Batal Pinjam ke PT SMI Rp 201 Miliar
Pemkab Tabanan Lanjutkan Proyek RS Nyitdah
TABANAN, NusaBali
Pemkab Tabanan resmi membatalkan pinjaman dana sebesar Rp 201 miliar kepada PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) untuk kelanjutan pembangunan Rumah Sakit (RS) Nyitdah di Kecamatan Kediri, Tabanan.
Karena Pemkab merasa berat mengembalikan hutang dikemudian hari. Meskipun demikian, RS Nyitdah tetap aka dibangun dan ditarget rampung 2021. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryasuti didampingi Wakil Bupati Tabanan I Gede Sanjaya, meskipun membatalkan pinjaman, pembangunan RS Nyitdah tetap berlanjut. "Sesuai saran dari Gubernur Bali dan Ketua DPRD Bali, Pemprov Bali akan membantu tanpa harus berhutang,’’ jelasnya, seusai menghadiri sidang Paripurna terkait pelaporan pertanggung jawaban bupati di Gedung DPRD Tabanan, Jumat (22/3).
Kata Bupati, dari PT SMI sendiri tidak ada masalah terkait pembatalan itu. Pembatalan karena cukup berat nanti membayar hutang tiap tahun. Apalagi ada aturan bahwa dana mandatori 25 persen dari Dana Aggaran Umum (DAU) harus dikhususkan untuk infrasturktur. "Jadi kalau bayar hutang cukup berat takutnya jadi beban," jelasnya.
Pembangunan RS Nyitdah nantinya akan menggunakan anggaran APBD dan BKK Provinsi Bali. Menurut Bupati Eka, tahun 2019 ini dari BKK Provinsi Bali mendapat Rp 20 miliar dan dari APBD Tabanan Rp 5 miliar. "Intinya pembangunan RS Nyitdah akan dilakukan bertahap sifatnya multi years," tegasnya.
Menurut Bupati Eka, pembangunan RS Nyitdah memerlukan dana Rp 400 miliar, dan sampai saat ini sudah jalan Rp 80 miliar. "Mudah-mudahan tahun depan dapat bantuan kembali, namun pembangunan tetap akan ditarget tahun 2021," terangnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja. Kata dia pembangunan RS Nyitdah dilakukan bertahap setiap anggaran. Pembangunan juga akan menggunakan dana mandatori yang saat ini berjumlah Rp 185 miliar. "Tetapi dana ini tidak seluruhnya digunakan membangun RS Nyitdah, karena ada kepentingan lain seperti infrastruktur dan lain-lain," jelasnya.
Pihaknya berharap agar operasional RS Nyitdah dijalankan dulu dengan kondisi yang ada saat ini sembari melakukan pembangunan. "Pembangunan ditarget 2021 sudah selesai tiga gedung yang belum,” tegasnya.
Seperti diketahui, Pemkab Tabanan tengah mewujudkan pembangunan RS Nyitdah yang telah dicanangkan sejak lama. Saat ini sudah ada dua gedung dan satu gedung dalam tahap penyelesaian. Untuk bisa menjadi RS tipe C, masih dibutuhkan empat gedung. *des
Pemkab Tabanan resmi membatalkan pinjaman dana sebesar Rp 201 miliar kepada PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) untuk kelanjutan pembangunan Rumah Sakit (RS) Nyitdah di Kecamatan Kediri, Tabanan.
Karena Pemkab merasa berat mengembalikan hutang dikemudian hari. Meskipun demikian, RS Nyitdah tetap aka dibangun dan ditarget rampung 2021. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryasuti didampingi Wakil Bupati Tabanan I Gede Sanjaya, meskipun membatalkan pinjaman, pembangunan RS Nyitdah tetap berlanjut. "Sesuai saran dari Gubernur Bali dan Ketua DPRD Bali, Pemprov Bali akan membantu tanpa harus berhutang,’’ jelasnya, seusai menghadiri sidang Paripurna terkait pelaporan pertanggung jawaban bupati di Gedung DPRD Tabanan, Jumat (22/3).
Kata Bupati, dari PT SMI sendiri tidak ada masalah terkait pembatalan itu. Pembatalan karena cukup berat nanti membayar hutang tiap tahun. Apalagi ada aturan bahwa dana mandatori 25 persen dari Dana Aggaran Umum (DAU) harus dikhususkan untuk infrasturktur. "Jadi kalau bayar hutang cukup berat takutnya jadi beban," jelasnya.
Pembangunan RS Nyitdah nantinya akan menggunakan anggaran APBD dan BKK Provinsi Bali. Menurut Bupati Eka, tahun 2019 ini dari BKK Provinsi Bali mendapat Rp 20 miliar dan dari APBD Tabanan Rp 5 miliar. "Intinya pembangunan RS Nyitdah akan dilakukan bertahap sifatnya multi years," tegasnya.
Menurut Bupati Eka, pembangunan RS Nyitdah memerlukan dana Rp 400 miliar, dan sampai saat ini sudah jalan Rp 80 miliar. "Mudah-mudahan tahun depan dapat bantuan kembali, namun pembangunan tetap akan ditarget tahun 2021," terangnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja. Kata dia pembangunan RS Nyitdah dilakukan bertahap setiap anggaran. Pembangunan juga akan menggunakan dana mandatori yang saat ini berjumlah Rp 185 miliar. "Tetapi dana ini tidak seluruhnya digunakan membangun RS Nyitdah, karena ada kepentingan lain seperti infrastruktur dan lain-lain," jelasnya.
Pihaknya berharap agar operasional RS Nyitdah dijalankan dulu dengan kondisi yang ada saat ini sembari melakukan pembangunan. "Pembangunan ditarget 2021 sudah selesai tiga gedung yang belum,” tegasnya.
Seperti diketahui, Pemkab Tabanan tengah mewujudkan pembangunan RS Nyitdah yang telah dicanangkan sejak lama. Saat ini sudah ada dua gedung dan satu gedung dalam tahap penyelesaian. Untuk bisa menjadi RS tipe C, masih dibutuhkan empat gedung. *des
1
Komentar