Pasar Seni Sukawati Sudah Kosong
Relokasi Pedagang Pasar Gianyar Gabeng
GIANYAR, NusaBali
Sesuai batas waktu, Pasar Seni Sukawati, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, sudah kosong, Minggu (31/3). Aktivitas pedagang beralih ke pasar sementara di psar sementara, Lapangan Sutasoma, Desa Batuan, Sukawati. Di pasar sementara, sebagian besar pedagang masih menata barang dagangan.
Sementara itu, dari 10 tempat untuk kantin, dua warung sudah buka. Sebuah baliho ‘selamat datang’ dan baliho besar bertuliskan ‘Pasar Sementara’ sudah terpasang. Akses jalan yang awalnya berlubang, juga sedang ditata. Kepala Pasar Seni Sukawati AA Raka, ditemui di lokasi, mengatakan relokasi berjalan sesuai rencana. Sejatinya, kata dia, pedagang sudah bisa membuka lapak. Namun, para pedagang menunggu kekompakan pedagang lain. ‘’Sepertinya, seluruh pedagang baru benar-benar buka pada Selasa (2/4).
Terkait rencana kedatangan tim pusat untuk melihat Pasar Seni Sukawati yang telah kosong, hingga kemarin, ia belum mendapatkan informasi. "Kau buka pos keamanan dan pos pengaduan. Jadi pedagang yang punya unek-unek bisa mengadu sehingga tidak pakrimik di luar," jelasnya.
Retribusi per hari untuk pedagang Rp 1.000 dan Rp 500 untuk kebersihan, sementara waktu ditiadakan. "Sejak tanggal 20 tidak dipungut, sampai waktu yang belum kami tahu, kami koordinasikan dulu," jelasnya. Plt Asisten II Setda Gianyar I Gede Widarma Suharta menjelaskan, pihaknya menyiapkan petugas keamanan untuk menjaga barang dagangan di pasar sementara tersebut. Pos khusus untuk petugas kemanan juga sedang dipersiapkan.
Pihaknya juga sedang membuat los tambahan untuk pedagang minuman dan pos kemanan. Ada 11 los yang kini disiapkan di sebelah selatan Lapangan Sutasoma. “Ada permintaan desa adat, tempat untuk pedagang minuman atau buah buahan, nanti lima los untuk pedagang Desa Adat Sukawati dan lima untuk Batuan, ditambah satu los untuk pos keamanan," katanya.
Sementara itu, relokasi pedagang Pasar Umum Gianyar, masih gabeng. Karena belum semua pedagang di pasar itu mendukung rencana revitalisasi pasar, terutama pedafang yang menempati toko dengan HGB (hak guna bangunan). Saat pertemuan pedagang dengan Bupati Gianyar Made Mahayastra, beberapa waktu lalu, beberapa pedagang kecewa karena pertemuan itu tanpa dialog. Kini beberapa pedagang yang masih keberatan sedang membuat petisi. Salah seorang pedagang, Feri mengaku pemilik toko di Pasar Umum Gianyar belum mendapat kejelasan tentang mekanisme relokasi pedagang selama revitalisasi. Selain itu, bagaimana nantinya setelah selesai revitalisasi. Sebab saat ini tempat mereka jenis ruko (rumah toko). Sedangkan desain pasar yang baru menyerupai mall. *nvi
Sementara itu, dari 10 tempat untuk kantin, dua warung sudah buka. Sebuah baliho ‘selamat datang’ dan baliho besar bertuliskan ‘Pasar Sementara’ sudah terpasang. Akses jalan yang awalnya berlubang, juga sedang ditata. Kepala Pasar Seni Sukawati AA Raka, ditemui di lokasi, mengatakan relokasi berjalan sesuai rencana. Sejatinya, kata dia, pedagang sudah bisa membuka lapak. Namun, para pedagang menunggu kekompakan pedagang lain. ‘’Sepertinya, seluruh pedagang baru benar-benar buka pada Selasa (2/4).
Terkait rencana kedatangan tim pusat untuk melihat Pasar Seni Sukawati yang telah kosong, hingga kemarin, ia belum mendapatkan informasi. "Kau buka pos keamanan dan pos pengaduan. Jadi pedagang yang punya unek-unek bisa mengadu sehingga tidak pakrimik di luar," jelasnya.
Retribusi per hari untuk pedagang Rp 1.000 dan Rp 500 untuk kebersihan, sementara waktu ditiadakan. "Sejak tanggal 20 tidak dipungut, sampai waktu yang belum kami tahu, kami koordinasikan dulu," jelasnya. Plt Asisten II Setda Gianyar I Gede Widarma Suharta menjelaskan, pihaknya menyiapkan petugas keamanan untuk menjaga barang dagangan di pasar sementara tersebut. Pos khusus untuk petugas kemanan juga sedang dipersiapkan.
Pihaknya juga sedang membuat los tambahan untuk pedagang minuman dan pos kemanan. Ada 11 los yang kini disiapkan di sebelah selatan Lapangan Sutasoma. “Ada permintaan desa adat, tempat untuk pedagang minuman atau buah buahan, nanti lima los untuk pedagang Desa Adat Sukawati dan lima untuk Batuan, ditambah satu los untuk pos keamanan," katanya.
Sementara itu, relokasi pedagang Pasar Umum Gianyar, masih gabeng. Karena belum semua pedagang di pasar itu mendukung rencana revitalisasi pasar, terutama pedafang yang menempati toko dengan HGB (hak guna bangunan). Saat pertemuan pedagang dengan Bupati Gianyar Made Mahayastra, beberapa waktu lalu, beberapa pedagang kecewa karena pertemuan itu tanpa dialog. Kini beberapa pedagang yang masih keberatan sedang membuat petisi. Salah seorang pedagang, Feri mengaku pemilik toko di Pasar Umum Gianyar belum mendapat kejelasan tentang mekanisme relokasi pedagang selama revitalisasi. Selain itu, bagaimana nantinya setelah selesai revitalisasi. Sebab saat ini tempat mereka jenis ruko (rumah toko). Sedangkan desain pasar yang baru menyerupai mall. *nvi
1
Komentar