Pohon Keramat di Pura Dalem Joanyar Dibersihkan BPBD
Belasan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, akhirnya mulai membersihkan pohon Asam Keramat yang tumbang di Mandala Utama, Pura Dalem Desa Pakraman Joanyar Kajanan.
SINGARAJA, NusaBali
Hanya saja pembersihan pohon asam berukuran jumbo itu tak bisa ditangani dalam sehari. Tim BPBD pun memperkirakan pembersihan pohon asam itu baru tuntas dua hari ke depan.
Kepala Bidang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Buleleng, Wayan Duala Arsayasa dikonfirmasi Minggu (17/3) mengatakan pohon asam yang tumbang pada Selasa (12/3) malam baru bisa ditangani Sabtu (16/3) kemarin. Dua belas personel BPBD baru bergerak setelah mendapatkan komando dari Kelian Desa Pakraman Joanyar Kajanan, karena masih menjalani upacara nunas raos.
“Kemarin sudah seharian penuh dengan delapan mesin pemotong dan 12 personel, tapi belum dapat kami tuntaskan karena pohonnya besar. sementara baru enam puluh persen yang sudah,” kata Duala. Sedangkan bagian yang belum ditangani adalah bagian batang pohon bagian bawah dekat dengan akar.
Sejauh ini Duala menyebut dalam proses eksekusi dan pembersihan pohon asam yang tumbang itu, memerlukan tenaga ekstra, karena ukuran pohon yang besar dan tekstur kayu yang juga sangat keras. Pemotongan pun tak dapat dipaksanakan hingga tuntas dalam waktu sehari mengingat kapasitas mesin pemotong.
“Besok rencananya kami bawa mesin potong ukuran sedang dua dan yang besar dua, karena yang kecil sudha tidak bisa digunakan, batang pohon yang tersisa yang besar saja. Kalau besok mulai ya dua hari paling tidak kami upayakan tuntas,” imbuh dia.
Sementara itu setelah usai dibersihkan rusaknya enam palinggih yang tertimpa pohon asem, akan didata dan diajukan ke BPBD Provinsi untuk mendapat bantuan perbaikan. “Ya pasti nanti akan diajukan oleh BPBD, tetapi nanti diajukan oleh bidang III yang tangani proses lebih lanjut,” tegas Duala.
Sebelumnya diberitakan pohon asam keramat dnegan tinggi 45 meter dan diameter tiga meter di mandala utama Pura Dalem Desa Pakraman Joanyar Kajanan tumbang pasca hujan deras dan angin kencang Selasa (12/3) malam. Bencana itu merusak enam palinggih yang ada di jeroan pura. *k23
Kepala Bidang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Buleleng, Wayan Duala Arsayasa dikonfirmasi Minggu (17/3) mengatakan pohon asam yang tumbang pada Selasa (12/3) malam baru bisa ditangani Sabtu (16/3) kemarin. Dua belas personel BPBD baru bergerak setelah mendapatkan komando dari Kelian Desa Pakraman Joanyar Kajanan, karena masih menjalani upacara nunas raos.
“Kemarin sudah seharian penuh dengan delapan mesin pemotong dan 12 personel, tapi belum dapat kami tuntaskan karena pohonnya besar. sementara baru enam puluh persen yang sudah,” kata Duala. Sedangkan bagian yang belum ditangani adalah bagian batang pohon bagian bawah dekat dengan akar.
Sejauh ini Duala menyebut dalam proses eksekusi dan pembersihan pohon asam yang tumbang itu, memerlukan tenaga ekstra, karena ukuran pohon yang besar dan tekstur kayu yang juga sangat keras. Pemotongan pun tak dapat dipaksanakan hingga tuntas dalam waktu sehari mengingat kapasitas mesin pemotong.
“Besok rencananya kami bawa mesin potong ukuran sedang dua dan yang besar dua, karena yang kecil sudha tidak bisa digunakan, batang pohon yang tersisa yang besar saja. Kalau besok mulai ya dua hari paling tidak kami upayakan tuntas,” imbuh dia.
Sementara itu setelah usai dibersihkan rusaknya enam palinggih yang tertimpa pohon asem, akan didata dan diajukan ke BPBD Provinsi untuk mendapat bantuan perbaikan. “Ya pasti nanti akan diajukan oleh BPBD, tetapi nanti diajukan oleh bidang III yang tangani proses lebih lanjut,” tegas Duala.
Sebelumnya diberitakan pohon asam keramat dnegan tinggi 45 meter dan diameter tiga meter di mandala utama Pura Dalem Desa Pakraman Joanyar Kajanan tumbang pasca hujan deras dan angin kencang Selasa (12/3) malam. Bencana itu merusak enam palinggih yang ada di jeroan pura. *k23
1
Komentar