Tiga Kendaraan Pamedek Terperosok di Besakih
Hujan lebat mengguyur Pura Besakih di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, menyebabkan sejumlah kendaraan pamedek mogok akibat terjerembab ke lumpur, Rabu (27/3).
AMLAPURA, NusaBali
Petugas Pelayanan Servis Mobil Gratis yang dikoordinasikan Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB) langsung melakukan penanganan.
Ketua PBMB, I Komang Gde Tilik Juli Hartawan, memimpin penarikan tiga mobil yang terjerembab untuk dibawa ke anjungan pelayanan servis mobil gratis di Pos Terpadu Terminal Banjar Kedundung, Desa Besakih. Hujan deras mengguyur kawasan suci Pura Besakih sejak pukul 13.00 Wita menyebabkan ratusan pamedek terhambat melakukan persembahyangan. Kendaraan yang parkir di parkir pribadi banyak bermasalah karena lahan tanah berlumpur dan banyak kubangan.
Ada tiga kendaraan yang terjerembab, dua di parkir pribadi dan satu di jalan Pura Titi Gonggang, Banjar Besakih Kawan, Desa Besakih atau di barat Pura Manik Mas Besakih. Relawan Pasebaya Agung Karangasem, Jro Mangku Jumu, yang melaporkan ke Pos Terpadu Servis Mobil Gratis Banjar Kedundung terkait adanya mobil Toyota Kijang LGX DK 1056 JS milik I Gusti Nyoman Meranggi dari Lingkungan Padangkerta Kelod, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem terjerembab. Gusti Nyoman Meranggi hendak pulang ke arah selatan menuju jalur Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Di jalur itu terjadi banjir, air deras mengalir dari utara dan timur. “Medannya cukup berat, licin, dan tergenang air. Sebab jalur itu dilanda banjir, ban mobil masuk kubangan lumpur,” kata Komang Gde Tilik Juli Hartawan. Dikatakan, akibat hujan lebat banyak kendaraan terjerembab dan mati mesin. Pada Rabu kemarin menangani 13 unit kendaraan. “Dua kendaraan yang terjerembab di parkir pribadi yakni 1 bus besar dan 1 Suzuki Swift, sudah kami tarik,” imbuhnya.
Sedangkan kendaraan pamedek lainnya, ada yang mengalami rem blong, accu drop, pecah ban, mati mesin, dan sebagainya. Khusus untuk menarik bus besar mesti menggunakan mobil derek milik Basarnas. Pemilik Kijang LGX I Gusti Nyoman Meranggi mengatakan, saat hendak pulang, ban mobil nyemplung ke lubang kemudian terjebak banjir. “Kami sebelumnya sering melintas di jalur itu, tetapi saat tidak ada hujan. Sebenarnya kendaraan kami tidak ada masalah, hanya nyemplung ke lubang tidak bisa bergerak,” katanya. *k16
Petugas Pelayanan Servis Mobil Gratis yang dikoordinasikan Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB) langsung melakukan penanganan.
Ketua PBMB, I Komang Gde Tilik Juli Hartawan, memimpin penarikan tiga mobil yang terjerembab untuk dibawa ke anjungan pelayanan servis mobil gratis di Pos Terpadu Terminal Banjar Kedundung, Desa Besakih. Hujan deras mengguyur kawasan suci Pura Besakih sejak pukul 13.00 Wita menyebabkan ratusan pamedek terhambat melakukan persembahyangan. Kendaraan yang parkir di parkir pribadi banyak bermasalah karena lahan tanah berlumpur dan banyak kubangan.
Ada tiga kendaraan yang terjerembab, dua di parkir pribadi dan satu di jalan Pura Titi Gonggang, Banjar Besakih Kawan, Desa Besakih atau di barat Pura Manik Mas Besakih. Relawan Pasebaya Agung Karangasem, Jro Mangku Jumu, yang melaporkan ke Pos Terpadu Servis Mobil Gratis Banjar Kedundung terkait adanya mobil Toyota Kijang LGX DK 1056 JS milik I Gusti Nyoman Meranggi dari Lingkungan Padangkerta Kelod, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem terjerembab. Gusti Nyoman Meranggi hendak pulang ke arah selatan menuju jalur Banjar Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Di jalur itu terjadi banjir, air deras mengalir dari utara dan timur. “Medannya cukup berat, licin, dan tergenang air. Sebab jalur itu dilanda banjir, ban mobil masuk kubangan lumpur,” kata Komang Gde Tilik Juli Hartawan. Dikatakan, akibat hujan lebat banyak kendaraan terjerembab dan mati mesin. Pada Rabu kemarin menangani 13 unit kendaraan. “Dua kendaraan yang terjerembab di parkir pribadi yakni 1 bus besar dan 1 Suzuki Swift, sudah kami tarik,” imbuhnya.
Sedangkan kendaraan pamedek lainnya, ada yang mengalami rem blong, accu drop, pecah ban, mati mesin, dan sebagainya. Khusus untuk menarik bus besar mesti menggunakan mobil derek milik Basarnas. Pemilik Kijang LGX I Gusti Nyoman Meranggi mengatakan, saat hendak pulang, ban mobil nyemplung ke lubang kemudian terjebak banjir. “Kami sebelumnya sering melintas di jalur itu, tetapi saat tidak ada hujan. Sebenarnya kendaraan kami tidak ada masalah, hanya nyemplung ke lubang tidak bisa bergerak,” katanya. *k16
Komentar