MU Tersingkir, City Dijagokan Juara Piala FA
Manchester City kian dekat dengan trofi keduanya di musim ini.
LONDON, Nusa Bali
Kini City jadi unggulan utama di Piala FA setelah Manchester United tersingkir. City melaju ke semifinal Piala FA setelah menang dramatis 3-2 melawan Swansea City di Liberty Stadium, Sabtu (16/3) malam WITA. Sukses City gagal diikuti MU, yang tumbang 1-2 di kandang Wolverhampton Wanderers, di Molineux, Minggu (17/3) dinihari WITA.
Hasil itu membuat City berpeluang besar menjuarai Piala FA. Skuat Josep Guardiola menjadi satu-satunya klub papan atas Premier League yang tersisa. Adapun tiga klub yang jadi lawan City di perempatfinal adalah Watford, Wolves, dan pemenang laga Millwall vs Brighton and Hove Albion.
Pada turnamen tertua di dunia ini, City lama tak merasakan gelar juara. Titel terakhir mereka raih pada 2010/2011, dengan mengalahkan Stoke City 1-0 berkat gol tunggal Mario Balotelli.
Josep Guardiola pun menyanjung mental pemain City yang mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal dua gol. Mental, disebut Guardiola, lebih penting ketimbang trofi. Pasalnya City tertinggal dua gol lebih dulu, dan akhirnya menuntaskan laga dengan keunggulan 3-2.
Terlepas dari kejadian-kejadian kontroversial sepanjang 90 menit, Guardiola memuji pemainnya. Dia puas atas semangat juang Sergio Aguero dkk, dan puas terhadap keberhasilan City melangkah jauh di semua kompetisi yang diikuti.
"Hal paling luar biasa setelah apa yang kami raih musim lalu adalah pada saat ini kami masih berjuang di semua kompetisi," ucap Josep Guardiola dikutip dari BBC.
Sementara itu, kalah kalah dari Wolverhampton Wanderers dan tersingkir dari Piala FA, manajer interim Ole Gunnar Solskjaer mengakui timnya bermain tak cukup baik.
Sebenarnya MU menguasai bola hingga 61% seperti dilansir whoscored. Tapi dengan penguasaan bola setinggi itu, MU kesulitan mengancam gawang tuan rumah. Dari 11 percobaan yang dilepaskan, hanya dua yang mengarah ke gawang. Sementara Wolverhampton punya 17 tembakan, tujuh di antaranya on target.
Solskjaer mengungkapkan para pemainnya bermain dengan tempo terlalu pelan. Selain itu timnya juga kerap kehilangan bola akibat buruk dalam menyelesaikan serangan.
"Kami memulai terlalu lambat dan bermain sesuai keinginan mereka. Penguasaan bola kami tak cukup bagus dan cepat, jadi ini mengecewakan," ujar Solskjaer dikutip BBC. *
Kini City jadi unggulan utama di Piala FA setelah Manchester United tersingkir. City melaju ke semifinal Piala FA setelah menang dramatis 3-2 melawan Swansea City di Liberty Stadium, Sabtu (16/3) malam WITA. Sukses City gagal diikuti MU, yang tumbang 1-2 di kandang Wolverhampton Wanderers, di Molineux, Minggu (17/3) dinihari WITA.
Hasil itu membuat City berpeluang besar menjuarai Piala FA. Skuat Josep Guardiola menjadi satu-satunya klub papan atas Premier League yang tersisa. Adapun tiga klub yang jadi lawan City di perempatfinal adalah Watford, Wolves, dan pemenang laga Millwall vs Brighton and Hove Albion.
Pada turnamen tertua di dunia ini, City lama tak merasakan gelar juara. Titel terakhir mereka raih pada 2010/2011, dengan mengalahkan Stoke City 1-0 berkat gol tunggal Mario Balotelli.
Josep Guardiola pun menyanjung mental pemain City yang mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal dua gol. Mental, disebut Guardiola, lebih penting ketimbang trofi. Pasalnya City tertinggal dua gol lebih dulu, dan akhirnya menuntaskan laga dengan keunggulan 3-2.
Terlepas dari kejadian-kejadian kontroversial sepanjang 90 menit, Guardiola memuji pemainnya. Dia puas atas semangat juang Sergio Aguero dkk, dan puas terhadap keberhasilan City melangkah jauh di semua kompetisi yang diikuti.
"Hal paling luar biasa setelah apa yang kami raih musim lalu adalah pada saat ini kami masih berjuang di semua kompetisi," ucap Josep Guardiola dikutip dari BBC.
Sementara itu, kalah kalah dari Wolverhampton Wanderers dan tersingkir dari Piala FA, manajer interim Ole Gunnar Solskjaer mengakui timnya bermain tak cukup baik.
Sebenarnya MU menguasai bola hingga 61% seperti dilansir whoscored. Tapi dengan penguasaan bola setinggi itu, MU kesulitan mengancam gawang tuan rumah. Dari 11 percobaan yang dilepaskan, hanya dua yang mengarah ke gawang. Sementara Wolverhampton punya 17 tembakan, tujuh di antaranya on target.
Solskjaer mengungkapkan para pemainnya bermain dengan tempo terlalu pelan. Selain itu timnya juga kerap kehilangan bola akibat buruk dalam menyelesaikan serangan.
"Kami memulai terlalu lambat dan bermain sesuai keinginan mereka. Penguasaan bola kami tak cukup bagus dan cepat, jadi ini mengecewakan," ujar Solskjaer dikutip BBC. *
1
Komentar