Satpol PP Sidak Pencurian Pasir Pantai
Anggota Satpol PP Provinsi Bali mengambil kerikil dan batu pantai sebanyak dua kampil untuk barang bukti.
AMLAPURA, NusaBali
Gabungan Satpol PP Provinsi Bali dengan Satpol PP Karangasem menggelar sidak mencegah maraknya aksi pencurian pasir di Pantai Bugbug Kelodan, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kamis (14/3). Satpol PP Provinsi dipimpin Kabid Trantib I Dewa Darmadi dan Satpol PP Karangasem dipimpin Kabid Trantib I Made Begananda dan Kasi Operasional I Gede Arianta. Petugas menemukan beberapa gundukan pasir yang habis digali dan siap diangkut, juga puluhan kampil berisi pasir yang siap dijual.
Saat sidak, situasi di Pantai Bugbug Kelodan sepi. Diduga sidak telah bocor sehingga tidak ada penambang pasir yang bekerja. Petugas kemudian mengamati bekas aktivitas penambangan pasir ditandai adanya beberapa tumpukan pasir yang telah dikumpulkan. Begitu juga pasir dan kerikil telah dibungkus kampil. Anggota Satpol PP Provinsi Bali mengambil kerikil dan batu pantai sebanyak dua kampil untuk barang bukti.
Sementara Satpol PP Karangasem mengamankan 4 buah sidi untuk mengayak pasir, 1 lembar kampil, 1 buah ember, 6 buah cobek, 17 buah pengorek, 7 buah keranjang pengangkut pasir, dan sekop 7 buah. “Selama ini kami dapat pengaduan adanya dugaan pencurian pasir di Pantai Bugbug Kelodan. Ternyata benar ada pencurian pasir pantai,” jelas Dewa Darmadi. Dikatakan, menggali pasir pantai tanpa izin telah melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dan UU No 32 Tahun 2009.
Pantai perlu dilestarikan sebagai tempat aktivitas nelayan dan aktivitas sosial seperti melasti dan tempat upacara lainnya. Kabid Trantib Satpol PP Karangasem, I Made Begananda, berjanji berupaya melakukan kontrol lebih intensif agar penambangan pasir di pantai tidak terulang kembali. “Caranya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan pantai. Lebih baik menangkap ikan di laut daripada mengambil pasir pantai karena merusak lingkungan,” katanya. *k16
Saat sidak, situasi di Pantai Bugbug Kelodan sepi. Diduga sidak telah bocor sehingga tidak ada penambang pasir yang bekerja. Petugas kemudian mengamati bekas aktivitas penambangan pasir ditandai adanya beberapa tumpukan pasir yang telah dikumpulkan. Begitu juga pasir dan kerikil telah dibungkus kampil. Anggota Satpol PP Provinsi Bali mengambil kerikil dan batu pantai sebanyak dua kampil untuk barang bukti.
Sementara Satpol PP Karangasem mengamankan 4 buah sidi untuk mengayak pasir, 1 lembar kampil, 1 buah ember, 6 buah cobek, 17 buah pengorek, 7 buah keranjang pengangkut pasir, dan sekop 7 buah. “Selama ini kami dapat pengaduan adanya dugaan pencurian pasir di Pantai Bugbug Kelodan. Ternyata benar ada pencurian pasir pantai,” jelas Dewa Darmadi. Dikatakan, menggali pasir pantai tanpa izin telah melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dan UU No 32 Tahun 2009.
Pantai perlu dilestarikan sebagai tempat aktivitas nelayan dan aktivitas sosial seperti melasti dan tempat upacara lainnya. Kabid Trantib Satpol PP Karangasem, I Made Begananda, berjanji berupaya melakukan kontrol lebih intensif agar penambangan pasir di pantai tidak terulang kembali. “Caranya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan pantai. Lebih baik menangkap ikan di laut daripada mengambil pasir pantai karena merusak lingkungan,” katanya. *k16
Komentar