Italia Pesta Enam Gol
Timnas Italia tampil beringas saat menghadapi tim lemah Liechtenstein pada laga kedua Grup J Kualifikasi Piala Eropa 2020.
PARMA, Nusa Bali
Gli Azzurri melepaskan 41 shot, 12 yang on target, dan berpesta enam gol, di Stadion Ennio Tardini, Parma, Rabu (27/3) dinihari WITA.
Italia menang enam gol tanpa balas. Masing-masing gol dicetak Fabio Quagliarella dua gol, ditambah satu gol dari Stefano Sensi, Marco Verratti, Moise Kean, dan Armando Izzo.
Pada babak pertama, Italia bahkan langsung unggul empat gol. Baru dua gol dilesakkan di babak kedua. Tak cuma dari segi gol, statistik secara keseluruhan membuktikan Italia tampil begitu mendominasi atas Liechtenstein. Italia melepaskan puluhan tembakan percobaan ke gawang lawan.
Dicatat ESPN, Italia melepaskan 41 shot ke gawang Liechtenstein. 12 di antaranya mengarah tepat ke gawang Benjamin Buchel, dan 6 di antaranya menjadi gol. Pengusaan bolanya mencapai 78 persen berbanding 12 persen, di mana tim tamu harus bermain dengan 10 orang sejak akhir babak pertama.
Laga tersebut menunjukkan faktor usia bukan penghalang bagi Fabio Quagliarella. Striker 36 Sampdoria itu jadi pemain tertua yang mampu mencetak gol bagi Timnas Italia, yakni
36 tahun dan 54 hari. Usai laga, mantan pemain Juventus ini mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekannya yang telah memberikan kepercayaan mengambil penalti yang bersejarah.
"Saya 36 tahun, tetapi saya tidak merasakan hal itu. Saya senang dalam kondisi fisik yang baik, saya berlatih dengan baik dan Sampdoria tetap menjaga kebugaran saya," kata Quagliarella.
Kemenangan ini membuat Italia memuncaki Grup J dengan raihan 6 poin, diikuti Yunani (4) dan Bosnia dan Herzegovina (4). Selanjutnya, Italia kembali berlaga di Kualifikasi Piala Eropa 2020 pada 8 Juni, menghadapi Armenia.*
Gli Azzurri melepaskan 41 shot, 12 yang on target, dan berpesta enam gol, di Stadion Ennio Tardini, Parma, Rabu (27/3) dinihari WITA.
Italia menang enam gol tanpa balas. Masing-masing gol dicetak Fabio Quagliarella dua gol, ditambah satu gol dari Stefano Sensi, Marco Verratti, Moise Kean, dan Armando Izzo.
Pada babak pertama, Italia bahkan langsung unggul empat gol. Baru dua gol dilesakkan di babak kedua. Tak cuma dari segi gol, statistik secara keseluruhan membuktikan Italia tampil begitu mendominasi atas Liechtenstein. Italia melepaskan puluhan tembakan percobaan ke gawang lawan.
Dicatat ESPN, Italia melepaskan 41 shot ke gawang Liechtenstein. 12 di antaranya mengarah tepat ke gawang Benjamin Buchel, dan 6 di antaranya menjadi gol. Pengusaan bolanya mencapai 78 persen berbanding 12 persen, di mana tim tamu harus bermain dengan 10 orang sejak akhir babak pertama.
Laga tersebut menunjukkan faktor usia bukan penghalang bagi Fabio Quagliarella. Striker 36 Sampdoria itu jadi pemain tertua yang mampu mencetak gol bagi Timnas Italia, yakni
36 tahun dan 54 hari. Usai laga, mantan pemain Juventus ini mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekannya yang telah memberikan kepercayaan mengambil penalti yang bersejarah.
"Saya 36 tahun, tetapi saya tidak merasakan hal itu. Saya senang dalam kondisi fisik yang baik, saya berlatih dengan baik dan Sampdoria tetap menjaga kebugaran saya," kata Quagliarella.
Kemenangan ini membuat Italia memuncaki Grup J dengan raihan 6 poin, diikuti Yunani (4) dan Bosnia dan Herzegovina (4). Selanjutnya, Italia kembali berlaga di Kualifikasi Piala Eropa 2020 pada 8 Juni, menghadapi Armenia.*
Komentar