Adik Bupati Bangli Meninggal
Sakit Jantung dan Stroke
BANGLI, NusaBali
Bupati Bangli, I Made Gianyar, kembali berduka. Adik kandung, Ni Wayan Sudiasih, 46, meninggal di RSU Bangli, Sabtu (9/3). Guru di SDN Bunutin, Bangli itu meninggal karena sakit jantung dan stroke. Almarhum meninggalkan suami, I Ketut Gria, dan seorang putra, I Wayan Gery Aditya. Kerabat yang mengetahui kabar duka tersebut langsung datang ke rumah sakit untuk melayat.
Sudiasih mendapat perawatan intensif di ICU RSU Bangli sejak 16 hari lalu. Penyakit stroke dan jantung dideritanya cukup lama dan beberapa kali harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Adik Bupati Made Gianyar, I Made Subrata, mengatakan almarhum menderita stroke sejak 12 tahun lalu. Sedangkan gangguan pada jantung 2 tahun terakhir. “Beberapa kali kumat, terakhir paling parah. Pada tanggal 22 Februari masuk rumah sakit sempat dirawat di ruang utama. Karena kondisinya menurun akhirnya dirawat di ruang ICU,” ungkap Subrata, Sabtu malam.
Selama menjalani perawatan, almarhum masih sadar dan bisa diajak komunikasi melalui tulisan. “Kondisinya kembali menurun sampai akhirnya dinyatakan meninggal oleh tim medis sekitar pukul 16.05 Wita,” sebutnya. Jenazah dibawa pulang ke rumah duka di Desa Bunutin pada Minggu (10/3) pagi. Pihak keluarga akan melakukan upacara makinsan di setra setempat. “Upacara pengabenan rencananya dilaksanakan pada Agustus mendatang. Upacara pengabenan akan bersamaan dengan almarhum istri Bupati Bangli, Ny Erik yang meninggal pada September 2018 lalu,” ungkap Subrata yang juga Perbekel Desa Bunutin.
Sudiasih merupakan anak kelima dari enam bersaudara. “Kami bersaudara enam orang, saudara pertama kami yakni Ni Wayan Sadri sudah lebih dahulu meninggal. Sekarang saudara laki-laki saja yang masih ada,” imbuhnya. Putra almarhum, Gery Aditya didampingi keluarga nampak tegar meski tidak banyak berbicara. *es
Sudiasih mendapat perawatan intensif di ICU RSU Bangli sejak 16 hari lalu. Penyakit stroke dan jantung dideritanya cukup lama dan beberapa kali harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Adik Bupati Made Gianyar, I Made Subrata, mengatakan almarhum menderita stroke sejak 12 tahun lalu. Sedangkan gangguan pada jantung 2 tahun terakhir. “Beberapa kali kumat, terakhir paling parah. Pada tanggal 22 Februari masuk rumah sakit sempat dirawat di ruang utama. Karena kondisinya menurun akhirnya dirawat di ruang ICU,” ungkap Subrata, Sabtu malam.
Selama menjalani perawatan, almarhum masih sadar dan bisa diajak komunikasi melalui tulisan. “Kondisinya kembali menurun sampai akhirnya dinyatakan meninggal oleh tim medis sekitar pukul 16.05 Wita,” sebutnya. Jenazah dibawa pulang ke rumah duka di Desa Bunutin pada Minggu (10/3) pagi. Pihak keluarga akan melakukan upacara makinsan di setra setempat. “Upacara pengabenan rencananya dilaksanakan pada Agustus mendatang. Upacara pengabenan akan bersamaan dengan almarhum istri Bupati Bangli, Ny Erik yang meninggal pada September 2018 lalu,” ungkap Subrata yang juga Perbekel Desa Bunutin.
Sudiasih merupakan anak kelima dari enam bersaudara. “Kami bersaudara enam orang, saudara pertama kami yakni Ni Wayan Sadri sudah lebih dahulu meninggal. Sekarang saudara laki-laki saja yang masih ada,” imbuhnya. Putra almarhum, Gery Aditya didampingi keluarga nampak tegar meski tidak banyak berbicara. *es
Komentar