Daging Ayam Luar Serbu Bali
Serapan ayam peternak di pemotongan kurang optimal lantaran disinyalir ada puluhan ribu ayam didatangkan dari luar Bali.
Bali Rencanakan Koordinasi ke Jawa Timur
DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali, yakni Dinas Peternakan Provinsi Bali, berencana akan segera berkoordinasi ke Dinas Peternakan Jawa Timur. Koordinasi tersebut terkait indikasi ‘membanjirnya’ kiriman daging ayam dari luar daerah. Luberan pasokan daging tersebut menyebabkan para peternak ayam pedaging (broiler) kelimpungan, karena ayam mereka menumpuk, akibat serapan berkurang.
Rencana koordinasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali I Wayan Mardiana. “Ya, memang benar ada rencana seperti itu,” ujarnya Rabu(20/3). Dijelaskan Mardiana, koordinasi tersebut tidak terlepas dugaan membanjirnya daging ayam ke Bali, yang mengundang keluhan dari para peternak ayam lokal.
Koordinasi juga akan menyertakan kalangan peternak, khususnya yang tergabung dalam asosiasi Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar). “Rencananya Jumat (22/3) depan,” kata Mardiana. Situasi ini diakui menyebabkan kelimpungan peternak, karena serapan ternak (ayam) berkurang untuk pemotongan. Sementara di sisi lain, gap harga ayam hidup dengan harga daging ayam, terbilang tinggi. Dimana harga ayam hidup berkisar Rp 17.000 per kilogram. Sedang harga daging di pasaran rata-rata Rp 36.000 per kilogram,. “Sedang HPP (harga pokok penjualan) Rp 34.000 per kilogram,” ujar Mardiana.
Ketua Pinsar Bali I Ketut Yahya Kurniadi, mengiyakan pihaknya diajak serta oleh Dinas Peternakan ke Jawa Timur untuk berkoordinasi terkait indikasi banjir daging ayam ke Bali. “Ya kami diajak serta,” ujarnya.
Dia pun menggeber keluhan peternak terkait indikasi membanjirnya daging ayam ke Bali, yang menyebabkan terjadi penumpukan produksi (ayam) pada peternak. “Setelah itu kami rencanakan audiensi ke Komisi II (DPRD Bali) sebelum nanti kepada Pak Gubernur (Gubernur I Wayan Koster),” ujarnya.
Tujuannya agar para perternak bisa difasilitasi untuk mendapatkan solusi terhadap persoalan yang mereka hadapi. Apalagi, Pemprov Bali sudah menunjukkan komitmen untuk pemanfaatan dan pemasaran produk pertanian/peternakan lokal. Yahya Kurniadi menunjuk Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Jumlah peternak ayam (broiler) di Bali menurut Yahya Kurniadi, sekitar 1.200 orang peternak. Sedang produksi ayam antara 180 ribu sampai 200 ribu ekor ayam per hari. Sedang dugaan daging ayam yang masuk ke Bali diperkirakan sekitar 55 ton. Jumlah tersebut setara dengan 35 ribu ekor ayam hidup dengan berat 1,8 kilogram. “Jadi sekitar itulah (35 ribu ekor ) yang tidak bisa keluar (penumpukan),” jelas Yahya Kurniadi. *k17
1
Komentar