Tunnel Utilitas 10 Km Ditarget Tuntas 2020
Saat ini yang selesai dikerjakan di wilayah Basangkasa, Seminyak sepanjang 1,4 km. Jika tunnel utilitas tuntas, nantinya yang di atas tanah hanya ada tiang dan kabel LPJ.
Bupati Giri Prasta Tinjau Tunnel Utilitas Terpadu
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta meninjau pengerjaan proyek tunnel (terowongan) utilitas terpadu bawah tanah yang ada di wilayah Basangkasa, Seminyak, Kecamatan Kuta, Selasa (2/4) siang. Proyek saluran utilitas sepanjang 10 kilometer untuk wilayah Seminyak, Legian, dan Kuta ini diharapkan rampung pada tahun 2020 mendatang.
Bupati Giri Prasta didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa, anggota DPRD Badung Dapil Kuta I Gusti Anom Gumanti, Kajari Badung Sunarko, Kadis PUPR Kabupaten Badung IB Surya Suamba, Kasatpol PP Badung IGAK Surya Negara, Kabag Humas Pemkab Badung Putu Thomas Yuniarta, Camat Kuta Nyoman Rudiarta, Lurah Seminyak Kadek Oka Parmadi, serta tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.
Pengerjaan utilitas bawah tanah sepanjang 1,4 km di wilayah Basangkasa, Seminyak itu sudah dinyatakan rampung dan siap meneruskan pengerjaan selanjutnya. Saat meninjau ke saluran utilitas terpadu bawah tanah yang berada di depan Balai Banjar Seminyak, Bupati Giri Prasta menerangkan bahwa pembuatan tunnel tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) Kabupaten Badung. Diharapkan, dengan adanya utilitas itu, bisa menjaga estetika dan etika wilayah pariwisata. Hal tersebut merupakan prinsip pihaknya dalam menjaga estetika, keindahan, dan melakukan modernisasi.
“Saluran utilitas bawah tanah sepanjang 10 kilometer dari Seminyak, Legian, dan Kuta menjadi pilot project modernisasi Kabupaten Badung. Ini upaya kita agar keindahan bisa terjaga dengan baik. Penataan ini akan membuat estetika lebih baik dalam upaya menuju quality tourism. Ini akan diagendakan, tapi kita lihat dulu percontohan ini. Bagaimana tingkat keasrian dalam menambah estetika dan kunjungan wisata ke depannya,” kata Bupati Giri Prasta di sela-sela pemantauan tersebut.
Bupati Giri Prasta menjelaskan, wilayah Seminyak memang menjadi wilayah pertama yang tersentuh proyek saluran utilitas bawah tanah sepanjang 1,4 km. Hal tersebut lantaran konektifitas kabel dari Jalan Sunset Road, dimulai wilayah Seminyak, yang dilanjutkan ke Legian dan Kuta. Setelah fasilitas utilitas tersebut rampung, maka secara bertahap dilakukan penurunan utilitas kabel yang saat ini bergelantungan. Di dalam saluran itu juga sudah dibuatkan tempat khusus, untuk pemilah kabel. Pihaknya juga sudah berkoordinasikan dengan Kejari Badung, agar ketika menggunakan fasilitas tersebut, maka provider harus mengikuti regulasi perizinannya.
“Ini sekarang sudah selesai, nanti kabel (yang bergelantungan) akan diturunkan ke bawah. Kami akan buatkan ketentuan, maksimal bulan Juni bisa selesai. Jika tidak dipindahkan, maka kami akan mencabut. Sementara, untuk tiang yang ada saat ini, nanti hanya ada lampu penerang jalan (LPJ), dan kami wajibkan kabel itu hanya di tiangnya sendiri,” tuturnya.
Masih menurut Bupati Giri Prasta, saluran utilitas tersebut dipastikannya sangat aman, bahkan ketika terjadi hujan, air tidak akan menggenang di dalam saluran. Sebab air hujan akan langsung dibuang secara otomatis oleh mesin blower yang ada di dalamnya. Begitu pula terkait lampu penerangannya juga sudah disediakan, sehingga memudahkan dalam melakukan aktivitas instalasi maupun maintenance. “Untuk akses di dalam saluran itu sudah lengkap. Mulai dari penempatan kabel, lampu penerangan hingga mesin blower untuk menyedot jika terjadi genangan air. Diharapkan juga PUPR belajar dari sini untuk pembangunan Badung ke depannya,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba, menjelaskan tunnel utilitas terpadu sepanjang 1,4 km, memiliki dimensi berukuran 1,8 meter x 1,5 meter. Adapun anggaran yang dikeluarkan untuk merealisasikannya sebesar Rp 28 miliar, baik untuk pengerjaan tunnel sekaligus aspal dan trotoar. Saat ini pihak pemilik utilitas kabel baik PLN, provider, dan lain sebagainya, sedang masuk pada proses pemasangan kabel, yaitu proses studi kelayakan. Juni mendatang diharap bisa selesai, sehingga proses bisa dilanjutkan dengan pencabutan tiang-tiang kabel.
Ke depan di kawasan itu nantinya cuma ada tiang lampu penerang jalan, sesuai dengan harapan Bupati Giri Prasta. “Setelah ini selesai, selanjutnya terus kita mulai pengerjaan dari ujung Basangkasa, kemudian ke Legian, Kuta, Bemo Corner, pinggir Pantai Kuta dan Jalan Melasti,” tutur Surya Suamba.
Surya Suamba mengemukakan, bahwa dari 10 km total utilitas terpadu di Kuta, saat ini sepanjang 3,4 km saluran utilitas terpadu telah dikerjakan, tinggal 6,6 km sisanya yang belum dikerjakan. Diakuinya, pengerjaan yang telah rampung selain di kawasan Basangkasa, yaitu di Jalan Popies sepanjang 2 km. Adapun dimensi dari utilitas terpadu di Jalan Popies berukuran 1 meter x 1 meter dan ada 1,5 meter x 1 meter. Karena memiliki ukuran yang lebih kecil, saluran utilitas tersebut disebut dengan ducting utilitas terpadu. Namun fungsi saluran tersebut relatif sama.
“Semua utilitas yang berada di atas (di atas tanah yang kabelnya disangga tiang, Red) sudah kami ketahui pemiliknya dan sudah diultimatum. Kalau nanti mereka tidak mau memasang pada saluran yang disediakan, maka terpaksa akan dicopot paksa,” tandas Surya Suamba. *dar
Komentar