Marianta Diundang Deddy Corbuzier ke Hitam Putih
Setiap Hari ke Sekolah Butuh 6 Jam Pulang Pergi
JAKARTA, NusaBali
Perjuangan I Ketut Marianta menempuh perjalanan dari rumah ke sekolah dan sebaliknya yang memakan waktu enam jam menarik perhatian sebuah televisi swasta, Trans7. Adalah host Deddy Corbuzier yang mengundang Marianta ke acara yang dipandunya yakni Hitam Putih.
Associate Produser Hitam Putih Trans7 Kristina Ari menjelaskan, pihaknya menghadirkan Marianta karena dia adalah sosok inspiratif. Lantaran mau berjuang setiap hari demi bisa sekolah. Padahal waktu yang ditempuh cukup melelahkan, 6 jam pulang pergi.
"Ini sangat menginspirasi sekali bagi anak-anak dan orang-orang lain. Kami ingin memberikan inspirasi dan menularkan hal-hal positif kepada penonton. Ke depan, tidak menutup kemungkinan kami akan mengangkat hal-hal inspiratif dan unik lagi dari Bali," imbuhnya.
Lantas, apa kata Marianta sendiri? "Senang bisa bertemu dengan beliau (Deddy Corbuzier), karena selama ini hanya melihat di televisi," ujar Marianta kepada NusaBali usai tampil di Studio G Trans7, Kamis malam (4/4).
Meski tidak punya pengalaman berada di depan kamera, Marianta tidak canggung menjawab pertanyaan-pertanyaan pria yang dulu menjadi mentalis itu. Marianta terus mengembangkan senyum ketika diajak bicara.
Anak ke delapan dari sembilan bersaudara ini mengatakan, ini merupakan pertama kali ke Jakarta. Selama perjalanan ia merasa takjub, lantaran banyak gedung tinggi. Di hotel, ia juga sangat senang. Namun tak menampik ada yang membuatnya penasaran. Yakni ketika shower mengeluarkan air hangat. Ia terus menunggu kapan air yang keluar menjadi dingin.
"Ternyata harus dipindahkan dulu (setelan) krannya," imbuh Marianta dengan polos. Marianta sendiri terbang ke Jakarta ditemani sahabatnya Gede Sibeng dan dua orang relawan Bali pada Rabu sore kemarin (3/3). Ia juga mendapat uang saku dari Pemkab Karangasem.
Ketika perjalanan ke airport dan saat berada di dalam pesawat Marianta muntah. "Karena baru pertama saya jadi muntah. Mengobatinya tidak sulit, cukup perbanyak minum," imbuh anak dari pasangan Made Mastika dan Nyoman Sudiasih ini.
Sayang, ketika sampai Jakarta, ia belum sempat keliling. Padahal, ia sangat ingin melihat ikon ibukota, Monas pada Kamis pagi (4/4). Berhubung belum fit, Marianta dkk memutuskan istirahat. Selanjutnya berangkat ke Studio G Trans7 untuk syuting program Hitam Putih yang tayang secara live.
Marianta diundang ke Trans7 setelah video yang diunggah oleh relawan Bali Andy Karyasa Wayan viral di media sosial pada 31 Maret kemarin. Dimana Marianta harus menempuh tiga jam ke sekolah dan tiga jam pulang ke rumah dengan berjalan kaki dari tempat tinggalnya di desa Gulinten, banjar Bunutan ke SDN 6 Bunutan, Karangasem. Bagi Andy, ini bukan baru pertama kali videonya viral. Video-video yang ia buat sebelumnya pernah viral pula. "Bahkan saya diundang ke acara Andy Noya," katanya.
Saat ada try out ujian, Marianta menginap di rumah sahabatnya Gede Sibang dengan berbekal ketimun dan jagung agar tidak memberatkan tuan rumah. Maklum sahabatnya juga merupakan keluarga tidak mampu.
Meski begitu, Gede Sibang sangat senang ditumpangi Marianta dan satu kawannya yang lain. "Saya tidak merasa berat dia menginap di rumah. Justru senang sekali," ucap Sibang.
Kebaikan Sibang berbuah manis, karena dia juga diajak ke Jakarta dan menjadi pengalaman pertamanya ke ibukota. Mereka baru akan pulang ke Bali pada Jumat (5/4) pagi. *k22
Associate Produser Hitam Putih Trans7 Kristina Ari menjelaskan, pihaknya menghadirkan Marianta karena dia adalah sosok inspiratif. Lantaran mau berjuang setiap hari demi bisa sekolah. Padahal waktu yang ditempuh cukup melelahkan, 6 jam pulang pergi.
"Ini sangat menginspirasi sekali bagi anak-anak dan orang-orang lain. Kami ingin memberikan inspirasi dan menularkan hal-hal positif kepada penonton. Ke depan, tidak menutup kemungkinan kami akan mengangkat hal-hal inspiratif dan unik lagi dari Bali," imbuhnya.
Lantas, apa kata Marianta sendiri? "Senang bisa bertemu dengan beliau (Deddy Corbuzier), karena selama ini hanya melihat di televisi," ujar Marianta kepada NusaBali usai tampil di Studio G Trans7, Kamis malam (4/4).
Meski tidak punya pengalaman berada di depan kamera, Marianta tidak canggung menjawab pertanyaan-pertanyaan pria yang dulu menjadi mentalis itu. Marianta terus mengembangkan senyum ketika diajak bicara.
Anak ke delapan dari sembilan bersaudara ini mengatakan, ini merupakan pertama kali ke Jakarta. Selama perjalanan ia merasa takjub, lantaran banyak gedung tinggi. Di hotel, ia juga sangat senang. Namun tak menampik ada yang membuatnya penasaran. Yakni ketika shower mengeluarkan air hangat. Ia terus menunggu kapan air yang keluar menjadi dingin.
"Ternyata harus dipindahkan dulu (setelan) krannya," imbuh Marianta dengan polos. Marianta sendiri terbang ke Jakarta ditemani sahabatnya Gede Sibeng dan dua orang relawan Bali pada Rabu sore kemarin (3/3). Ia juga mendapat uang saku dari Pemkab Karangasem.
Ketika perjalanan ke airport dan saat berada di dalam pesawat Marianta muntah. "Karena baru pertama saya jadi muntah. Mengobatinya tidak sulit, cukup perbanyak minum," imbuh anak dari pasangan Made Mastika dan Nyoman Sudiasih ini.
Sayang, ketika sampai Jakarta, ia belum sempat keliling. Padahal, ia sangat ingin melihat ikon ibukota, Monas pada Kamis pagi (4/4). Berhubung belum fit, Marianta dkk memutuskan istirahat. Selanjutnya berangkat ke Studio G Trans7 untuk syuting program Hitam Putih yang tayang secara live.
Marianta diundang ke Trans7 setelah video yang diunggah oleh relawan Bali Andy Karyasa Wayan viral di media sosial pada 31 Maret kemarin. Dimana Marianta harus menempuh tiga jam ke sekolah dan tiga jam pulang ke rumah dengan berjalan kaki dari tempat tinggalnya di desa Gulinten, banjar Bunutan ke SDN 6 Bunutan, Karangasem. Bagi Andy, ini bukan baru pertama kali videonya viral. Video-video yang ia buat sebelumnya pernah viral pula. "Bahkan saya diundang ke acara Andy Noya," katanya.
Saat ada try out ujian, Marianta menginap di rumah sahabatnya Gede Sibang dengan berbekal ketimun dan jagung agar tidak memberatkan tuan rumah. Maklum sahabatnya juga merupakan keluarga tidak mampu.
Meski begitu, Gede Sibang sangat senang ditumpangi Marianta dan satu kawannya yang lain. "Saya tidak merasa berat dia menginap di rumah. Justru senang sekali," ucap Sibang.
Kebaikan Sibang berbuah manis, karena dia juga diajak ke Jakarta dan menjadi pengalaman pertamanya ke ibukota. Mereka baru akan pulang ke Bali pada Jumat (5/4) pagi. *k22
1
Komentar