Dua Motor Terbakar, Diduga karena Dilempari Bom Molotov
Peristiwa pembakaran dua unit motor yang diduga menggunakan bom molotov terjadi di garase rumah kos di Jalan Irawan Nomor 1 Banjar Liligundi, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kamis (14/3) dinihari pukul 03.00 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Belum jelas, apa motif di balik pembakaran motor ini dan siapa pula pelakunya. Ada dua bom molotov yang diduga dilemparkan ke garase di rumah kos milik keluarga Putu Sunartawan tersebut. Akibatnya, dua unit motor di garase tersebut terbakar, masing-masing Honda Scoopy warna merah DK 3659 DE milik Ngurah Putu Pratama dan Honda Astrea Prima DK 5803 DT milik sang tuan rumah, Putu Sunartawan.
Menurut salah seorang saksi yang tinggal di kos-kosan tersebut, Rasinem, 51, sebelum dua unit motor itu terbakar, dirinya mendengar suara motor berhenti di depan pintu gerbang. Tak lama berselang, Rasinem mendengar suara kaca pecah. Karena penasaran, dia lalu mengintip dari balik jendela.
“Saya melihat api menyala pada kedua motor yang terparkir dalam jarak 1 meter dari pintu gerbang,” ungkap Rasinem di lokasi TKP, Kamis kemarin. Begitu melihat api berkobar, saksi Rasimen pun langsung berteriak ‘Ada kebakaran’, sehingga tuan rumah bangun. Kemudian, penghuni kos dan tetangga berdatangan, mereka berupaya memadamkan api dengan air PDAM dan pasir.
Beruntung, api berhasil dipadamkan dan kebakaran tidak meluas. Namun, kedua motor yang terbakar tadi mengalami kerusakan. Motor Scoopy DK 3659 DE terbakar pada dek depan sebelah kiri, bagasi, lampu reting depan sebelah kiri, sayap depan sebelah kiri, dan dek bawah sebelah kiri. Sedangkan motor Astrea Prima DK 5803 DT terbakar bagian selang bensin yang tersambung ke mesin, sadel bagian depan, tutup Accu, lampu reting sebelah kanan depan, lampu depan, dek bawah stang moto, pedal sebelah kiri.
Sedangkan korban Ngurah Putu Pratama, pemilik motor Scoopy DK 3659 DE, mengaku tidak mengetahi awal peristiwa itu. Tiba-tiba, dia terbangun dan menemukan motornya terbakar, setelah mendengar teriakan dari saksi Rasinem. Menurut Ngurah Pratama, setelah api berhasil dipadamkan, tercium bau bensin. “Setelah dicari sumbernya, ternyata ditemukan sumbu dan pecahan botol,” kata Ngurah Pratama.
Peristiwa ini kemudian dilaporkan Ngurah Pratama kepada polisi. Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Denpasar Barat dan Polresta Denpasar langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi di lapangan.
Bahkan, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan ikut terjun ke lokasi untuk mengamankan barang bukti berupa pecahan botol, yang diduga sebagai sumber kebakaran itu. Namun, saat dikonfirmasi kemarin sore, Kombes Ruddi menekankan kebakaran dua motor ini bukan karena bom molotov.
Kombes Ruddi meminta masyarakat Denpasar agar tidak mengaitkan peristiwa ini dengan aksi serupa di luar Bali, yang memicu keresahan. “Itu bukan molotov. Itu dua buah botol berisi minyak dan bersumbu. Kedua botol tersebut dilemparkan pelaku ke garase rumah korban,” tandas Kombes Ruddi.
Menurut Kombes Ruddi, kepolisian belum bisa menyimpulkan minyak apa yang diisi di dalam kedua botol tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan. Kami juga masih menelusuri, siapa pelakunya dan kenapa ini terjadi di rumah korban (Putu Sunartawan, Red),” katanya.
Hingga Kamis kemarin, kata Kombes Ruddi, polisi belum mengantongi identitas pelaku. Namun, berdasarkan keterangan saksi-saksi, disimpulkan pelakunya beraksi menggunakan sepeda motor. “Kami sudah memeriksa dua saksi. Kami berharap dalam waktu dekat dapat mengungkap kasus ini,” jelas Kombes Ruddi. *po
Belum jelas, apa motif di balik pembakaran motor ini dan siapa pula pelakunya. Ada dua bom molotov yang diduga dilemparkan ke garase di rumah kos milik keluarga Putu Sunartawan tersebut. Akibatnya, dua unit motor di garase tersebut terbakar, masing-masing Honda Scoopy warna merah DK 3659 DE milik Ngurah Putu Pratama dan Honda Astrea Prima DK 5803 DT milik sang tuan rumah, Putu Sunartawan.
Menurut salah seorang saksi yang tinggal di kos-kosan tersebut, Rasinem, 51, sebelum dua unit motor itu terbakar, dirinya mendengar suara motor berhenti di depan pintu gerbang. Tak lama berselang, Rasinem mendengar suara kaca pecah. Karena penasaran, dia lalu mengintip dari balik jendela.
“Saya melihat api menyala pada kedua motor yang terparkir dalam jarak 1 meter dari pintu gerbang,” ungkap Rasinem di lokasi TKP, Kamis kemarin. Begitu melihat api berkobar, saksi Rasimen pun langsung berteriak ‘Ada kebakaran’, sehingga tuan rumah bangun. Kemudian, penghuni kos dan tetangga berdatangan, mereka berupaya memadamkan api dengan air PDAM dan pasir.
Beruntung, api berhasil dipadamkan dan kebakaran tidak meluas. Namun, kedua motor yang terbakar tadi mengalami kerusakan. Motor Scoopy DK 3659 DE terbakar pada dek depan sebelah kiri, bagasi, lampu reting depan sebelah kiri, sayap depan sebelah kiri, dan dek bawah sebelah kiri. Sedangkan motor Astrea Prima DK 5803 DT terbakar bagian selang bensin yang tersambung ke mesin, sadel bagian depan, tutup Accu, lampu reting sebelah kanan depan, lampu depan, dek bawah stang moto, pedal sebelah kiri.
Sedangkan korban Ngurah Putu Pratama, pemilik motor Scoopy DK 3659 DE, mengaku tidak mengetahi awal peristiwa itu. Tiba-tiba, dia terbangun dan menemukan motornya terbakar, setelah mendengar teriakan dari saksi Rasinem. Menurut Ngurah Pratama, setelah api berhasil dipadamkan, tercium bau bensin. “Setelah dicari sumbernya, ternyata ditemukan sumbu dan pecahan botol,” kata Ngurah Pratama.
Peristiwa ini kemudian dilaporkan Ngurah Pratama kepada polisi. Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Denpasar Barat dan Polresta Denpasar langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi di lapangan.
Bahkan, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan ikut terjun ke lokasi untuk mengamankan barang bukti berupa pecahan botol, yang diduga sebagai sumber kebakaran itu. Namun, saat dikonfirmasi kemarin sore, Kombes Ruddi menekankan kebakaran dua motor ini bukan karena bom molotov.
Kombes Ruddi meminta masyarakat Denpasar agar tidak mengaitkan peristiwa ini dengan aksi serupa di luar Bali, yang memicu keresahan. “Itu bukan molotov. Itu dua buah botol berisi minyak dan bersumbu. Kedua botol tersebut dilemparkan pelaku ke garase rumah korban,” tandas Kombes Ruddi.
Menurut Kombes Ruddi, kepolisian belum bisa menyimpulkan minyak apa yang diisi di dalam kedua botol tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan. Kami juga masih menelusuri, siapa pelakunya dan kenapa ini terjadi di rumah korban (Putu Sunartawan, Red),” katanya.
Hingga Kamis kemarin, kata Kombes Ruddi, polisi belum mengantongi identitas pelaku. Namun, berdasarkan keterangan saksi-saksi, disimpulkan pelakunya beraksi menggunakan sepeda motor. “Kami sudah memeriksa dua saksi. Kami berharap dalam waktu dekat dapat mengungkap kasus ini,” jelas Kombes Ruddi. *po
1
Komentar