Sayap Bendung Tunggak Alas Jebol
Sayap bendung Tunggak Alas di Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kecamatan/Kabupaten Bangli jebol.
BANGLI, NusaBali
Syukurnya, pasokan air untuk subak tidak terganggu. Perlu dilakukan perbaikan segera agar jebol tidak melebar. Dampak hujan deras juga mengakibatkan saluran irigasi sepanjang 15 meter di Daerah Irigasi (DI) Tambahan, Desa Jehem rusak, akibat tertimpa material tebing longsor.
Kasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Ida Bagus Adnyana, mengatakan kerusakan sayap bendung terjadi dua hari lalu. Debit air yang besar mengakibatkan sayap bendung jebol. “Jika tidak segera ditangani kami khawatir bangunan induk bendung ambrol dan ratusan hektare sawah terancam kesulitan air,” jelasnya, Rabu (27/3). Dikatakan, dampak hujan deras juga mengakibatkan saluran irigasi sepanjang 15 meter di Daerah Irigasi (DI) Tambahan, Desa Jehem rusak, akibat tertimpa material tebing longsor.
Ida Bagus Adnyana mengungkapkan, akibat saluran irigasi tertimpa material longsor, lahan sawah di sebelah selatan setra Dusun Tambahan tidak mendapat air karena air terbuang ke DI Pembungan. Bersama krama tani kami berencana melakukan normalisasi saluran irigasi yang tertimbun material longsor,” ungkapnya. Normalisasi dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Ditambahkan, sejak beberapa minggu terakhir kerusakan saluran irigasi terjadi di beberapa titik dan perbaikan akan dilakukan secara bertahap.
Saluran irigasi yang mendapatkan perbaikan tahun ini yakni saluran irigasi di Dusun Lumbuhan, Desa Sulahan. Sementara perbaikan saluran irigasi di sungai Bebengan, Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Bangli baru terlaksana tahun 2020. “Kerusakan saluran di Tegalalang berimbas ke subak Tampa Deha, Kelurahan Bebelang. Ratusan hektar sawah di subak ini tidak mendapatkan air,” jelasnya. Ida Bagus Adnyana menyarankan petani di subak Tampa Deha menanam palawija sembari menunggu perbaikan yang diusulkan pengerjaannya pada tahun 2020. *esa
Syukurnya, pasokan air untuk subak tidak terganggu. Perlu dilakukan perbaikan segera agar jebol tidak melebar. Dampak hujan deras juga mengakibatkan saluran irigasi sepanjang 15 meter di Daerah Irigasi (DI) Tambahan, Desa Jehem rusak, akibat tertimpa material tebing longsor.
Kasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Ida Bagus Adnyana, mengatakan kerusakan sayap bendung terjadi dua hari lalu. Debit air yang besar mengakibatkan sayap bendung jebol. “Jika tidak segera ditangani kami khawatir bangunan induk bendung ambrol dan ratusan hektare sawah terancam kesulitan air,” jelasnya, Rabu (27/3). Dikatakan, dampak hujan deras juga mengakibatkan saluran irigasi sepanjang 15 meter di Daerah Irigasi (DI) Tambahan, Desa Jehem rusak, akibat tertimpa material tebing longsor.
Ida Bagus Adnyana mengungkapkan, akibat saluran irigasi tertimpa material longsor, lahan sawah di sebelah selatan setra Dusun Tambahan tidak mendapat air karena air terbuang ke DI Pembungan. Bersama krama tani kami berencana melakukan normalisasi saluran irigasi yang tertimbun material longsor,” ungkapnya. Normalisasi dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Ditambahkan, sejak beberapa minggu terakhir kerusakan saluran irigasi terjadi di beberapa titik dan perbaikan akan dilakukan secara bertahap.
Saluran irigasi yang mendapatkan perbaikan tahun ini yakni saluran irigasi di Dusun Lumbuhan, Desa Sulahan. Sementara perbaikan saluran irigasi di sungai Bebengan, Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Bangli baru terlaksana tahun 2020. “Kerusakan saluran di Tegalalang berimbas ke subak Tampa Deha, Kelurahan Bebelang. Ratusan hektar sawah di subak ini tidak mendapatkan air,” jelasnya. Ida Bagus Adnyana menyarankan petani di subak Tampa Deha menanam palawija sembari menunggu perbaikan yang diusulkan pengerjaannya pada tahun 2020. *esa
1
Komentar