Puluhan Rumah di Candikusuma Kebanjiran
Saat air terus meluap, warga di Banjar Tetelan, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, sempat membunyikan kulkul.
NEGARA, NusaBali
Sejumlah banjar di wilayah Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana tergenang banjir pada Sabtu (30/3) malam akibat hujan deras selama sekitar 3,5 jam dan pukul 20.00 hingga 23.30 Wita. Ketinggian air yang hampir mencapai setinggi paha orang dewasa, menggenangi puluhan rumah warga.
Perbekel Candikusuma I Wayan Bagia Yasa ketika dikonfirmasi pada Minggu (31/3), mengatakan ada sekitar 45 rumah warga terdampak banjir di wilayah desanya saat terjadi hujan Sabtu (30/3) malam itu. Puluhan rumah warga yang terkena banjir itu, tersebar di tiga wilayah banjar, yakni sekitar 5 rumah di Banjar Moding Kaja, sekitar 20 rumah di Banjar Tetelan, dan sekitar 20 rumah di Banjar Tirta Kusuma.
“Rumah warga yang tergenang banjir itu kebetulan berada di wilayah dataran rendah. Banjir yang kemarin malam cukup parah. Biasanya, banjir hanya menggenang setinggi lutut. Tetapi kemarin malam itu, ketinggian air mencapai setinggi paha orang dewasa, dan sampai masuk ke dalam rumah-rumah warga,” kata Bagia Yasa.
Menurutnya, sekitar pukul 22.00 Wita ketika air mulai masuk ke rumah, sejumlah warga di beberapa banjar tersebut sempat panik. Bahkan, warga di Banjar Tetelan sempat membunyikan kulkul (kentongan) untuk memberikan peringatan kepada warga lain.
“Kami menduga, selain karena hujan terlalu deras, banyak saluran drainase tidak berfungsi optimal, makanya air cepat membesar. Karena kejadian malam dan air cepat membesar, beberapa warga sempat tidak bisa menyelamatkan kasur dan beberapa perabotan,” ucapnya.
Meski tidak ada korban jiwa, namun banjir yang menggenangi puluhan rumah warga itu, diperkirakan mengakibatkan sejumlah kerugian materi. Beberapa warga yang memiliki warung, dagangannya ikut terendam dan dipastikan rusak.
Mengantisipasi banjir susulan, pihaknya telah meminta para kelian banjar untuk memperbaiki saluran drainase di wilayah sekitar. “Informasi awal, ada juga beberapa tembok panyengker rumah warga yang ambruk dan retak. Tetapi untuk pastinya, kami masih menunggu pendataan oleh kelian, dan sudah dikoordinasikan ke pemkab. Dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) juga sempat turun waktu banjir kemarin, dan tadi kembali mengecek ke lapangan,” ucapnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susila, mengatakan dari pengecekan di kawasan pemukiman yang terendam banjir di sejumlah banjar di wilayah Desa Candikusuma, itu memang terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi di wilayah setempat, dan terjadi luapan air dari sungai sekitar. Sejumlah saluran drainase yang belum tertata dengan baik, memperparah banjir. “Selain banjir di Candikusuma, kami juga menerima laporan ada tembok panyengker rumah warga milik I Wayan Sulendra, warga Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya ambruk karena hujan deras kemarin malam. Untungnya, tidak ada korban manusia,” ujarnya. *ode
Perbekel Candikusuma I Wayan Bagia Yasa ketika dikonfirmasi pada Minggu (31/3), mengatakan ada sekitar 45 rumah warga terdampak banjir di wilayah desanya saat terjadi hujan Sabtu (30/3) malam itu. Puluhan rumah warga yang terkena banjir itu, tersebar di tiga wilayah banjar, yakni sekitar 5 rumah di Banjar Moding Kaja, sekitar 20 rumah di Banjar Tetelan, dan sekitar 20 rumah di Banjar Tirta Kusuma.
“Rumah warga yang tergenang banjir itu kebetulan berada di wilayah dataran rendah. Banjir yang kemarin malam cukup parah. Biasanya, banjir hanya menggenang setinggi lutut. Tetapi kemarin malam itu, ketinggian air mencapai setinggi paha orang dewasa, dan sampai masuk ke dalam rumah-rumah warga,” kata Bagia Yasa.
Menurutnya, sekitar pukul 22.00 Wita ketika air mulai masuk ke rumah, sejumlah warga di beberapa banjar tersebut sempat panik. Bahkan, warga di Banjar Tetelan sempat membunyikan kulkul (kentongan) untuk memberikan peringatan kepada warga lain.
“Kami menduga, selain karena hujan terlalu deras, banyak saluran drainase tidak berfungsi optimal, makanya air cepat membesar. Karena kejadian malam dan air cepat membesar, beberapa warga sempat tidak bisa menyelamatkan kasur dan beberapa perabotan,” ucapnya.
Meski tidak ada korban jiwa, namun banjir yang menggenangi puluhan rumah warga itu, diperkirakan mengakibatkan sejumlah kerugian materi. Beberapa warga yang memiliki warung, dagangannya ikut terendam dan dipastikan rusak.
Mengantisipasi banjir susulan, pihaknya telah meminta para kelian banjar untuk memperbaiki saluran drainase di wilayah sekitar. “Informasi awal, ada juga beberapa tembok panyengker rumah warga yang ambruk dan retak. Tetapi untuk pastinya, kami masih menunggu pendataan oleh kelian, dan sudah dikoordinasikan ke pemkab. Dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) juga sempat turun waktu banjir kemarin, dan tadi kembali mengecek ke lapangan,” ucapnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Ketut Eko Susila, mengatakan dari pengecekan di kawasan pemukiman yang terendam banjir di sejumlah banjar di wilayah Desa Candikusuma, itu memang terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi di wilayah setempat, dan terjadi luapan air dari sungai sekitar. Sejumlah saluran drainase yang belum tertata dengan baik, memperparah banjir. “Selain banjir di Candikusuma, kami juga menerima laporan ada tembok panyengker rumah warga milik I Wayan Sulendra, warga Banjar Pangkung Dedari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya ambruk karena hujan deras kemarin malam. Untungnya, tidak ada korban manusia,” ujarnya. *ode
1
Komentar