Polisi Korban Amokrane Dipalebon
“Apa yang dilakukan oleh Brigadir Sudiarta sebuah bentuk tanggungjawab yang sangat besar dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat”
Brigadir Sudiarta Dilepas dengan Sekali Tembakan ke Udara
DENPASAR, NusaBali
Anggota Buru Sergap (Buser) Polsek Kuta Utara yang tewas ditikam oleh Amokrane Sabet, 49, saat mengeksekusi WNA berkebangsaan Prancis itu, akhirnya dipalebon/diaben pada Soma Pon Ugu, Senin (23/5) siang kemarin.
Pengabenan Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta, 39, di Setra Ganda Mayu Desa Pakraman Padangsambian, Denpasar Barat itu dipimpin langsung oleh Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto. Pelepasan polisi yang gugur dalam tugas itu dilakukan secara militer ditandai dengan sekali tembakan ke udara.
Pantauan NusaBali di lapangan, jenazah Brigadir AA Putu Sudiarta, dikawal mobil patroli Polsek Kuta Utara. Warga Padangsambian berpakaian adat serba hitam mengiringi jenazah di tengah terik matahari. Dalam proses itu, yang menabuh baleganjur dilakukan oleh polisi pakaian dinas lengkap dari Seka gong Polda Bali. Rangkaian upacara pengabenan terhadap Brigadir Sudiarta didahului dengan upacara secara militer. Dimana, regu salvo dari Brimob Polda Bali melepaskan tembakan ke udara sebanyak satu kali sebagai penghormatan terakhir terhadap polisi yang gugur dalam tugas.
Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto menerangkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menaikan pangkat anumerta almarhum satu tingkat lebih tinggi dari Brigadir menjadi Brigadir Kepala (Bripka). "Ini sebagai apresiasi dan penghargaan kepada almarhum atas
dedikasi dan loyalitas sebagai anggota Bhayangkara," ujar disela-sela upacara tersebut.
Loyalitas Brigadir AA Putu Sudiarta sangat diapresiasi oleh institusi Polri. Sehingga, keputusan Kapolri dalam menaikan pangkat tersebut sebagai bentuk penghormatan institusi. Ia berharap, loyalitas Alm. Sudiarta bisa menjadi panutan bagi anggota lainnya. "Inilah institusi Polri. Apa yang dilakukan oleh Brigadir Sudiarta sebuah bentuk tanggungjawab yang sangat besar dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat. Ia gugur dalam mengeksekusi wisatawan yang meresahkan, dan tentutnya, untuk menjaga keamanan warga," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, insiden berdarah hingga dua nyawa melayang terjadi saat eksekusi penangkapan Amokrane Sabet, 49, bule Prancis pembuat onar yang melanggar izin tinggal di kawasan Banjar Tegal Gundul, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (2/5) pagi. Amokrane Sabet yang notabene petarung Mixed Martial Arts (MMA), nekat tikam Brigadir AA Putu Sudiarta, anggota Tim Buser hingga tewas. Pelaku pun langsung ditembak mati petugas gabungan. 7 d
Komentar