KMHDI Gelar Aksi Damai di 20 Provinsi
Menyambut pemilu serentak yang berlangsung 17 April mendatang, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) melakukan Aksi Damai secara bersamaan di 20 provinsi pada Jumat (22/3) besok.
JAKARTA, NusaBali
Di Jakarta, Aksi Damai mereka lakukan di depan Patung Arjuna Wiwaha atau lebih dikenal Patung Kuda. "Aksi Damai kami lakukan serentak di 20 provinsi dengan total 51 titik, karena setiap cabang kami instruksikan untuk melakukan kegiatan serupa secara mandiri," ujar Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba kepada NusaBali, Rabu (20/3).
Aksi Damai diisi orasi, musikalisasi, puisi dan pembacaan lima tuntutan KMHDI di pemilu serentak.
Lima tuntutan tersebut merupakan refleksi dari kondisi politik Indonesia yang tidak sehat menjelang pemilu serentak.
Andre menambahkan, Aksi Damai memiliki tujuan yang komperhensif untuk mewujudkan pemilu yang damai dan menyenangkan.
“Rakyat sudah terlalu jenuh dengan praktik-praktik politik kotor, kampanye yang tidak subtantif dan provokatif. Untuk itu KMHDI akan turun aksi untuk mengkampanyekan kembali politik sehat dalam mewujudkan pemilu damai," ucapnya.
Menurut Andre, kita harus eling kepada tujuan kenapa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dibentuk dan dimerdekakan. Sayang politik elektoral kita masih terlalu liar dan rakyat hanya dijadikan objek politik lima tahunan.
Untuk itu demokrasi Indonesia harus dikembalikan pada semangat Pancasila. Andre pun menyoroti, pemilihan legistatif dan presiden yang dilaksanakan secara serentak belum tersosialisasikan secara optimal. Oleh karenanya, KMHDI merasa penting turun langsung ke basis dan mensosialisasikannya.
“Jangan sampai pemilu serentak untuk pertama kalinya menjadi trial for error yang kemudian hanya merugikan bangsa," tegas Andre.
Aksi Damai menjadi langkah nyata KMHDI dalam mengkampanyekan kepada para millennial untuk terlibat dalam proses penentuan pemimpinnya di 17 April 2019 nanti.
“Ada 78 persen millennial yang masih apatis terhadap politik di Indonesia. Sebagai organisasi pengkaderan yang kadernya adalah millennial, KMHDI akan menjadi jawaban kepada kaum ini, sekaligus secara terbuka mengajak seluruh mahasiswa di Indonesia untuk melakukan aksi serupa guna mencerdaskan kehidupan anak bangsa," papar Andre. *k22
Di Jakarta, Aksi Damai mereka lakukan di depan Patung Arjuna Wiwaha atau lebih dikenal Patung Kuda. "Aksi Damai kami lakukan serentak di 20 provinsi dengan total 51 titik, karena setiap cabang kami instruksikan untuk melakukan kegiatan serupa secara mandiri," ujar Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba kepada NusaBali, Rabu (20/3).
Aksi Damai diisi orasi, musikalisasi, puisi dan pembacaan lima tuntutan KMHDI di pemilu serentak.
Lima tuntutan tersebut merupakan refleksi dari kondisi politik Indonesia yang tidak sehat menjelang pemilu serentak.
Andre menambahkan, Aksi Damai memiliki tujuan yang komperhensif untuk mewujudkan pemilu yang damai dan menyenangkan.
“Rakyat sudah terlalu jenuh dengan praktik-praktik politik kotor, kampanye yang tidak subtantif dan provokatif. Untuk itu KMHDI akan turun aksi untuk mengkampanyekan kembali politik sehat dalam mewujudkan pemilu damai," ucapnya.
Menurut Andre, kita harus eling kepada tujuan kenapa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dibentuk dan dimerdekakan. Sayang politik elektoral kita masih terlalu liar dan rakyat hanya dijadikan objek politik lima tahunan.
Untuk itu demokrasi Indonesia harus dikembalikan pada semangat Pancasila. Andre pun menyoroti, pemilihan legistatif dan presiden yang dilaksanakan secara serentak belum tersosialisasikan secara optimal. Oleh karenanya, KMHDI merasa penting turun langsung ke basis dan mensosialisasikannya.
“Jangan sampai pemilu serentak untuk pertama kalinya menjadi trial for error yang kemudian hanya merugikan bangsa," tegas Andre.
Aksi Damai menjadi langkah nyata KMHDI dalam mengkampanyekan kepada para millennial untuk terlibat dalam proses penentuan pemimpinnya di 17 April 2019 nanti.
“Ada 78 persen millennial yang masih apatis terhadap politik di Indonesia. Sebagai organisasi pengkaderan yang kadernya adalah millennial, KMHDI akan menjadi jawaban kepada kaum ini, sekaligus secara terbuka mengajak seluruh mahasiswa di Indonesia untuk melakukan aksi serupa guna mencerdaskan kehidupan anak bangsa," papar Andre. *k22
1
Komentar