Halte Depan Pasar Buleleng Roboh Tergerus Banjir
Halte yang ada di depan Pasar Buleleng, wilayah Kelurahan Paket Agung, Kecamatan/Kabupaten roboh tergerus banjir.
SINGARAJA, NusaBali
Kondisi halte yang dibangun secara permanen itu pun miring karena tiang penyangga di sebelah selatannya terjerembak ke dalam got. Kondisi ini pun sedikit menghalangi akses trotoar yang ada di depannya.
Menurut kesaksian warga setempat, Gede Ringin, 50, ditemui di lokasi kejadian Senin (18/3) kemarin mengatakan mengetahui halte itu roboh pada saat ngembak geni, jumat (8/3) lalu. diperkirakan pondasi halte itu tergerus air banjir yang terlebih dahulu merusak trotoar yang ada di depan halte.
“Tahunya pas ngembak pagi itu sudah begini, mungkin pas Nyepi kejadiannya karena kan hujan deras saat itu. Perkiraan sih pondasi halte ini tergerus air dalam got yang duluan meluap sampai tumbang akhirnya,” kata dia.
Halte yang sudah dibangun lama, meski sejauh ini tak berfungsi untuk tempat menunggu angkutan oleh masyarakat, namun masih sering menjadi tempat berteduh atau sekadar tempat nongkrong warga sekitarnya. Bahkan halte yang dekat dengan catus pata Buleleng itu seringkali menjadi tempat istirahat petugas Dinas Perhubungan, Satpol PP atau kepolisian saat melakukan penjagaan. “Kalau tempat untuk menunggu bus atau angkutan sih sudah tidak, tapi sering dipakai tempat ngobrol, sekadar duduk-duduk dan istirahat petugas saat ada kegiatan pegamanan di catus pata,” imbuh Ringin.
Sementara itu robohnya halte yang dicat biru itu terlihat condong kea rah Timur, setelah satu tiang betonnya masuk ke dalam got. Kondisi itu pun membuat satu tiang beton di sisi lain ikut tertarik hingga bengkok. *k23
Menurut kesaksian warga setempat, Gede Ringin, 50, ditemui di lokasi kejadian Senin (18/3) kemarin mengatakan mengetahui halte itu roboh pada saat ngembak geni, jumat (8/3) lalu. diperkirakan pondasi halte itu tergerus air banjir yang terlebih dahulu merusak trotoar yang ada di depan halte.
“Tahunya pas ngembak pagi itu sudah begini, mungkin pas Nyepi kejadiannya karena kan hujan deras saat itu. Perkiraan sih pondasi halte ini tergerus air dalam got yang duluan meluap sampai tumbang akhirnya,” kata dia.
Halte yang sudah dibangun lama, meski sejauh ini tak berfungsi untuk tempat menunggu angkutan oleh masyarakat, namun masih sering menjadi tempat berteduh atau sekadar tempat nongkrong warga sekitarnya. Bahkan halte yang dekat dengan catus pata Buleleng itu seringkali menjadi tempat istirahat petugas Dinas Perhubungan, Satpol PP atau kepolisian saat melakukan penjagaan. “Kalau tempat untuk menunggu bus atau angkutan sih sudah tidak, tapi sering dipakai tempat ngobrol, sekadar duduk-duduk dan istirahat petugas saat ada kegiatan pegamanan di catus pata,” imbuh Ringin.
Sementara itu robohnya halte yang dicat biru itu terlihat condong kea rah Timur, setelah satu tiang betonnya masuk ke dalam got. Kondisi itu pun membuat satu tiang beton di sisi lain ikut tertarik hingga bengkok. *k23
Komentar