Pastika Wacanakan Desa Gerbangsadu Bersolar Cell
Untuk tahap awal, minimal di 10 desa penerima Gerbangsadu dibangun sistem solar cell. Sisa energi listrik sistem solar cell bisa dijual ke PLN.
DENPASAR, NusaBali
Pencanangan Bali sebagai Center of Excellence Energi menginspirasi Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk membangun perangkat solar cell di beberapa desa yang memperoleh program Gerakan Pembanguna Desa Terpadu (Gerbangsadu/GSM) Mandara.
“Bali nanti akan menjadi Center of Excellence Energi Terbarukan, jadi saya berencana membangun sistem solar cell di beberapa desa penerima Gerbangsadu, minimal 10 desa saja yang masing–masing bisa menghasilkan 1 MW,” jelas Pastika saat menerima audiensi PT PLN (Persero) Distribusi Bali di Ruang Kerja Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (25/5).
Diharapkan, sistem solar cell tersebut nantinya akan memberikan pendapatan tambahan bagi desa yang berasal dari sisa listrik yang dijual ke PLN. Di samping desa tersebut juga nantinya mampu memberikan kontribusi dalam menciptakan energi terbarukan.
“Kalau ada pendapatan tambahan untuk desa, justru itu akan mempercepat desa itu untuk maju yang nanti bisa dikelola oleh BUMDes, dan juga desa itu mampu mendukung Bali sebagai center of excelent energi terbarukan,” imbuh Pastika.
Pastika juga menerangkan bahwa di Bali banyak terdapat desa yang cocok untuk dijadikan sebagai tempat pemasangan solar cell. “Kita banyak desa Gerbangsadu yang siap untuk dipasang solar cell. Karangasem dan Singaraja itu bagus karena bermandikan sinar matahari terus,” jelas Pastika.
Untuk itu, Pastika sangat mengharapkan dukungan dari PLN untuk membeli listrik yang nantinya akan dihasilkan oleh desa–desa Gerbangsadu tersebut. Pastika juga sempat menyinggung tentang efisiensi penggunaan listrik. Pastika menginginkan ada teknologi yang nantinya bisa memberikan efisiensi dalam penggunaan listrik.
“Teknologi kita masih setengah–setengah karena masih suka secara manual agar bisa berunding lagi dan itu merupakan kelemahan kita. Cobalah gunakan IT yang sistemnya otomatis guna mengefisiensikan penggunaan listrik,” imbuh Pastika.
General Manager PT PLN Distribusi Bali Sandika Aflianto menyatakan siap mendukung rencana yang akan dilaksanakan oleh Gubernur Pastika. Pihaknya siap membeli sisa kelebihan listrik yang nantinya dihasilkan oleh desa–desa tersebut dengan harga 20 sen per Kw H sesuai dengan peraturan yang ada saat ini. Menurutnya hal tersebut sangat bagus untuk dilaksanakan, selain untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi desa–desa miskin di Bali, rencana tersebut juga akan memberikan pendapatan baru bagi desa untuk memajukan desanya.
Sandika Aflianto juga menyampaikan undangan kepada Gubernur Pastika untuk hadir dan memberikan sambutan dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama mendukung Bali sebagai Center of Excellence Energi Terbarukan yang akan dilaksanakan pada 1 Juni 2016 di Sheraton Kuta. Dijelaskannya, di acara tersebut juga akan diadakan launching sistem smart grid yang merupakan suatu konsep tata kelola energi listrik yang mampu mengakomodir peran pembangkit listrik kecil berbahan bakar energi terbarukan secara optimal. Dengan teknologi smart grid, konsumen akan mempunya kendali penuh untuk mengatur pemakaian energi listrik mereka. Teknologi sensor dan kendali otomatis pada smart grid memungkinkan pengaturan pengaktifan peralatan listrik konsumen secara otomatis, dengan mempertimbangkan jumlah enegri listrik yang ada. Teknologi itu tidak hanya akan diletakkan pada sisi konsumen tapi juga pada sisi grid. Jika terjadi kerusakan atau masalah pada sebuah jalur pengiriman energi listrik, maka rute pengiriman energi listrik akan
diubah melalui jalur lain yang tersedia sehingga pemadaman listrik bisa diminimalisir. 7 nat
Komentar