Berhasil Tembus Program Pertukaran Pemuda Indonesia-China
Selama hampir dua pekan berada di China bersama Made Astawa Kusuma Mandala, IGN Erlangga Bayu Rahmanda Putra lebih sering berkomunikasi dengan penduduk setempat dengan bahasa tubuh.
DENPASAR, NusaBali
Gagal berangkat ke Kanada, salah satu mahasiswa berprestasi dari Fakultas Ekonomi Unud, I Gusti Ngurah Erlangga Bayu Rahmanda Putra, 24, akhirnya dapat kesempatan menjelajah negeri China selama hampir dua pekan. Dia berhasil lolos agenda China Youth Exchange Program atau Program Pertukaran Pemuda Indonesia-China Tahun 2015, yang sudah dijalani 3-12 September.
Dalam China Youth Exchange Program ini, I Gusti Ngurah Erlangga Bayu Rah-manda Putra mewakili Indonesia bersama 99 pemuda lainnya dari seluruh provinsi se-Indonesia. Termasuk satu rekannya sesama dari Bali, I Made Astawa Kusuma Mandala, pemuda asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang kini mahasiswa Undiksha Singaraja. Duet IGN Erlangga Bayu Rahmanda dan Astawa Kusuma Mandala berhasil lolos seleksi di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Dinas Pendidikan-Pemuda-Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali.
Awalnya, China Youth Exchange Program tahun 2015 sedianya hanya melibatkan 34 pemuda dari seluruh provinsi se-Indonesia. Namun, pemerintah China tiba-tiba minta pesertanya ditambah menjadi 100 orang. “Akhirnya, kami berjumlah 100 orang berangkat ke China, termasuk saya dan Kusuma Mandala," ujar pemuda asal Banjar Sari Merta, Desa/Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini kepada NusaBali sepulangnya dari China, Sabtu (19/9) lalu.
IGN Erlangga menyebutkan, semua dirinya memilih program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada (PPIK). Namun, program PPIK tersebut tiba-tiba dibatalkan. Karenanya, peserta yang sudah lolos seleksi termasuk dirinya pun direalokasi ke program Pertukaran Pemuda Indonesia-China. Erlangga tidak kecewa gagal berangkat ke Kanada. Sebab, mimpinya berkelana di luar negeri terwujud lewat menjelajahi negeri Tirai Bambu China.
Hanya saja, Erlangga mengaku sempat juga terkejut oleh perobahan program ini. Sebab, sebelum program berjalan, pemuda kelahiran Denpasar, 5 September 1991 ini, sudah mulai mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan bimbingan para alumni program di organisasi Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Provinsi Bali. Dia juga giat belajar tari, memperbaiki public speaking, meningkatkan bahasa Inggris, bahkan mengikuti kursus bahasa Prancis di kawasan wisata Ubud.
“Saya dihadapkan dengan dua pilihan: ikut berangkat ke China atau mundur dari program. Saya katakan, tidak ada alasan untuk mundur hanya karena perubahan lokasi tujuan,” jelas putra sulung dari tiga bersaudara keluarga pasangan I Gusti Ngurah Murthana ST dan Ni Putu Prida Dewi ST ini.
Singkat cerita, Erlangga yang notabene bassis dari Band XXX Bali ini pun mengikuti pembekalan di Kemenpora. Pembekalan yang diistilahkan sebagai Pre-Depar-ture Training tersebut berlangsung selama tiga hari, 1-3 September 2015, di sebuah hotel berbintang kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Selanjutnya, Erlangga bersama 99 peserta lainnya langsung berangkat ke Beijing, China, 3 September 2015.
Komentar