Pameran Bonsai Meriahkan HUT Kota Singaraja Ke-415
Tanaman hias bonsai kembali dipamerkan. Kali ini, sebanyak 104 bonsai dipamerkan dan dilombakan serangkaian HUT Kota Singaraja ke-415, di Taman Kota Singaraja, Jalan Ngurah Rai Singaraja.
SINGARAJA, NusaBali
Pameran Bonsai kali ini dibuka langsung oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Minggu (17/3) pagi. Pameran ini berlangsung sepekan hingga tanggal 23 Maret 2019 nanti bekerjasama dengan Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) cabang Buleleng.
Bupati Agus Suradnyana di sela-sela pembukaan pameran dan lomba Bonsai mengatakan, roadmap pengembangan Kabupaten Buleleng adalah terus menjaga lingkungan agar tetap lestari. Roadmap tersebut diimplementasikan dengan menjaga kebersihan dan menanam sebanyak-banyaknya pohon.
Kalaupun lahannya sempit, tanaman bonsai bisa menjadi alternatif untuk menambah kelestarian serta ruang hijau. “Pameran ini sesuai dengan keinginan pemerintah untuk mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga lingkungannya,” jelasnya.
Bupati mengajak komunitas ataupun grup pencinta bonsai seperti RUBI ini untuk terus mensosialisasikan kecintaan terhadap pohon khususnya menanam bonsai di lahan yang sempit. Komunitas bisa mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan edukasi-edukasi sehingga makin banyak orang mengetahui apa itu bonsai. “Dengan sosialisasi tersebut, masyarakat menjadi tahu apa sih bonsai, bagaimana caranya dan dimana mencarinya. Dengan pengetahuan tersebut, jika hasilnya bagus bisa mendatangkan penghasilan baik itu untuk siswa sendiri maupun sekolah,” katanya.
Sementara Pembina RUBI Pusat, Ida Bagus Made Adnyana mengatakan RUBI sudah sering menyelenggarakan workshop ke daerah-daerah mengenai bonsai ini. Namun, untuk ke sekolah-sekolah, sosialisasi dan workshop tersebut rencananya sedang disusun. Hal ini dikarenakan, untuk kepengurusan RUBI pusat baru terbentuk dua tahun. Untuk Bali, RUBI baru deklarasi sebulan yang lalu. “Kita bergerak dari Buleleng dengan jumlah anggota mencapai 57 orang,” ujarnya.
Dirinya menambahkan pada pameran dan lomba kali ini diikuti oleh 104 pohon yang berasal dari Buleleng serta beberapa dari luar Buleleng. Disinggung mengenai jual-beli bonsai di pameran kali ini, hal tersebut menurutnya tergantung dari pemilik sendiri. Bisa saja terjadi transaksi pada pameran bonsai di Buleleng ini. “Semua kita serap para pencinta bonsai baik itu dari dalam organisasi maupun luar organisasi,” ujarnya Ida Bagus Made Adnyana. *k19
Bupati Agus Suradnyana di sela-sela pembukaan pameran dan lomba Bonsai mengatakan, roadmap pengembangan Kabupaten Buleleng adalah terus menjaga lingkungan agar tetap lestari. Roadmap tersebut diimplementasikan dengan menjaga kebersihan dan menanam sebanyak-banyaknya pohon.
Kalaupun lahannya sempit, tanaman bonsai bisa menjadi alternatif untuk menambah kelestarian serta ruang hijau. “Pameran ini sesuai dengan keinginan pemerintah untuk mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga lingkungannya,” jelasnya.
Bupati mengajak komunitas ataupun grup pencinta bonsai seperti RUBI ini untuk terus mensosialisasikan kecintaan terhadap pohon khususnya menanam bonsai di lahan yang sempit. Komunitas bisa mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan edukasi-edukasi sehingga makin banyak orang mengetahui apa itu bonsai. “Dengan sosialisasi tersebut, masyarakat menjadi tahu apa sih bonsai, bagaimana caranya dan dimana mencarinya. Dengan pengetahuan tersebut, jika hasilnya bagus bisa mendatangkan penghasilan baik itu untuk siswa sendiri maupun sekolah,” katanya.
Sementara Pembina RUBI Pusat, Ida Bagus Made Adnyana mengatakan RUBI sudah sering menyelenggarakan workshop ke daerah-daerah mengenai bonsai ini. Namun, untuk ke sekolah-sekolah, sosialisasi dan workshop tersebut rencananya sedang disusun. Hal ini dikarenakan, untuk kepengurusan RUBI pusat baru terbentuk dua tahun. Untuk Bali, RUBI baru deklarasi sebulan yang lalu. “Kita bergerak dari Buleleng dengan jumlah anggota mencapai 57 orang,” ujarnya.
Dirinya menambahkan pada pameran dan lomba kali ini diikuti oleh 104 pohon yang berasal dari Buleleng serta beberapa dari luar Buleleng. Disinggung mengenai jual-beli bonsai di pameran kali ini, hal tersebut menurutnya tergantung dari pemilik sendiri. Bisa saja terjadi transaksi pada pameran bonsai di Buleleng ini. “Semua kita serap para pencinta bonsai baik itu dari dalam organisasi maupun luar organisasi,” ujarnya Ida Bagus Made Adnyana. *k19
Komentar