Aksi Pamer Stiker Prabowo di Sekolah Berujung Pemecatan
Enam guru honorer yang berpose dua jari sambil memegang stiker Prabowo-Sandi dipecat oleh Pemprov Banten.
SERANG, NusaBali
Namun para guru honorer ini berkilah aksi pose 2 jari mereka bukan hal yang disengaja. Dirangkum detikcom, Kamis (21/3), keenamnya mengaku mendapatkan stiker Prabowo-Sandi dari seseorang. Karena ingin mencoba ponsel baru, mereka langsung mengambil foto sambil berpose dua jari dan memegang stiker.
"Alasannya katanya ada yang memberi itu posternya. Terus foto ada yang punya handphone baru, jadi tidak sengaja," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Komarudin kepada detikcom di Serang, Banten.
Dari keenam guru honorer ini, ada yang telah mengajar 2-10 tahun di SMA 9 Kronjo. Ada guru Matematika sampai Olahraga. Sedangkan untuk mengganti kekosongan, pihak Dinas Pendidikan melalui kantor cabang di Tangerang akan mencari guru pengganti.
Komarudin menjelaskan pihaknya tak serta-merta percaya pada alasan para guru tersebut. Menurutnya, pose yang mereka peragakan tersebut merupakan gerakan yang disengaja. "Menurut penilaian kita, ada unsur kesengajaan, ada poster dan pose diatur," tuturnya.
Pemberhentian enam tenaga honorer itu berkaitan dengan larangan aktivitas politik praktis di lembaga pendidikan. Selain itu, mereka menggunakan atribut Pemprov Banten yang melekat di badan. "Termasuk gajinya, gaji dari pemerintah, dari APBD, sehingga diberhentikan sebagai tenaga pengajar," paparnya.
Foto enam guru honorer ini sebelumnya ramai dibahas di Serang, Banten. Foto mereka melakukan salam dua jari dan memegang stiker bertuliskan Prabowo-Sandi viral dan tersebar di grup media sosial. Di foto tersebut keenamnya mengenakan pakaian seragam PNS dan berlogo Pemprov Banten. *
Namun para guru honorer ini berkilah aksi pose 2 jari mereka bukan hal yang disengaja. Dirangkum detikcom, Kamis (21/3), keenamnya mengaku mendapatkan stiker Prabowo-Sandi dari seseorang. Karena ingin mencoba ponsel baru, mereka langsung mengambil foto sambil berpose dua jari dan memegang stiker.
"Alasannya katanya ada yang memberi itu posternya. Terus foto ada yang punya handphone baru, jadi tidak sengaja," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Komarudin kepada detikcom di Serang, Banten.
Dari keenam guru honorer ini, ada yang telah mengajar 2-10 tahun di SMA 9 Kronjo. Ada guru Matematika sampai Olahraga. Sedangkan untuk mengganti kekosongan, pihak Dinas Pendidikan melalui kantor cabang di Tangerang akan mencari guru pengganti.
Komarudin menjelaskan pihaknya tak serta-merta percaya pada alasan para guru tersebut. Menurutnya, pose yang mereka peragakan tersebut merupakan gerakan yang disengaja. "Menurut penilaian kita, ada unsur kesengajaan, ada poster dan pose diatur," tuturnya.
Pemberhentian enam tenaga honorer itu berkaitan dengan larangan aktivitas politik praktis di lembaga pendidikan. Selain itu, mereka menggunakan atribut Pemprov Banten yang melekat di badan. "Termasuk gajinya, gaji dari pemerintah, dari APBD, sehingga diberhentikan sebagai tenaga pengajar," paparnya.
Foto enam guru honorer ini sebelumnya ramai dibahas di Serang, Banten. Foto mereka melakukan salam dua jari dan memegang stiker bertuliskan Prabowo-Sandi viral dan tersebar di grup media sosial. Di foto tersebut keenamnya mengenakan pakaian seragam PNS dan berlogo Pemprov Banten. *
Komentar