Tim Judo PON Bali Datangkan Kenshi Jepang
Selain pelatih judo dari Jepang, tim Judo Bali juga siap menerima sparring dari judoka Jepang guna meningkatkan teknik dan skill menghadapi PON 2016.
DENPASAR, NusaBali
Tim Judo PON Bali mendatangkan pelatih atau kenshi asal Jepang guna menempa dan memberikan pelatihan secara khusus kepada Anny Pandini sebelum menuju PON Jabar XIX September 2016. Langkah itu diambil, guna mematangkan teknik dan skill bertanding untuk dapat memberikan prestasi terbaik untuk kontingen Bali nantinya. Apalagi, saat PON Riau tahun 2012 lalu, Judo menjadi penyelamat muka Bali atas raihan medalinya. "Kami sengaja mendatangkan pelatih dari Jepang. Yang merupakan asal negara bela diri tersebut," ungkap Wakil Ketua Umum Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali, Nengah Sudiarta di KONI Bali, Senin (23/5).
Pelatih judo yang dimaksud, yakni Isido Santosi. Bahkan instruktur judo itu telah datang sejak seminggu yang lalu. Rencananya, dia berada di Bali hingga hitungan beberapa bulan ke depan. "Ini untuk mematangkan mental judoka Bali. Untuk lebih optimis menatap PON. Tentu dengan persiapan yang matang. Dan, Kenshi Jepang itu mematapkan kemampuan judoka tim PON Bali," tegas Sudiarta.
Selain mendatangkan Kenshi, Pengprov PJSI Bali juga mendatangkan tiga atlet judo asal Jepang. Hanya saja, atlet tersebut akan datang disaat memasuki TC Sentralisasi sekitar Agustus nanti. Tiga judoka itu terdiri dari 2 judoka putra dan 1 judoka putri. "Untuk tiga judoka itu diajak berlatih secara bersama. Karena kami anggap dia (judoka Jepang) satu strip di atas kami," tutur Sudiarta.
Begitu tiga judoka Jepang datang, akan ada semacam sparing. Akan tetapi sparring yang diarahkan untuk meningkatkan teknik bertarung judoka tim PON Bali. "Kemasan itu tergantung Kenshi Jepang nantinya. Bagaimanapun cara strateginya. Terpenting judoka Bali mendapat sisi positif untuk menatap multi even empat tahunan di Jabar. Khususnya dalam menambah teknik bertanding untuk bisa lebih berprestasi meraih medali emas," tandas Sudiarta.
Pria yang juga anggota polisi pengajar di SPN Singaraja itu menambahkan, ke depan Pengprov PJSI juga akan menggelar try in. Mendatangkan pejudo dari beberapa Pengprov di Indonesia. Hanya saja, dia menegaskan tidak akan mengundang DKI dan Jabar. Pertimbangannya, dia sudah pengalaman ketemu DKI dan Jabar. Begitu pula DKI dan Jabar mewaspadi Bali.
"DKI dan Jabar sering datang sparing ke Bali. Dan, waktu main di GOR Lila Bhuana, kebanyakan judoka Bali kalah. Tetapi, saat kejuaraan resmi tingkat nasional bertanding di luar Bali, Bali mampu membalikkan keadaan dan akhirnya juara. Berangkat dari itu, DKI dan Jabar seperti enggan try in ke Bali, mungkin karena dia tahu strategi yang diterapkan judoka Bali. Dan, siap dibanting-banting di tanah kelahiran, dan saat penentuan di tingkat nasional malah mampu membalikkan keadaan secara total," papar Sudiartana sembari menyebutkan contoh saat kejuaraan judo internatsonal di Bali, Bali main tidak terlalu ngotot dan lebih memberikan kesempatan kepada pihak lawan.7dek
Komentar