SMPN 2 Busungbiu Belum Bisa UNBK
Terkendala Sinyal Blank Spot
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 130 siswa SMPN 2 Busungbiu, tahun ini masih bertahan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Hal tersebut karena sekolah yang berlokasi di Desa Tista, Kecamatan Busungbiu ini masuk dalam areal blank spot. Keterbatasan dan ketidakstabilan sinyal internet membuat SMPN 2 Busungbiu tak dapat mengikuti UNBK.
Kepala SMPN 2 Busungbiu, Made Kariadi ditemui Senin (8/4) di sekolahnya menuturkan, pihaknya memang tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Bahkan SMPN 2 Busungbiu ini pun terpaksa batal menerima bantuan komputer dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dsdikpora) Buleleng karena sinyal internet tidak stabil.
“Kemarin (awal tahun) kemarin, sempat akan menerima bantuan komputer untuk UNBK, ruangan kami sudah siapkan, tetapi setelah dilihat jaringan internetnya tidak memungkinkan jadi batal,” ungkap Kariadi.
Kasek asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu itu pun menuturkan sejauh ini sekolahnya berharap banyak dapat mengikuti UNBK seperti sekolah lainnya, siswa kelas IX juga disebut mengikuti les komputer di sekitar sekolah secara pribadi untuk menyiapkan diri.
“Ya karena tidak ada sinyal tidak bisa berbuat apa. Kalau sinyal HP sih ada, itupun tidak stabil. Kalau dipakai di komputer yang jumlah banyak yang tidak bisa, kadang kami pakai modem kerjakan Dapodik, bisa tapi lelet dan perlu waktu lama. Kami sih menunggu program pak Gubernur yang smart island itu, kalau itu sudah masuk kesini, terselesaikan sudah masalah ini,” imbuh dia.
Kariadi pun menyebutkan hal itu merupakan satu-satunya jalan keluar, karena kalau meminjam fasilitas UNBK ke SMA/SMK terdekat juga tak memungkinkan. Dari SMPN 2 Busungbiu sekolah terdekat yang siap menyelenggarakan UNBK ada di SMAN 2 Busungbiu yang berjarak delapan kilometer. “Jaraknya jauh, kalaupun siswa sanggup di sana sudah ada SMPN 5 Busungbiu yang lebih dekat,” jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris Disdikpora Buleleng, Made Astika dikonfirmasi terpisah, memang tak menampik masih ada SMP di Buleleng yang mengalami blank spot. Selain SMPN 2 Busungbiu juga terjadi di SMPN 3 Busungbiu yang berlokasi di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng. Disdikpora Buleleng pun berencana akan berkoordinasi dengan Dinas Kominfo-Sandi terkait masalah tersebut. “Memang yang belum bisa UNBK tahun ini, selain kesiapan ruangan lab komputer juga ada yang masih blank spot, khususnya di daerah Busungbiu atas, kami sedang carikan solusi masalah itu,” ucap Astika.
Sedangkan di tahun 2019, Ujian Nasinoal di jenjang SMP akan dilaksanakan pada tanggal 22-25 April mendatang. Dari 75 SMP Negeri dan Swasta dengan jumlah siswa yang akan mengikuti UN sebanyak 11.562 orang, 6.034 orang dari 48 sekolah akan mengikuti UNBK. Sedangkan sisanya 5.528 orang siswa dari 27 sekolah lainnya akan mengikuti UNKP. *k23
Kepala SMPN 2 Busungbiu, Made Kariadi ditemui Senin (8/4) di sekolahnya menuturkan, pihaknya memang tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Bahkan SMPN 2 Busungbiu ini pun terpaksa batal menerima bantuan komputer dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dsdikpora) Buleleng karena sinyal internet tidak stabil.
“Kemarin (awal tahun) kemarin, sempat akan menerima bantuan komputer untuk UNBK, ruangan kami sudah siapkan, tetapi setelah dilihat jaringan internetnya tidak memungkinkan jadi batal,” ungkap Kariadi.
Kasek asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu itu pun menuturkan sejauh ini sekolahnya berharap banyak dapat mengikuti UNBK seperti sekolah lainnya, siswa kelas IX juga disebut mengikuti les komputer di sekitar sekolah secara pribadi untuk menyiapkan diri.
“Ya karena tidak ada sinyal tidak bisa berbuat apa. Kalau sinyal HP sih ada, itupun tidak stabil. Kalau dipakai di komputer yang jumlah banyak yang tidak bisa, kadang kami pakai modem kerjakan Dapodik, bisa tapi lelet dan perlu waktu lama. Kami sih menunggu program pak Gubernur yang smart island itu, kalau itu sudah masuk kesini, terselesaikan sudah masalah ini,” imbuh dia.
Kariadi pun menyebutkan hal itu merupakan satu-satunya jalan keluar, karena kalau meminjam fasilitas UNBK ke SMA/SMK terdekat juga tak memungkinkan. Dari SMPN 2 Busungbiu sekolah terdekat yang siap menyelenggarakan UNBK ada di SMAN 2 Busungbiu yang berjarak delapan kilometer. “Jaraknya jauh, kalaupun siswa sanggup di sana sudah ada SMPN 5 Busungbiu yang lebih dekat,” jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris Disdikpora Buleleng, Made Astika dikonfirmasi terpisah, memang tak menampik masih ada SMP di Buleleng yang mengalami blank spot. Selain SMPN 2 Busungbiu juga terjadi di SMPN 3 Busungbiu yang berlokasi di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng. Disdikpora Buleleng pun berencana akan berkoordinasi dengan Dinas Kominfo-Sandi terkait masalah tersebut. “Memang yang belum bisa UNBK tahun ini, selain kesiapan ruangan lab komputer juga ada yang masih blank spot, khususnya di daerah Busungbiu atas, kami sedang carikan solusi masalah itu,” ucap Astika.
Sedangkan di tahun 2019, Ujian Nasinoal di jenjang SMP akan dilaksanakan pada tanggal 22-25 April mendatang. Dari 75 SMP Negeri dan Swasta dengan jumlah siswa yang akan mengikuti UN sebanyak 11.562 orang, 6.034 orang dari 48 sekolah akan mengikuti UNBK. Sedangkan sisanya 5.528 orang siswa dari 27 sekolah lainnya akan mengikuti UNKP. *k23
1
Komentar