KONI Percaya pada Pengprov
Semua cabor pasti membuat persiapan dan tahu soal jadwal Pra PON. Bagaimanapun juga, cabor yang tahu teknisnya. Sehingga mereka diyakini bersiap dan mengatur yang terbaik.
Soal Persiapan Cabor ke Pra PON
DENPASAR, NusaBali
KONI Provinsi Bali optimistis dan meyakini semua Pengprov cabang olahraga mengetahui jadwal dan pelaksanaan Pra PON. Apalagi yang disebutkan akan menggelar Pra PON, sebelum Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan, September nanti. Sebab, dari informasi KONI Bali, ada sejumlah cabor menggelar Pra PON, sebelum September 2019 ini.
"Semua cabor sudah melakukan persiapan dan tahu soal jadwal Pra PON. Bagaimanapun juga, cabor yang tahu teknisnya. Sehingga diyakini bersiap dan mengatur yang terbaik," ucap Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi di Denpasar, Jumat (22/3).
Menurutnya, jadwal Pra PON sebelum Porprov, berarti persiapan dilakukan sejak sekarang ini. Bahkan dia menerima laporan dalam proses seleksi seperti cabor basket dan tarung derajat. Ada juga yang memasuki tahap pencoretan pemain. Sebab, ada Pra PON dimulai dari April atau Mei ini.
"Saya pertegas, jangan mengganggap juara Porprov adalah yang terbaik. Artinya sebelum Porprov aja, Pengprov cabor kan tahu mana atlet terbaiknya. Atlet terbaik itu yang dikirim ke Pra PON, meskipun hasilnya bukan didapat dari para juara di Porprov," beber Suwandi.
Suwandi menambahkan, mengapa juara Porprov tidak otomatis dikirim ke level nasional baik Pra PON dan PON, karena pelaksanaan PON juga masih setahun lebih. Jadi ada kesempatan berproses untuk atlet juara di Porprov.
Karena di Pelatnas juga demikian, habis juara terus prestasinya menurun, biasa dikembalikan dari pelatnas ke daerahnya masing-masing. Jadi tidak jaminan yang juara terus dikirim. Tapi sejauhmana peningkatan progres dan mampu menjadi yang terbaik saat bertanding di event resmi nantinya.
"Saya yakin, beberapa cabor bersiap menyongsong Porprov. Termasuk mengamati perkembangan daerah rival yang sering disebut sports intelegen," papar Suwandi.
Sementara itu Bidang Prestasi KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra menambahkan, regulasi jika atlet lolos PON, memang ada kelolosannya adalah nomor, tapi ada juga sejak awal kelolosan berdasarkan nama atlet. Biasanya yang lolos berdasarkan nama atlet itu dipertegas sebelum Pra PON. Contoh, cabor Atletik, Judo, dan Petangue sistemnya
siapa juara disana itu tidak bisa diganti.
Nama atlet yang lolos Pra PON, langsung masuk program entry by name di event PON. Sedangkan cabor lainnya ada juga atlet lolos PON bisa diganti saat event PON resmi. Contoh cabor sepakbola, voli dan lainnya yang sifatnya tim atau beregu.
Karena yang dinyatakan lolos sejak awal adalah cabor atau timnya. Sehingga nama-nama atletnya bisa menyusul kemudian saat entry by name di panitia induk PON nantinya.
"Yang lolos berdasarkan tim biasanya bisa diganti. Sedangkan yang lolos berdasarkan nama tidam bisa diganti. Dan, jika berhalangan atlet yang lolos di nomor tersebut tidak bisa digantikan," kata Yamadiputra. *dek
1
Komentar