Mantan Psikolog Pecahkan Rekor Muri Dunia 1000 Lukisan Abstrak
Kehilangan ibu dan istri secara drastis mengalihkan jalan hidup Arya Trimni Putra untuk menjadi seorang seniman penuh waktu.
DENPASAR, NusaBali
Musum Rekor Muri Dunia Indonesia (MURI) baru saja menetapkan Arya Trimni Putra dalam melakukan live painting sebanyak 1000 lukisan abstrak selama 30 hari. Pemecahan rekor ini pula diiringi oleh pameran lukisan sejak Kamis (14/2) hingga Sabtu (16/3) bertempat di Sudakara ArtSpace, Sudamala & Villas, Sanur, Denpasar.
Pameran yang dibuka secara resmi oleh Brigjen Pol (P)/ Brigadir Jenderal Polisi DBM Suharya ini, melibatkan 14 lukisan bergenre realis dan abstrak karya Arya yang masing-masing berukuran 60x80 dan 130×130 sentimeter untuk ukuran paling besar. Pada kesempatan itu juga, lukisan dilelang dan penghasilannya akan seluruhnya disumbangkan ke Yayasan Sayangi Bali, sebuah panti asuhan yang mengasuh anak-anak terlantar di daerah Denpasar.
Dibalik kegigihannya, rupanya terselip sebuah cerita memilukan dalam kehidupan Arya. Yang mana, pada 2001, ia kehilangan ibu dan istri untuk selamanya. Dalam keterpurukan itu, seorang teman bemberinya sebuah kanvas kosong dan ia mulai menorehkan cat warnanya di atas kanvas. Tidak disangka, setelah melihat hasilnya, Arya merasa terobati dan ingin berkomitmen untuk menjadi seniman penuh waktu.
Melalui karya dan pameran ini, pria yang mengawali kariernya sebagai seorang Psikolog itu ingin mendedikasikan luapan cintanya yang sejati dan tanpa syarat pada masa lalunya. Selama pameran berlangsung, seniman kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu melukis secara live selama 12 jam, tepatnya dimulai dari pukul 10.00 hingga 22.00 Wita yang direkam kamera CCTV. Terciptanya 1000 lukisan abstrak dalam 30 hari itu juga merupakan tanggapan Arya terhadap keadaan masyarakat modern dewasa ini, yang mana kian diperbudak oleh mesin dan kecanggihan teknologi.
“Pesan saya pada semua seniman, jangan kalah dengan mesin karena sekarang mesin sudah sangat canggih. Kalau kita tidak bisa berperang melawan mesin kita akan tergilas. Tapi, manusia punya kelebihan dalam berkarya, setidaknya kita punya perasaan dan mesin tidak,” terang Arya.
Arya Trimni Putra mengaku per hari ia dapat memecahkan hingga 135 lukisan. Sekitar 140 cat akrilik dihabiskan pria yang kini telah menetap di rumah sahabatnya di Denpasar. Arya mengaku ia sangat didukung oleh sahabatnya, yakni Mekel Kamajaya, seorang grafis desainer yang dikenalnya sejak beberapa tahun silam. “Sahabat saya ini yang membuat rekor ini terjadi,” sambung pria berkepala 5 itu.
Sementara, penghargaan MURI diserahkan oleh Osmar Susilo Semesta, selaku Wakil Direktur MURI. Menurutnya, rekor ini belum pernah terpecahkan di dunia, maka pihaknya tertarik untuk meberikan penghargaan berupa Rekor Dunia pada karya Arya. “Belum pernah terpecahkan, makanya saat ada ajuan mau buat 1000 painting dalam 30 hari kita excited karena ini adalah lembaran baru,” tandas Osmar.
Ditanya soal rencana selanjutnya setelah pemecahan rekor ini, Arya mengaku akan membuka kelas melukis untuk masyarakat lokal dan mancanegara di sebuah hotel yang telah menggaetnya untuk bekerjasama. Selain itu, ia juga akan terbang Prancis untuk demo melukis sehari, lalu ke Denmark untuk memecahkan rekor baru, yakni menghasilkan 2000 lukisan dalam sebulan. *cr41
1
Komentar