Bukit Penulisan dan Hutan Gunung Agung Membara
Beruntunnya kebakaran di lahan masyarakat dan hutan lindung, membuat sejak dua minggu terakhir BPBD melakukan siaga bencana.
BANGLI, NusaBali
Bencana kebakaran lahan yang terjadi di Bali Timur akibat musim kemarau terus terjadi. Sudah hektaran lahan hutan dan perbukitan yang hangus dimakan api. Sementara akibat lokasi yang sulit dijangkau, penanganan dari instansi terkait lambat dan hanya dilakukan secara manual.
Pada Kamis (30/10) kebakaran kembali di hutan lindung Gunung Agung Kecamatan Selat di Karangasem, kali ini lokasinya di bagian selatan. Belum diketahui penyebab kebakaran itu, api dengan cepat bisa dipadamkan petugas karena lokasinya di tepi jalan. Pemedek dari Denpasar yang hendak muspa di Pura Pasar Agung yang melaporkan ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali, selanjutnya BPBD Provinsi mengontak petugas BPBD Karangasem.
Selanjutnya tim bergerak melibatkan petugas pemadaman kebakaran Karangasem, BPBD Karangasem, Polsek Selat, Koramil Selat dan segenap warga masyarakat. Kebakaran itu terjadi pukul 19.30 Wita, yang membakar sekitar 1,5 hektare, api berhasil dipadamkan pukul 20.30 Wita, di hutan lindung Gunung Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kamis (30/10).
Tercatat 15 petugas pemadam kebakaran ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) menggerakkan dua mobil pemadam, langsung memadamkan titik api di dekat lahan parkir atau di sebelah bangunan embung. Setelah tuntas memadamkan api, maka petugas melakukan perjalanan balik ke Amlapura.
Ternyata setiba petugas di Banjar Pesangkan, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, kembali menerima laporan muncul titik api di selatan bangunan embung. Maka petugas kembali ke lokasi melakukan pemadaman. Akhirnya api bisa padam, pukul 20.30 Wita.
Turut hadir ke TKP, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, Kapolsek Selat AKP I Nyoman Sudiarsa, Danramil Selat Kapten Inf I Wayan Mustika.
“Syukurnya titik api itu di dekat jalan, makanya dengan cepat petugas mampu memadamkan api,” kata IB Arimbawa.
Selanjutnya...
Komentar