Dua Irigasi Subak Terimbas Longsor, Warga Berharap Segera Ada Penanganan
Pasca longsor pada Sabtu (23/3) di Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, selain membuat dapur dan pelinggih warga hancur, juga mengakibatkan dua saluran irigasi Subak Yeh Tilungan dan Subak Yeh Sangladan terimbas.
TABANAN, NusaBali
Karena saat ini tanaman padi sedang memerlukan air, warga petani berharap segera ada bantuan pemerintah.
Kelian Dinas Banjar Bantiran I Made Kartika Yasa menerangkan bahwa dua saluran irigasi yang tertimpa longsor tersebut sudah dicek oleh Dinas PUPR Tabanan. “Minggu (24/3) sudah dicek. Kami harapkan segera bisa dibantu,” ungkapnya ketika dikonfirmasi, Senin (25/3).
Kata Kartika Yasa, kerusakan saluran irigasi di Subak Yeh Tilungan di bagian tanggul jebol. Sehingga air dari sumbernya tidak bisa masuk, yang membuat air saat ini jatuh ke jurang. Sementara saluran irigasi Subak Yeh Sangladan tertimpa material sehingga air tidak bisa mengalir. “Yang saluran irigasi Subak Yeh Sangladan warga belum berani cek ke hulu kondisinya, lantaran cuaca mendung. Sebab kalau mengecek ke hulu akan melewati 27 terowongan,” imbuhnya.
Dan saat ini, Kartika Yasa mengatakan tanaman padi petani di dua subak tersebut ada yang akan panen dan ada pula tanaman padinya baru ‘bunting’. “Jadi padi yang bunting ini sedang perlu banyak air. Dan warga yang akan panen tentu berharap segera saluran diperbaiki karena masa tanam akan segera tiba,” tuturnya. Namun Kartika Yasa tidak hafal luas lahan sawah di dua subak tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PKP) Tabanan I Made Yudiana, menjelaskan dua subak yang terimbas longsor sudah dicek oleh tenaga teknis Bidang Sumber Daya Air. Dan selanjutnya pekaseh setempat disarankan membuat proposal bencana alam. “Proposal dikirim ke kami, dan selanjutnya kami usulkan kiranya bisa ditangani dari dana tidak terduga. Kajian sedang kami buat untuk diajukan ke BPBD. Mudah-mudahan secepatnya ada solusi,” ujarnya. *des
Karena saat ini tanaman padi sedang memerlukan air, warga petani berharap segera ada bantuan pemerintah.
Kelian Dinas Banjar Bantiran I Made Kartika Yasa menerangkan bahwa dua saluran irigasi yang tertimpa longsor tersebut sudah dicek oleh Dinas PUPR Tabanan. “Minggu (24/3) sudah dicek. Kami harapkan segera bisa dibantu,” ungkapnya ketika dikonfirmasi, Senin (25/3).
Kata Kartika Yasa, kerusakan saluran irigasi di Subak Yeh Tilungan di bagian tanggul jebol. Sehingga air dari sumbernya tidak bisa masuk, yang membuat air saat ini jatuh ke jurang. Sementara saluran irigasi Subak Yeh Sangladan tertimpa material sehingga air tidak bisa mengalir. “Yang saluran irigasi Subak Yeh Sangladan warga belum berani cek ke hulu kondisinya, lantaran cuaca mendung. Sebab kalau mengecek ke hulu akan melewati 27 terowongan,” imbuhnya.
Dan saat ini, Kartika Yasa mengatakan tanaman padi petani di dua subak tersebut ada yang akan panen dan ada pula tanaman padinya baru ‘bunting’. “Jadi padi yang bunting ini sedang perlu banyak air. Dan warga yang akan panen tentu berharap segera saluran diperbaiki karena masa tanam akan segera tiba,” tuturnya. Namun Kartika Yasa tidak hafal luas lahan sawah di dua subak tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PKP) Tabanan I Made Yudiana, menjelaskan dua subak yang terimbas longsor sudah dicek oleh tenaga teknis Bidang Sumber Daya Air. Dan selanjutnya pekaseh setempat disarankan membuat proposal bencana alam. “Proposal dikirim ke kami, dan selanjutnya kami usulkan kiranya bisa ditangani dari dana tidak terduga. Kajian sedang kami buat untuk diajukan ke BPBD. Mudah-mudahan secepatnya ada solusi,” ujarnya. *des
Komentar