Majejahitan di HUT Kota Singaraja Ke-415
Majejahitan kembali dilombakan serangkaian HUT Kota Singaraja ke 415, tahun 2019.
SINGARAJA, NusaBali
Kali ini, lomba mengambil materi Jejahitan Banten Daksina dan Soroannya. Pelaksanaan lomba berlangsung Rabu (27/3) pagi, dipusatkan di Wantilan Praja Winangun, Kantor Bupati, Jalan Pahlawan Singaraja.
Lomba diikuti oleh 22 peserta dari perwakilan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Pemkab Buleleng. Masing-masing peserta beranggotakan dua orang. Kriteria penilaian meliputi kelengkapan sarana banten, kerapian, serta kesesuaian banten.
Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Buleleng, Made Suriani, berharap lomba Majejaitan ini dapat menggali dan mempertahankan nilai-nilai adat yang telah diwariskan, di samping juga dapat meningkatkan kreativitas kegiatan di bidang keagamaan, khususnya yang berhubungan dengan yadnya yang mengandung ajaran agama.
Made Suriani juga menambahkan dengan diadakannya lomba ini dapat meningkatkan keterampilan dalam bidang keagamaan, khususnya keterampilan majejahitan membuat banten untuk dapat dimengerti dan dihayati, diamalkan dalam ajaran agama yang baik dan benar. “Semoga dapat meningkatkan pemahaman tentang isi banten,” katanya.
Dalam lomba tersebut, juara I mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 3.000.000, juara II Rp 2.500.000, juara III Rp 2.000.000. Untuk juara harapan I Rp1.500.000, juara harapan II Rp 1.000.000, dan juara harapan III Rp. 500.000. *k19
Kali ini, lomba mengambil materi Jejahitan Banten Daksina dan Soroannya. Pelaksanaan lomba berlangsung Rabu (27/3) pagi, dipusatkan di Wantilan Praja Winangun, Kantor Bupati, Jalan Pahlawan Singaraja.
Lomba diikuti oleh 22 peserta dari perwakilan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Pemkab Buleleng. Masing-masing peserta beranggotakan dua orang. Kriteria penilaian meliputi kelengkapan sarana banten, kerapian, serta kesesuaian banten.
Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Buleleng, Made Suriani, berharap lomba Majejaitan ini dapat menggali dan mempertahankan nilai-nilai adat yang telah diwariskan, di samping juga dapat meningkatkan kreativitas kegiatan di bidang keagamaan, khususnya yang berhubungan dengan yadnya yang mengandung ajaran agama.
Made Suriani juga menambahkan dengan diadakannya lomba ini dapat meningkatkan keterampilan dalam bidang keagamaan, khususnya keterampilan majejahitan membuat banten untuk dapat dimengerti dan dihayati, diamalkan dalam ajaran agama yang baik dan benar. “Semoga dapat meningkatkan pemahaman tentang isi banten,” katanya.
Dalam lomba tersebut, juara I mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 3.000.000, juara II Rp 2.500.000, juara III Rp 2.000.000. Untuk juara harapan I Rp1.500.000, juara harapan II Rp 1.000.000, dan juara harapan III Rp. 500.000. *k19
Komentar