Siswa Bali-Nusra Teliti Desa Pedawa
Sebanyak enam puluh siswa SMA/SMK yang berasal dari Bali, NTB dan NTT, mengikuti pelaksanaan Jejak Tradisi Budaya (Jetrada) yang dilangsungkan Balai Pelestari Nilai Budaya (BNPB) wilayah Bali, NTB, NTT.
SINGARAJA, NusaBali
Desa Pedawa di Kecamatan Banjar Buleleng pun menjadi sasaran objek untuk dikulik empat komponen kebudayaannya.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) Wilayah Bali, NTT, NTB I Made Dharma Suteja, Senin (25/3) kemarin mengatakan Jetrada merupakan program tahunan yang digelar oleh Balai untuk mempertahankan benteng-benteng kebudayaan. Benteng itu pun disebut Suteja ada di desa-desa tua (Baliaga) salah satunya adalah Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Sebagai desa tua Pedawa memiliki sejumlah tradisi unik, baik dari arsitektur rumah adatnya, permainan magangsing, teknologi pertanian penanaman padi gaga tanpa pupuk kimia dan keterampilan anyaman bambu yang semuanya tradisional. Suteja juga menjelaskan pelestarian budaya itu dimulai dari pelajar yang diharapkan mendapat pengetahuan baru dengan terlibat langsung dan juga menginformasikan serta menyosialisasikan apa yang mereka dapatkan selama Jetrada kepada orang terdekatnya.
“Dengan program ini selain menjaga benteng-benteng kebudayaan yang ada di desa-desa tua, dengan terdatanya keunikan dan tradisi masyraakat ini dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan Dirjen kedepannya soal pelestraian, pengembangan, pemanfaatan dengan konsep pelestarian,” jelas dia.
Sementara itu kegiatan Jetrada yang berlangsung dari tanggal 24-26 Maret ini disambut positif oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Komang. Dengan terpilihnya lokus penelitian ilmiah di Desa Pedawa dalam Jetrada, memberikan peluang memperkenalkan tradisi unik yang ada di Buleleng yang masih ada hingga saat ini. Peluang ini pun seperti gayung bersambut dengan pencanangan Desa Pedawa sebagai Desa Wisata di Buleleng.
“Ini akan sangat berdampak bagus pada pelestarian seni dan budaya di desa Baliaga di Buleleng, selain juga sebagai ajang promosi, karena kedepan dirancang ke sektor pariwisata juga. Selain Pedawa kami juga punya Sidetapa, Cempaga,Tigawasa dan Banyuseri (SCTB,red) desa Baliaga dengan keunikan dan kekhasan seni, budaya dan tradisi yang masih lestari sampai saat ini,” ungkap Gede Komang. *k23
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) Wilayah Bali, NTT, NTB I Made Dharma Suteja, Senin (25/3) kemarin mengatakan Jetrada merupakan program tahunan yang digelar oleh Balai untuk mempertahankan benteng-benteng kebudayaan. Benteng itu pun disebut Suteja ada di desa-desa tua (Baliaga) salah satunya adalah Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Sebagai desa tua Pedawa memiliki sejumlah tradisi unik, baik dari arsitektur rumah adatnya, permainan magangsing, teknologi pertanian penanaman padi gaga tanpa pupuk kimia dan keterampilan anyaman bambu yang semuanya tradisional. Suteja juga menjelaskan pelestarian budaya itu dimulai dari pelajar yang diharapkan mendapat pengetahuan baru dengan terlibat langsung dan juga menginformasikan serta menyosialisasikan apa yang mereka dapatkan selama Jetrada kepada orang terdekatnya.
“Dengan program ini selain menjaga benteng-benteng kebudayaan yang ada di desa-desa tua, dengan terdatanya keunikan dan tradisi masyraakat ini dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan Dirjen kedepannya soal pelestraian, pengembangan, pemanfaatan dengan konsep pelestarian,” jelas dia.
Sementara itu kegiatan Jetrada yang berlangsung dari tanggal 24-26 Maret ini disambut positif oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Komang. Dengan terpilihnya lokus penelitian ilmiah di Desa Pedawa dalam Jetrada, memberikan peluang memperkenalkan tradisi unik yang ada di Buleleng yang masih ada hingga saat ini. Peluang ini pun seperti gayung bersambut dengan pencanangan Desa Pedawa sebagai Desa Wisata di Buleleng.
“Ini akan sangat berdampak bagus pada pelestarian seni dan budaya di desa Baliaga di Buleleng, selain juga sebagai ajang promosi, karena kedepan dirancang ke sektor pariwisata juga. Selain Pedawa kami juga punya Sidetapa, Cempaga,Tigawasa dan Banyuseri (SCTB,red) desa Baliaga dengan keunikan dan kekhasan seni, budaya dan tradisi yang masih lestari sampai saat ini,” ungkap Gede Komang. *k23
Komentar