4 Motor dan 1 Mobil Milik Mahasiswa Rusak
Pohon Merak Tumbang di Depan FE Universitas Warmadewa Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Pohon merak setinggi 7 meter dengan diameter sekitar 60 centimeter di depan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Warmadewa (Unwar) Jalan Terompong, Denpasar Timur, roboh menimpa empat motor dan satu mobil milik mahasiswa, Sabtu (23/3) malam. Dua motor kondisinya ringsek, dua motor dan satu mobil rusak ringan. Pohon tersebut roboh diduga karena akar pohon yang sudah membusuk dan tidak bisa menahan beban batang yang cukup besar. Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Pohon tersebut roboh sekitar pukul 19.30 Wita. Saat itu, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa tengah mengikuti perkuliahan. Tiba-tiba tidak ada hujan dan angin, pohon yang nempel di dinding Koperasi Nasuki Unwar tersebut roboh ke arah selatan tepat di tempat parkir Fakultas Ekonomi. Saat itu belasan motor dan satu mobil Honda Jazz putih terparkir di dekat pohon tersebut. Namun, yang tertimpa hanya empat motor yakni dua motor Honda Vario, satu Scoopy, dan satu Vespa keluaran terbaru.
Motor yang tertimpa dua di antaranya remuk, dua lainnya dalam keadaan tergores/lecet-lecet. Satu mobil Honda Jazz juga tertimpa ranting pohon tersebut. Beruntung kerusakannya tidak terlalu parah.
“Tadi saya lagi jaga di pos satpam, tiba-tiba suara keras terdengar dari arah Fakultas Ekonomi. Ternyata pohonnya yang roboh, motor di bawahnya sudah hancur. Yang kami pinggirkan ada empat motor. Dua motor Vario hanya lecet-lecet, tapi yang Scoopy dan Vespa warna merah yang baru, itu remuk sepertinya tidak bisa diperbaiki lagi,” ungkap salah seorang petugas keamanan I Nyoman Wantara, 43.
Mengetahui kejadian itu, Wantara mengaku langsung menghubungi BPBD Kota Denpasar untuk mengevakuasi pohon tersebut. BPBD datang sekitar pukul 20.05 Wita. Namun, hanya melakukan pemotongan pada ranting pohon karena batang pohon terlalu besar. “Mungkin besok (hari ini) dilanjutkan lagi. Baru ranting-rantingnya saja dipotong,” imbuh Wantara.
Menurut dia, peristiwa tersebut sangat mengejutkan, sebab pohon merak itu masih terlihat kokoh. Ternyata, dilihat lebih dekat pangkal pohon sudah mengalami pembusukan. Hal itu diperkirakan menjadi penyebab pohon tersebut tumbang. Wantara mengatakan, beruntung saat kejadian mahasiswa masih mengikuti perkuliahan di ruangan. Sebab saat jam istirahat, biasanya banyak mahasiswa yang nongkrong di atas motor sambil ngobrol.
“Biasanya, setahu saya mahasiswa kalau ngobrol sama teman-temannya di atas motor. Untung tadi (kemarin saat kejadian) belum jam istirahat. Ke depannya untuk pohon-pohon yang besar biar dirompes, soalnya bahaya sekali apalagi hujan dan angin tidak menentu sekarang. Cuacanya tidak bersahabat,” imbuhnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksanaan BPBD Kota Denpasar IB Joni Arimbawa mengaku belum mendapatkan laporan terkait pohon tumbang tersebut. Joni baru mendengar dari pesawat radio. “Saya belum mendapatkan laporan, tadi sempat terpantau dari radio, tapi sampai sekarang belum menerima laporan terkait pohon tumbang itu,” ujarnya. *mis
Pohon tersebut roboh sekitar pukul 19.30 Wita. Saat itu, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa tengah mengikuti perkuliahan. Tiba-tiba tidak ada hujan dan angin, pohon yang nempel di dinding Koperasi Nasuki Unwar tersebut roboh ke arah selatan tepat di tempat parkir Fakultas Ekonomi. Saat itu belasan motor dan satu mobil Honda Jazz putih terparkir di dekat pohon tersebut. Namun, yang tertimpa hanya empat motor yakni dua motor Honda Vario, satu Scoopy, dan satu Vespa keluaran terbaru.
Motor yang tertimpa dua di antaranya remuk, dua lainnya dalam keadaan tergores/lecet-lecet. Satu mobil Honda Jazz juga tertimpa ranting pohon tersebut. Beruntung kerusakannya tidak terlalu parah.
“Tadi saya lagi jaga di pos satpam, tiba-tiba suara keras terdengar dari arah Fakultas Ekonomi. Ternyata pohonnya yang roboh, motor di bawahnya sudah hancur. Yang kami pinggirkan ada empat motor. Dua motor Vario hanya lecet-lecet, tapi yang Scoopy dan Vespa warna merah yang baru, itu remuk sepertinya tidak bisa diperbaiki lagi,” ungkap salah seorang petugas keamanan I Nyoman Wantara, 43.
Mengetahui kejadian itu, Wantara mengaku langsung menghubungi BPBD Kota Denpasar untuk mengevakuasi pohon tersebut. BPBD datang sekitar pukul 20.05 Wita. Namun, hanya melakukan pemotongan pada ranting pohon karena batang pohon terlalu besar. “Mungkin besok (hari ini) dilanjutkan lagi. Baru ranting-rantingnya saja dipotong,” imbuh Wantara.
Menurut dia, peristiwa tersebut sangat mengejutkan, sebab pohon merak itu masih terlihat kokoh. Ternyata, dilihat lebih dekat pangkal pohon sudah mengalami pembusukan. Hal itu diperkirakan menjadi penyebab pohon tersebut tumbang. Wantara mengatakan, beruntung saat kejadian mahasiswa masih mengikuti perkuliahan di ruangan. Sebab saat jam istirahat, biasanya banyak mahasiswa yang nongkrong di atas motor sambil ngobrol.
“Biasanya, setahu saya mahasiswa kalau ngobrol sama teman-temannya di atas motor. Untung tadi (kemarin saat kejadian) belum jam istirahat. Ke depannya untuk pohon-pohon yang besar biar dirompes, soalnya bahaya sekali apalagi hujan dan angin tidak menentu sekarang. Cuacanya tidak bersahabat,” imbuhnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksanaan BPBD Kota Denpasar IB Joni Arimbawa mengaku belum mendapatkan laporan terkait pohon tumbang tersebut. Joni baru mendengar dari pesawat radio. “Saya belum mendapatkan laporan, tadi sempat terpantau dari radio, tapi sampai sekarang belum menerima laporan terkait pohon tumbang itu,” ujarnya. *mis
1
Komentar