UNBK, Dosman Siapkan Genset 170.000 Watt
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA memasuki hari pertama, Senin (1/4).
GIANYAR, NusaBali
Berbagai antisipasi dilakukan pihak sekolah demi kelancaran ujian. Seperti di SMAN 1 Gianyar yang siapkan genset kekuatan 170.000 watt.
Genset disiapkan untuk antisipasi jika listrik padam. Selain itu, para guru dan pengawas wajib menggunakan pakaian adat pada hari pertama ujian. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gianyar, I Wayan Sudra menjelaskan total siswa kelas XII yang ikut UNBK berjumlah 328 orang. Pada sesi pertama dikatakan tidak ada kendala. “Tadi pagi mereka diberikan pembekalan pada pukul 07.00 Wita. Terkait aturan dan tata tertib selama UNBK berlangsung. Untuk hari pertama ini tidak ada kendala, untuk antisipasi listrik padam kita juga telah siapkan genset dengan kapasitas 170.000 watt,” terangnya.
Ia menjelaskan ruangan yang digunakan UNBK sebanyak lima kelas. Tiga lab komputer dan dua ruangan kelas biasa, namun memang telah disetting dengan komputer. Pada hari pertama mereka menjawab pertanyaan UNBK dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam satu kelas dikatakan terdiri atas 35 siswa dengan dua sesi lantaran jumlah komputer di sana sangat memadai. “Tadi juga ada dari Ombudmas RI Perwakilan Bali datang ke sini memantau UNBK. Mereka hanya menanyakan jumlah siswa yang ikut berapa dan mengamati pelaksanaan ujiand ari luar kelas. Karena memang tidak boleh masuk ke dalam ruangan, antisipasi genset juga sempat dilihat,” ujarnya.
Sedangkan terkait penggunaan pakaian adat pada hari pertama, Wayan Sudra mengaku hanya mengikuti arahan dari provinsi. Dikatakan juga penggunaan secara serentak di seluruh SMA yang melakukan UNBK. Lantaran sehubungan surat pemberitahuan Pemprov Bali terkait seragam apel disiplin, nomor 061.1/2852/KIN/ORG bahwa pada tanggal 1 April 2019 memakai busana Adat Bali.
Salah seorang siswi, Sinta Widya mengaku selama menjawab soal tidak mendapatkan kendala dari server. Hanya saja terkait pertanyaan dikatakan banyak yag mengecoh. Sehingga dalam menjawab ia mengaku perlu dua sampai tiga kali membaca pertanyaannya. “Server dan perangkatnya aman-aman saja. Tidak ada kendala sama sekali, hanya pertanyaannya banyak membuat terkecoh dalam menjawab,” imbuhnya. *nvi
Genset disiapkan untuk antisipasi jika listrik padam. Selain itu, para guru dan pengawas wajib menggunakan pakaian adat pada hari pertama ujian. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gianyar, I Wayan Sudra menjelaskan total siswa kelas XII yang ikut UNBK berjumlah 328 orang. Pada sesi pertama dikatakan tidak ada kendala. “Tadi pagi mereka diberikan pembekalan pada pukul 07.00 Wita. Terkait aturan dan tata tertib selama UNBK berlangsung. Untuk hari pertama ini tidak ada kendala, untuk antisipasi listrik padam kita juga telah siapkan genset dengan kapasitas 170.000 watt,” terangnya.
Ia menjelaskan ruangan yang digunakan UNBK sebanyak lima kelas. Tiga lab komputer dan dua ruangan kelas biasa, namun memang telah disetting dengan komputer. Pada hari pertama mereka menjawab pertanyaan UNBK dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam satu kelas dikatakan terdiri atas 35 siswa dengan dua sesi lantaran jumlah komputer di sana sangat memadai. “Tadi juga ada dari Ombudmas RI Perwakilan Bali datang ke sini memantau UNBK. Mereka hanya menanyakan jumlah siswa yang ikut berapa dan mengamati pelaksanaan ujiand ari luar kelas. Karena memang tidak boleh masuk ke dalam ruangan, antisipasi genset juga sempat dilihat,” ujarnya.
Sedangkan terkait penggunaan pakaian adat pada hari pertama, Wayan Sudra mengaku hanya mengikuti arahan dari provinsi. Dikatakan juga penggunaan secara serentak di seluruh SMA yang melakukan UNBK. Lantaran sehubungan surat pemberitahuan Pemprov Bali terkait seragam apel disiplin, nomor 061.1/2852/KIN/ORG bahwa pada tanggal 1 April 2019 memakai busana Adat Bali.
Salah seorang siswi, Sinta Widya mengaku selama menjawab soal tidak mendapatkan kendala dari server. Hanya saja terkait pertanyaan dikatakan banyak yag mengecoh. Sehingga dalam menjawab ia mengaku perlu dua sampai tiga kali membaca pertanyaannya. “Server dan perangkatnya aman-aman saja. Tidak ada kendala sama sekali, hanya pertanyaannya banyak membuat terkecoh dalam menjawab,” imbuhnya. *nvi
Komentar