Belasan Halte Tidak Berfungsi
Keberadaan halte (tempat penumpang menunggu angkutan umum) di wilayah Kota Singaraja, terkesan hanya sebagai pajangan.
SINGARAJA, NusaBali
Meski demikian, Dinas Perhubungan (Dishub) akan tetap mempertahankan fasilitas umum tersebut. Data pada Dinas Perhubungan menyebut, tercatat ada sebanyak 19 halte sebagai fasilitas umum bagi penumpang kendaraan umum. Belasan halte itu tersebar di sejumlah ruas jalan di Kota Singaraja seperti di Jalan Jelatik Gingsir, Ngurah Rai, Pramuka, Mayor Metra, Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Surapati, dan di beberapa lokasi lain. Sebagian besar konstruksi halte tersebut merupakan bangunan lama. Ada memakai konstruksi pipa besi dengan atap seng aluminium, dan ada juga konstruksinya memakai beton dan atap genteng. Selain itu, satu dari belasan halte yang ada di depan Pasar Buleleng mengalami kerusakan parah setelah pondasinya amblas karena cuaca buruk.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, Gede Gunawan AP dikonfirmasi Jumat (5/4) mengakui keberadaan halte di wilayah Kota Singaraja tidak berfungsi dengan baik. Dikatakan, hal itu terjadi akibat lesunya bisnis angkutan umum terutama di perkotaan. “Sekarang ini angkutan umum itu ibarat mati tidak mau, hidup pun segan. Sehingga kondisi itu, berdampak pada fungsi Halte itu,” katanya.
Meski demikian, Kadihub Gunawan menyatakan belum berfikir mengevaluasi keberadaan halte tersebut. Pihaknya justru akan memperbaiki kembali halte-halte yang rusak. Alasannya, halte merupakan fasilitas penunjang selama masih ada angkutan umum beroperasi. “Selama masih ada angkutan umum, halte itu harus ada, karena ini adalah fasilitas penunjang,” terangnya.
Sementara itu, untuk halte yang rusak karena bencana alam, mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekkab Buleleng ini mengaku, dalam waktu dekat ini akan berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Ini dilakukan untuk memastikan apakah kerusakan fasilitas angkutan jalan itu mendapat penanganan kebencanaan atau tidak. Kalau nantinya tidak mendapat pembiayaan kebencanaan, pihkanya mengusulkan program perbaikan halte melalui anggaran APBD Perubahan 2019 ini. “Karena itu kerusakan akibat bencana, kami akan kordinasikan dulu ke BPBD, dan kalau tidak dapat anggaran kebencanaan, kita coba usulkan perbaikan dalam perubahan APBD nanti,” ujanya Gunawan. *k19
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, Gede Gunawan AP dikonfirmasi Jumat (5/4) mengakui keberadaan halte di wilayah Kota Singaraja tidak berfungsi dengan baik. Dikatakan, hal itu terjadi akibat lesunya bisnis angkutan umum terutama di perkotaan. “Sekarang ini angkutan umum itu ibarat mati tidak mau, hidup pun segan. Sehingga kondisi itu, berdampak pada fungsi Halte itu,” katanya.
Meski demikian, Kadihub Gunawan menyatakan belum berfikir mengevaluasi keberadaan halte tersebut. Pihaknya justru akan memperbaiki kembali halte-halte yang rusak. Alasannya, halte merupakan fasilitas penunjang selama masih ada angkutan umum beroperasi. “Selama masih ada angkutan umum, halte itu harus ada, karena ini adalah fasilitas penunjang,” terangnya.
Sementara itu, untuk halte yang rusak karena bencana alam, mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekkab Buleleng ini mengaku, dalam waktu dekat ini akan berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Ini dilakukan untuk memastikan apakah kerusakan fasilitas angkutan jalan itu mendapat penanganan kebencanaan atau tidak. Kalau nantinya tidak mendapat pembiayaan kebencanaan, pihkanya mengusulkan program perbaikan halte melalui anggaran APBD Perubahan 2019 ini. “Karena itu kerusakan akibat bencana, kami akan kordinasikan dulu ke BPBD, dan kalau tidak dapat anggaran kebencanaan, kita coba usulkan perbaikan dalam perubahan APBD nanti,” ujanya Gunawan. *k19
1
Komentar