'Kini MotoGP Lebih Sengit'
Vinales Tunggu Senjata untuk Bangkit
DOHA, Nusa Bali
Balapan di MotoGP Qatar 2019 menyajikan hiburan seru. Rider Ducati Andrea Dovizioso pun mengatakan, balapan MotoGP kini lebih sengit.
Dovizioso menjadi pemenang balapan di Losail, Senin (11/3) dinihari WITA. Dia menjadi yang tercepat setelah melahap 22 lap dengan catatan waktu 42 menit 36,902 detik. Pria Italia itu cuma berjarak 0,023 detik dari Marc Marquez di posisi kedua. Sedangkan dari Valentino Rossi yang finis kelima, gap waktunya cuma 0,6 detik.
Dengan selisih waktu yang mepet itu, Dovizioso pun tak ragu untuk bilang bahwa persaingan di MotoGP kini lebih sengit. Ada tiga motor berbeda di lima pebalap terdepan.
"Saya pikir sekarang ini MotoGP berbeda dengan yang dulu. Valentino Rossi tertinggal 0,6 detik dan ada di urutan kelima. Saya pikir tak ada pun seorang yang mencoba untuk mencatatkan balapan tercepat. Terutama karena Anda bisa dalam kesulitan saat dalam situasi yang sangat jelek," kata Dovizioso di Crash.
Menurut Dovizioso, strategi paling baik adalah siap pada momen terbaik. Ia menilai dirinya telah melakukan apa apa yang seharunya dilakukan. Ia juga banyak menghemat ban selama latihan.
“Itulah mengapa saya selalu menghentikan Rins. Karena untuk menguntit dia, saya harus menggunakan ban depan," kata Dovi, panggilan akrab Dovizioso.
Sementara itu, rider Yamaha Movistar Maverick Vinales menilai hasil MotoGP Qatar begitu mengecewakannya. Namun rider Spanyol itu menunggu 'senjata' yang tepat untuk balapan dari Yamaha. Pada balapan di sirkuit Losail, Vinales finis ketujuh. Padahal ia membalap dari posisi start terdepan.
Vinales bahkan finis dibelakang rekan setimnya, Valentino Rossi. The Doctor menyudahi balapan di posisi kelima dari posisi start ke-14.
Akibat hasil buruk itu, Vinales mengaku, perubahan setelan pada motor tunggangannya menjelang balapan terlalu banyak. Dia mengharapkan agar setelan terbaik bisa segera ditemukan.
"Sialnya kami kehilangan beberapa waktu dengan setelannya. Masalahnya adalah, kami melakukan beberapa perubahan pada M1, mungkin terlalu banyak," kata Vinales di GPone. *
Balapan di MotoGP Qatar 2019 menyajikan hiburan seru. Rider Ducati Andrea Dovizioso pun mengatakan, balapan MotoGP kini lebih sengit.
Dovizioso menjadi pemenang balapan di Losail, Senin (11/3) dinihari WITA. Dia menjadi yang tercepat setelah melahap 22 lap dengan catatan waktu 42 menit 36,902 detik. Pria Italia itu cuma berjarak 0,023 detik dari Marc Marquez di posisi kedua. Sedangkan dari Valentino Rossi yang finis kelima, gap waktunya cuma 0,6 detik.
Dengan selisih waktu yang mepet itu, Dovizioso pun tak ragu untuk bilang bahwa persaingan di MotoGP kini lebih sengit. Ada tiga motor berbeda di lima pebalap terdepan.
"Saya pikir sekarang ini MotoGP berbeda dengan yang dulu. Valentino Rossi tertinggal 0,6 detik dan ada di urutan kelima. Saya pikir tak ada pun seorang yang mencoba untuk mencatatkan balapan tercepat. Terutama karena Anda bisa dalam kesulitan saat dalam situasi yang sangat jelek," kata Dovizioso di Crash.
Menurut Dovizioso, strategi paling baik adalah siap pada momen terbaik. Ia menilai dirinya telah melakukan apa apa yang seharunya dilakukan. Ia juga banyak menghemat ban selama latihan.
“Itulah mengapa saya selalu menghentikan Rins. Karena untuk menguntit dia, saya harus menggunakan ban depan," kata Dovi, panggilan akrab Dovizioso.
Sementara itu, rider Yamaha Movistar Maverick Vinales menilai hasil MotoGP Qatar begitu mengecewakannya. Namun rider Spanyol itu menunggu 'senjata' yang tepat untuk balapan dari Yamaha. Pada balapan di sirkuit Losail, Vinales finis ketujuh. Padahal ia membalap dari posisi start terdepan.
Vinales bahkan finis dibelakang rekan setimnya, Valentino Rossi. The Doctor menyudahi balapan di posisi kelima dari posisi start ke-14.
Akibat hasil buruk itu, Vinales mengaku, perubahan setelan pada motor tunggangannya menjelang balapan terlalu banyak. Dia mengharapkan agar setelan terbaik bisa segera ditemukan.
"Sialnya kami kehilangan beberapa waktu dengan setelannya. Masalahnya adalah, kami melakukan beberapa perubahan pada M1, mungkin terlalu banyak," kata Vinales di GPone. *
1
Komentar