Koster: Shortcut Titik 7 dan 8 Digarap 2020
Pemaparan visi, misi dan program kerja agar masyarakat Buleleng mengetahui program kerja yang jelas untuk membangun Bali, terutama soal shortcut.
Simakrama Bersama Warga Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali, I Wayan Koster menggelar simakrama dengan elemen masyarakat Buleleng, Minggu (17/3) pagi. Simakrama ini merupakan yang pertamakali dilakukan Koster pasca ditetapkan sebagai Gubernur Bali. Dalam simakrama tersebut, tidak ada tanya jawab, namun Koster hanya memaparkan visi, misi dan program kerjanya yang sudah dan akan dilaksanakan. Salah satunya mengenai proyek fundamental Shortcut Singaraja-Denpasar.
Simakrama Gubernur Koster yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Gde Manik, Jalan Udayana Singaraja, menghadirkan perangkat Desa Adat dan Perbekel se-Buleleng, serta perwakilan para guru dan tokoh masyarakat. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bersama seluruh pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Tampak hadir anggota DPR RI, Made Urip, anggota DPRD Provinsi, Gede Kesuma Putra, Ketut Karyasa Adnyana, Dewa Made Mahayadnya, dan Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna bersama anggota DPRD Kabupaten Buleleng, dari Fraksi PDIP.
Dalam simakrama tersebut, Koster membeberkan visi misi dan program kerja yang sudah dan akan dilaksanakan di masa kepemimpinannya dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Salah satu program kerjanya yang cukup mendapat aplus dari masyarakat Buleleng adalah proyek shortcut Singaraja-Denpasar. Koster juga sempat menayangkan desain shortcut titik 3 dan 4 di daerah Bedugul, Tabanan, dan titik 5 dan 6 di wilayah Desa Wanagiri, Buleleng yang sedang dalam pengerjaan. “Titik 3,4, 5 dan 6, akan tuntas di tahun 2019. Tahun depan, akan dikerjakan lagi titik 7 dan 8 yang ada di wilayah Buleleng. Target seluruh titik, mulai dari 1 sampai 10, tuntas di tahun 2021,” ungkap Gubernur.
Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan, awalnya kelanjutan pembangunan shortcut di tahun 2020 akan dikerjakan untuk titik 1 dan 2 yang berada di wilayah Badung dan Tabanan. Namun, Koster menyebut pengerjaan di tahun 2020 diutamakan pada titik 7 dan 8 yang ada di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng. “Saya sudah minta agar dokumennya dirubah, utamakan dulu titik 7 dan 8, sehingga lebih cepat nyambung dengan titik 5 dan 6 yang sudah dikerjaan saat ini. Setelah itu baru titik 1 dan 2 termasuk titik 9 dan 10,” jelasnya.
Menurut Koster, proyek shortcut tuntas seluruhnya di tahun 2021. Pemprov Bali kata Koster telah mengalokasikan dana pembebasan lahan untuk semua titik yang dikerjakan di tahun 2020 sampai 2021. Total dana pembebesan lahan yang disiapkan sebesar Rp 230 miliar, rinciannya di APBD Provinsi Perubahan tahun 2018 sebesar Rp 30 miliar, dan APBD Provinsi Induk 2019 sebesar Rp 200 miliar. “Urusan tanah sudah klir semua, karena dananya pembebasan sudah kami siapkan. Sekarang tinggal anggaran fisiknya. Mudah-mudahan semuanya ditanggung oleh pusat,” imbuhnya.
Usai simakrama, Koster mengatakan pemaparan visi, misi dan program kerjanya itu agar masyarakat Buleleng mengetahui kalau Gubernur yang dipilihnya memiliki program kerja yang jelas untuk membangun Bali. “Saya sampaikan terimakasih juga, karena telah memilih saya saat Pilgub Bali. Kemenangan di Buleleng 69 persen. Jadi ini harus disampaikan apa yang sudah saya lakukan setelah dipilih oleh masyarakat Buleleng,” katanya.
Disinggung apakah simakrama ni rutin akan dilaksanakan? Koster menyebut, acara simakrama yang dilaksanakan Minggu kemarin, atas undangan dari Bupati Buleleng. Semua masyarakat yang dihadirikan, merupakan undangan dari Bupati. *k19
1
Komentar