Gerindra Bali Percaya Diri di Pilpres
Hari ini Gandeng Sandiaga Uno Sisir Bali Barat
DENPASAR, NusaBali
Pernyataan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tidak mengarahkan massa dan pendukung memilih salah satu capres-cawapres di Pilpres 2019 dalam pidato politiknya beberapa waktu lalu, tidak membuat gusar Partai Gerindra Provinsi Bali. Gerindra tetap percaya diri dengan kekuatan soliditas partainya untuk menang di Pilpres 2019 mendatang. Namun demikian hubungan koalisi Gerindra dan Demokrat masih tetap terjaga. Sebagai bukti, Selasa (12/3) hari ini Gerindra dan Demokrat berkolaborasi mengajak Cawapres 02 Sandiaga Uno menyisir Bali Barat, yakni Kabupaten Jembrana.
Juru Bicara pasangan Prabowo-Sandi Provinsi Bali, Made Gede Ray Misno di Denpasar, Senin (11/3) siang mengatakan pidato politik AHY yang seolah-olah netral di Pilpres tidak membuat kader Gerindra gusar. Karena kader Gerindra didoktrin harus tetap percaya dengan kekuatan dan soliditas organisasi. “Kita percaya dengan soliditas internal, soliditas organisasi, lapisan kader dari akar rumput sampai elite satu komando. Soal pidato AHY yang kesannya mengarah netral di Pilpres kader Gerindra tidak terpengaruh itu,” ujar Ray Misno.
Namun demikian kata Ray Misno, hubungan koalisi Partai Gerindra dengan Demokrat, PAN, PKS, Partai Berkarya tetap terjaga di Pilpres 2019 ini. “Kita koalisi di Pilpres sebagai jalan bersama untuk mengusung capres-cawapres. Masing-masing partai punya kekuatan dan potensi. Gerindra tentu harus terdepan dan menjadi motor utama, kita butuh koalisi, tetapi harus maksimal dengan potensi diri,” tegas mantan Ketua KPU Kota Denpasar ini.
Ray Misno mengatakan, kunjungan Sandiaga Uno ke Bali Barat (Jembrana) kali ini di beberapa titik memang ada difasilitasi kader Partai Demokrat. Seperti di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana difasilitasi Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba, politisi asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
“Sandiaga Uno akan bertemu krama di Jembrana, kegiatan beliau itu menyerap aspirasi masyarakat di Bali Barat. Sebelumnya Bali Timur, sekarang Bali barat,” tegasnya.
Sementara kader senior Partai Demokrat, Nengah Tamba, secara terpisah dikonfirmasi kegiatan Cawapres 02 Sandiaga Uno di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana mengaku sudah disiapkan. “Ini memang kami kerjakan mendadak, kita fasilitasi cawapres turun di Desa Tuwed sebagai bagian roadshow beliau di Jembrana. Itu ada beberapa tempat, saya memfasilitasi di Desa Tuwed. Masyarakat juga ingin mendengar program Cawapres Sandiaga Uno sebagai sosok muda, sosok milienal,” ujar Ketua Komisi III DPRD Bali ini.
Tamba mengatakan masyarakat juga bisa menyampaikan harapan-harapan yang diinginkan terhadap sosok calon pemimpin ke depan untuk kontribusinya membangun Bali. Seperti Kabupaten Jembrana yang saat ini membutuhkan jalan tol untuk pemerataan pembangunan Bali Barat. Kemudian Bali perlu biaya besar menjaga eksitensi adat dan budaya Bali. Siapapun presidennya menjaga eksistensi adat dan budaya Bali ini harus ditagih rakyat Bali.
“Tidak hanya mendengar program seorang calon pemimpin, masyarakat di Jembrana ingin harapan-harapan mereka ke depan bisa terpenuhi. Segala aspek persoalan daerah, isu kekinian bisa disampaikan. Ini membuka ruang dialog antara masyarakat dengan calon pemimpinnya. Termasuk rakyat ada rasa ingin tahu kualitas dan sosok pemimpinnya ke depan,” tegas anggota DPRD Bali periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini. *nat
Juru Bicara pasangan Prabowo-Sandi Provinsi Bali, Made Gede Ray Misno di Denpasar, Senin (11/3) siang mengatakan pidato politik AHY yang seolah-olah netral di Pilpres tidak membuat kader Gerindra gusar. Karena kader Gerindra didoktrin harus tetap percaya dengan kekuatan dan soliditas organisasi. “Kita percaya dengan soliditas internal, soliditas organisasi, lapisan kader dari akar rumput sampai elite satu komando. Soal pidato AHY yang kesannya mengarah netral di Pilpres kader Gerindra tidak terpengaruh itu,” ujar Ray Misno.
Namun demikian kata Ray Misno, hubungan koalisi Partai Gerindra dengan Demokrat, PAN, PKS, Partai Berkarya tetap terjaga di Pilpres 2019 ini. “Kita koalisi di Pilpres sebagai jalan bersama untuk mengusung capres-cawapres. Masing-masing partai punya kekuatan dan potensi. Gerindra tentu harus terdepan dan menjadi motor utama, kita butuh koalisi, tetapi harus maksimal dengan potensi diri,” tegas mantan Ketua KPU Kota Denpasar ini.
Ray Misno mengatakan, kunjungan Sandiaga Uno ke Bali Barat (Jembrana) kali ini di beberapa titik memang ada difasilitasi kader Partai Demokrat. Seperti di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana difasilitasi Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba, politisi asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
“Sandiaga Uno akan bertemu krama di Jembrana, kegiatan beliau itu menyerap aspirasi masyarakat di Bali Barat. Sebelumnya Bali Timur, sekarang Bali barat,” tegasnya.
Sementara kader senior Partai Demokrat, Nengah Tamba, secara terpisah dikonfirmasi kegiatan Cawapres 02 Sandiaga Uno di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana mengaku sudah disiapkan. “Ini memang kami kerjakan mendadak, kita fasilitasi cawapres turun di Desa Tuwed sebagai bagian roadshow beliau di Jembrana. Itu ada beberapa tempat, saya memfasilitasi di Desa Tuwed. Masyarakat juga ingin mendengar program Cawapres Sandiaga Uno sebagai sosok muda, sosok milienal,” ujar Ketua Komisi III DPRD Bali ini.
Tamba mengatakan masyarakat juga bisa menyampaikan harapan-harapan yang diinginkan terhadap sosok calon pemimpin ke depan untuk kontribusinya membangun Bali. Seperti Kabupaten Jembrana yang saat ini membutuhkan jalan tol untuk pemerataan pembangunan Bali Barat. Kemudian Bali perlu biaya besar menjaga eksitensi adat dan budaya Bali. Siapapun presidennya menjaga eksistensi adat dan budaya Bali ini harus ditagih rakyat Bali.
“Tidak hanya mendengar program seorang calon pemimpin, masyarakat di Jembrana ingin harapan-harapan mereka ke depan bisa terpenuhi. Segala aspek persoalan daerah, isu kekinian bisa disampaikan. Ini membuka ruang dialog antara masyarakat dengan calon pemimpinnya. Termasuk rakyat ada rasa ingin tahu kualitas dan sosok pemimpinnya ke depan,” tegas anggota DPRD Bali periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini. *nat
Komentar