan ramah lingkungan, semua anggota STT bisa ikut terlibat. Mulai dari mencari bambu, membelah, menganyam, mengulat dan berbagai proses lainnya. “Yang tidak ikut mengulat, bisa membantu rekan-rekannya menyiapkan koreo maupun fragmen tari, sehingga rasa memiliki serta kebersamaan juga akan tumbuh dalam proses pembuatan ogoh-ogoh maupun persiapan mengikuti perlombaan. Intinya semua anggota bisa terlibat. Hal ini sangat sesuai dengan tradisi masyarakat Bali yang terbiasa ngayah serta bahu membahu satu sama lain . Diharapkan melalui kumpul-kumpul positif seperti ini, akan lahir ide-ide kreatif dari anak muda untuk membangun banjarnya,” ujar Arya Tangkas, yang juga Ketua Sabha Yowana Jembrana.
Dalam penilaian lomba ogoh-ogoh kali ini, khusus dihadirkan lima orang juri profesional dari luar Pemkab. Adapun dalam melakukan penilaian, 80 persen untuk ogoh-ogoh, 10 persen untuk tetabuhan, dan 10 persen untuk tari kreasi atau penampilan para STT tersebut. Pada lomba kali ini, disiapkan hadiah uang total Rp 19 juta untuk 5 pemenangan, diantaranya Rp 6 juta untuk juara I, Rp 5 juta untuk juara II, Rp 4 juta untuk juara III, dan masing-masing Rp 2 juta untuk juara harapan I dan juara harapan II. Selain memperebutkan hadiah tersebut, masing-masing STT yang terpilih untuk tampil mengikuti lomba ini, juga diberikan uang operasional sebesar Rp 5 juta.
Sesuai hasil penilaian juri yang langsung diumumkan setelah lomba tersebut, juara I diraih STT Dharma Dwipa dari Banjar Adat Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara dengan tema ogoh-ogoh Geseng Gesing, juara II diraih STT Hita Graha dari Banjar Adat Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo dengan tema ogoh-ogoh Purane Encak, dan juara III diraih STT Eka Cipta dari Banjar Adat Menega, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana dengan tema ogoh-ogoh Sang Kala Cantaka Murka. Sedangkan untuk juara harapan I dan II, masing-masing diraih STT Satria Kertha Yowana dari Banjar Adat Satria, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana dengan tema ogoh-ogoh Durga Maya, dan STT Widya Trepti dari Banjar Adat Ijo Gading, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara dengan tema ogoh-ogoh Butha Brungut. *
1
Komentar