Tim Panjat Tebing Denpasar Yakin Juara Umum Porprov
Pengkot Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Indonesia optimistis mampu juara umum Porprov Bali XIV/2019.
DENPASAR, NusaBali
Optimisme itu muncul usai melihat peningkatkan prestasi atlet panjat tebing Kota Denpasar, di berbagai kejuaraan lokal dan nasional. "Jumlah medali atau nomor di Porprov nanti belum pasti. Informasinya 21 nomor dari awalnya 14 nomor," ujar Ketua Harian Pengkot FPTI Denpasar, Ketut Sudana, di Denpasar, Senin (11/3).
Dengan kondisi seperti itu, FPTI Denpasar masih menunggu. Sebab, perubahan jumlah nomor akan mempengaruhi kesiapan tim, terutama dalam menyiapkan atlet. Di Denpasar banyak atlet panjat tebing yang perlu diseleksi lagi. Hal itu menyesuiakan jumlah medali emas yang diperebutkan.
“Harapan kami kembalikan saja menjadi 21 emas seperti Porprov sebelum di Gianyar," terang Sudana.
Sudana pun mengakui berbagai tahapan seleksi sudah dilakukan. Baik sebelum Walikota Cup, termasuk mengakamodir para juara Walikota Cup beberapa waktu lalu. Hasilnya Denpasar mengantongi tim bayangan Porprov menjadi 10 putra dan 10 putri. Jumlah itu akan diperkecil njadi 8 putra dan 8 putri menjelang Porprov Bali di Tabanan.
"Saat Porprov Gianyar, kami meraih tiga emas dan di posisi tiga besar. Di Tabanan nanti kami optimis sebagai pengumpul medali emas terbanyak. Sebab di Porprov Gianyar ada dua atlet andalan kami mendadak cedera. Padahal awalnya diproyeksikan dapat medali emas. Dan, di Tabanan nanti saya yakin mampu mewujudkannya," tandas Sudana.
Atlet cedera yang dimaksud yakni Yulianto dan Dwi Novita Sari. "Yang jelas empat bulan sebelum Porprov digulirkan, Denpasar memutuskan tim definitif Porprov. Termasuk akan menggelar try out di Surabaya. Kami pilih Surabaya karena disana kiblat perkembangan atlet oanjat tebing secara nasiinal yakni Provinsi Jawa Timur sebagai penghasil atlet Timnas Panjat Tebing," papar Sudana.
Bahkan atlet andalan Indonesia saja lahir dari Surabaya. Sementara soal rival mewujudkan juara umum tantangan itu akan datang dari FPTI Badung dan Jembrana. "Dua daerah itu memang pesaing kami di ajang Porprov," jelas Sudana.*dek
Dengan kondisi seperti itu, FPTI Denpasar masih menunggu. Sebab, perubahan jumlah nomor akan mempengaruhi kesiapan tim, terutama dalam menyiapkan atlet. Di Denpasar banyak atlet panjat tebing yang perlu diseleksi lagi. Hal itu menyesuiakan jumlah medali emas yang diperebutkan.
“Harapan kami kembalikan saja menjadi 21 emas seperti Porprov sebelum di Gianyar," terang Sudana.
Sudana pun mengakui berbagai tahapan seleksi sudah dilakukan. Baik sebelum Walikota Cup, termasuk mengakamodir para juara Walikota Cup beberapa waktu lalu. Hasilnya Denpasar mengantongi tim bayangan Porprov menjadi 10 putra dan 10 putri. Jumlah itu akan diperkecil njadi 8 putra dan 8 putri menjelang Porprov Bali di Tabanan.
"Saat Porprov Gianyar, kami meraih tiga emas dan di posisi tiga besar. Di Tabanan nanti kami optimis sebagai pengumpul medali emas terbanyak. Sebab di Porprov Gianyar ada dua atlet andalan kami mendadak cedera. Padahal awalnya diproyeksikan dapat medali emas. Dan, di Tabanan nanti saya yakin mampu mewujudkannya," tandas Sudana.
Atlet cedera yang dimaksud yakni Yulianto dan Dwi Novita Sari. "Yang jelas empat bulan sebelum Porprov digulirkan, Denpasar memutuskan tim definitif Porprov. Termasuk akan menggelar try out di Surabaya. Kami pilih Surabaya karena disana kiblat perkembangan atlet oanjat tebing secara nasiinal yakni Provinsi Jawa Timur sebagai penghasil atlet Timnas Panjat Tebing," papar Sudana.
Bahkan atlet andalan Indonesia saja lahir dari Surabaya. Sementara soal rival mewujudkan juara umum tantangan itu akan datang dari FPTI Badung dan Jembrana. "Dua daerah itu memang pesaing kami di ajang Porprov," jelas Sudana.*dek
Komentar