Para 'Dewa' Calon DPD RI Saling Seluk Suara
Sri Wigunawati dan Suamba Negara Optimistis Lolos ke Senayan
DENPASAR,NusaBali
Tarung perebutan kursi DPD RI Dapil Bali untuk Pileg 2019, bukan hanya ditandai show of force para kandidat ‘raksasa’ macam Komjen Pol (Purn) Dr Made Mangku Pastika dan Anak Agung Gde Agung. Para ‘Dewa’ Calon DPD RI Dapil Bali yang sama-sama kader Golkar, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati dan Dewa Made Suamba Negara, juga mulai saling seluk basis suara.
Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati (Srikandi Golkar asal Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana) dan Dewa Made Suamba Negara (politisi Golkar asal Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan) salah satunya berebut basis suara dukungan di internal Kertha Semaya Trah Ida Dalem Suhunantara. Keduanya secara nyata saling seluk dukungan Kertha Semaya Trah Ida Dalem Suhunantara di Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Karangasem, belum lama ini.
Awalnya, Sri Wigunawati yang terjun ke basis basis pasemetonan (keluarga besar) Kertha Semaya Trah Ida Dalem Suhunantara. Keesokan harinya, giliran Suamba Negara yang terjun menyisir basus pasemetonan Kertha Semaya Trah Ida Dalem.
Bukan sekali ini Sari Wigunawati dan Suamba Negara saling serobot dukungan. Kedua kandidat para ‘Dewa’ ini sebelumnya juga sempat duel di Pileg 2014, ketika sama-sama berebut kursi DPD RI Dapil Bali. Saat itu, kedua politisi Golkar ini sama-sama gagal lolos ke Senayan.
Kepada NusaBali di Denpasar, Jumat (22/3), Suamba Negara mengakui basis suaranya yang diseluk Sri Wigunawati berada di wilayah Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen “Nike (Desa Sidemen) kampung leluhur tiyang. Dia (Sri Wigunawati) datang ke sana dengan difasilitasi tokoh Bali,” ungkap Suamba Negara.
“Tapi, besoknya giliran saya diundang oleh pasemetonan (keluarga Kertha Semaya Trah Ida Dalem) untuk deklarasi pemenangan saya di Sidemen. Jadi, yang didukung maju ke DPD RI Dapil Bali di Pileg 2019 adalah saya,” lanjut Suamba Negara yang kini menjabat sebagai Pengageng (Ketua Umum) Kertha Semaya Trah Ida Dalem Provinsi Bali.
Suamba Negara juga menegaskan dirinya didukung secara tidak langsung oleh sejumlah temannya di Golkar Bali. Walaupun dukungan itu tidak boleh dari parpol, termasuk simakrama tidak boleh membawa nama parpol, namun Suamba Negara mengaku dapat dukungan signifikan dari kalangan Partai Beringin. “Yang jelas, organisasi dan teman-teman di Golkar Bali saat ini mendukung saya ke DPD RI,” tegas mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 1998-2005 di era kepemimpinan I Gusti Ngurah Alit Yudha ini.
Sementara itu, Sri Wigunawati menegaskan dirinya diundang hadir oleh masyarakat Bali sebagai calon DPD RI. Termasuk saat hadir ke Desa Sidemen. “Saya hadir selaku calon, diundang oleh krama Bali,” tegas Sri Wigunawati secara terpisah di sela-sela menghadiri undangan KPU Bali di Denpasar, Jumat kemarin.
Sri Wigunawati menyebutkan, dirinya tidak pernah merasa nyeluk (mengambil) dan merebut basis suara pendukung Suamba Negara. “Sebagai kandidat, saya diundang, ya saya hadir. Kalau kebetulan di basis masyarakat saya turun ada pasemetonan, kan tidak masalah. Semua masyarakat adalah warga negara yang punya hak memilih,” tegas Srikandi Golkar yang kini menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali ini.
Menurut Sri Wigunawati, menghadapi tarung Pileg 2019 ini, dirinya fokus untuk masimakrama dengan mencari dukungan dari berbagai komunitas dan kelompok masyarakat. Bagi dia, beradu visi dan program adalah hal terpenting. Sri Wigunawati pun mengaku optimistis lolos ke Senayan.
“Harus optimis-lah. Kita sama-sama menyampaikan program perjuangan, menyampaikan visi misi. Masyarakat disilakan memilih kandidat yang diyakini bisa dan mampu mewakili Bali di Denayan,” tegas mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012 yang kerap turun ke masyarakat bersama Ni Putu Putri Suastini, istri dari Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster ini.
Dewa Putu Ayu Sri Wigunawati adalah mantan Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Provinsi Bali dan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012. Namun, Sri Wigunawati disingkirkan dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali pada Februari 2012, dengan digantikan Komang Purnama.
Sri Wigunawati belum pernah lolos ke kursi legislatif maupun eksekutif. Dia pernah tarung sebagai Calon Wakil Bupati Jembrana di Pilkada 2005 dari Golkar, mendampingi Naya Sujana, namun dikalahkan pasangan Gede Winaya-I Putu Artha (yang diusung PDIP). Setahun sebelumnya, dia tarung berebut kursi DPRD Bali dari Golkar Dapil Jembrana di Pileg 2004, tapi gagal.
Sementara dalam tarung Pileg 2009, Sri Wigunawati maju berebut kursi DPR RI dari Golkar Dapil Bali. Saat itu, dia sebatas nyaris lolos. Lima tahun berselang, dia maju berebut kursi DPD RI Dapil Bali di Pileg 2014, namun lagi-lagi gagal ke Senayan. Kini, dalam Pileg 2019, Sri Wigunawati kembali maju tarung sebagai calon DPD RI Dapil Bali. Upaya lolos ke Senayan ini adalah penantian panjang selama 25 tahun dalam setiap pemilu dan 35 tahun selama kiprahnya di politik.
Sebaliknya, Dewa Made Suamba Negara adalah mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali di era I Gusti Ngurah Alit Yudha (1998-2005) dan Tjokorda Gede Budi Suryawan (2004-2009). Suamba Negara pernah merasakan duduk di Fraksi Golkar DPRD Kota Denpasar (1992-1997, 1999-2004) dan DPRD Bali (2004-2009). Setelah gagal lolos ke Senayan dalam Pileg 2014, kini Suamba Negara kembali berebut kursi DPD RI Dapil Bali di Pileg 2019. *nat
Tarung perebutan kursi DPD RI Dapil Bali untuk Pileg 2019, bukan hanya ditandai show of force para kandidat ‘raksasa’ macam Komjen Pol (Purn) Dr Made Mangku Pastika dan Anak Agung Gde Agung. Para ‘Dewa’ Calon DPD RI Dapil Bali yang sama-sama kader Golkar, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati dan Dewa Made Suamba Negara, juga mulai saling seluk basis suara.
Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati (Srikandi Golkar asal Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana) dan Dewa Made Suamba Negara (politisi Golkar asal Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan) salah satunya berebut basis suara dukungan di internal Kertha Semaya Trah Ida Dalem Suhunantara. Keduanya secara nyata saling seluk dukungan Kertha Semaya Trah Ida Dalem Suhunantara di Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Karangasem, belum lama ini.
Awalnya, Sri Wigunawati yang terjun ke basis basis pasemetonan (keluarga besar) Kertha Semaya Trah Ida Dalem Suhunantara. Keesokan harinya, giliran Suamba Negara yang terjun menyisir basus pasemetonan Kertha Semaya Trah Ida Dalem.
Bukan sekali ini Sari Wigunawati dan Suamba Negara saling serobot dukungan. Kedua kandidat para ‘Dewa’ ini sebelumnya juga sempat duel di Pileg 2014, ketika sama-sama berebut kursi DPD RI Dapil Bali. Saat itu, kedua politisi Golkar ini sama-sama gagal lolos ke Senayan.
Kepada NusaBali di Denpasar, Jumat (22/3), Suamba Negara mengakui basis suaranya yang diseluk Sri Wigunawati berada di wilayah Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen “Nike (Desa Sidemen) kampung leluhur tiyang. Dia (Sri Wigunawati) datang ke sana dengan difasilitasi tokoh Bali,” ungkap Suamba Negara.
“Tapi, besoknya giliran saya diundang oleh pasemetonan (keluarga Kertha Semaya Trah Ida Dalem) untuk deklarasi pemenangan saya di Sidemen. Jadi, yang didukung maju ke DPD RI Dapil Bali di Pileg 2019 adalah saya,” lanjut Suamba Negara yang kini menjabat sebagai Pengageng (Ketua Umum) Kertha Semaya Trah Ida Dalem Provinsi Bali.
Suamba Negara juga menegaskan dirinya didukung secara tidak langsung oleh sejumlah temannya di Golkar Bali. Walaupun dukungan itu tidak boleh dari parpol, termasuk simakrama tidak boleh membawa nama parpol, namun Suamba Negara mengaku dapat dukungan signifikan dari kalangan Partai Beringin. “Yang jelas, organisasi dan teman-teman di Golkar Bali saat ini mendukung saya ke DPD RI,” tegas mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 1998-2005 di era kepemimpinan I Gusti Ngurah Alit Yudha ini.
Sementara itu, Sri Wigunawati menegaskan dirinya diundang hadir oleh masyarakat Bali sebagai calon DPD RI. Termasuk saat hadir ke Desa Sidemen. “Saya hadir selaku calon, diundang oleh krama Bali,” tegas Sri Wigunawati secara terpisah di sela-sela menghadiri undangan KPU Bali di Denpasar, Jumat kemarin.
Sri Wigunawati menyebutkan, dirinya tidak pernah merasa nyeluk (mengambil) dan merebut basis suara pendukung Suamba Negara. “Sebagai kandidat, saya diundang, ya saya hadir. Kalau kebetulan di basis masyarakat saya turun ada pasemetonan, kan tidak masalah. Semua masyarakat adalah warga negara yang punya hak memilih,” tegas Srikandi Golkar yang kini menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali ini.
Menurut Sri Wigunawati, menghadapi tarung Pileg 2019 ini, dirinya fokus untuk masimakrama dengan mencari dukungan dari berbagai komunitas dan kelompok masyarakat. Bagi dia, beradu visi dan program adalah hal terpenting. Sri Wigunawati pun mengaku optimistis lolos ke Senayan.
“Harus optimis-lah. Kita sama-sama menyampaikan program perjuangan, menyampaikan visi misi. Masyarakat disilakan memilih kandidat yang diyakini bisa dan mampu mewakili Bali di Denayan,” tegas mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012 yang kerap turun ke masyarakat bersama Ni Putu Putri Suastini, istri dari Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster ini.
Dewa Putu Ayu Sri Wigunawati adalah mantan Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Provinsi Bali dan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012. Namun, Sri Wigunawati disingkirkan dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali pada Februari 2012, dengan digantikan Komang Purnama.
Sri Wigunawati belum pernah lolos ke kursi legislatif maupun eksekutif. Dia pernah tarung sebagai Calon Wakil Bupati Jembrana di Pilkada 2005 dari Golkar, mendampingi Naya Sujana, namun dikalahkan pasangan Gede Winaya-I Putu Artha (yang diusung PDIP). Setahun sebelumnya, dia tarung berebut kursi DPRD Bali dari Golkar Dapil Jembrana di Pileg 2004, tapi gagal.
Sementara dalam tarung Pileg 2009, Sri Wigunawati maju berebut kursi DPR RI dari Golkar Dapil Bali. Saat itu, dia sebatas nyaris lolos. Lima tahun berselang, dia maju berebut kursi DPD RI Dapil Bali di Pileg 2014, namun lagi-lagi gagal ke Senayan. Kini, dalam Pileg 2019, Sri Wigunawati kembali maju tarung sebagai calon DPD RI Dapil Bali. Upaya lolos ke Senayan ini adalah penantian panjang selama 25 tahun dalam setiap pemilu dan 35 tahun selama kiprahnya di politik.
Sebaliknya, Dewa Made Suamba Negara adalah mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali di era I Gusti Ngurah Alit Yudha (1998-2005) dan Tjokorda Gede Budi Suryawan (2004-2009). Suamba Negara pernah merasakan duduk di Fraksi Golkar DPRD Kota Denpasar (1992-1997, 1999-2004) dan DPRD Bali (2004-2009). Setelah gagal lolos ke Senayan dalam Pileg 2014, kini Suamba Negara kembali berebut kursi DPD RI Dapil Bali di Pileg 2019. *nat
1
Komentar