Terperangkap Jaring Nelayan, Penyu Sisik Dilepasliarkan
Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih di Banjar Mekarsari, Desa Perancak, Kecamatan/Kabupaten Jembrana bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Jembrana, melepasliarkan seekor penyu sisik di pantai setempat, Selasa (9/4).
NEGARA, NusaBali
Penyu sisik berjenis kelamin betina yang diperkirakan berusia antara 10–15 tahun ini, merupakan penyu yang ditemukan terperangkap jaring nelayan pada Selasa (26/3).
Koordinator KPP Kurma Asih I Wayan Anom Astika Jaya, mengatakan penyu sisik yang memiliki kerapas dengan ukuran panjang 68 centimeter dan lebar 51 centimeter ini terperangkap jaring seorang nelayan dari Perancak saat mencari ikan di tengah laut. Atas inisiatif pribadi nelayan, penyu yang dikhawatirkan terancam keselamatannya itu diserahkan ke KPP Kurma Asih. “Waktu diserahkan memang tidak ada luka. Tetapi kondisinya stres dan lemas, sehingga kami putuskan rehabilitasi. Begitu dipastikan sudah sehat, hari ini (kemarin) kami lepas kembali ke habitatnya. Sebelum dilepasliarkan, kami lakukan pemasangan tag (label alias penanda),” ujarnya, yang saat melepasliarkan penyu tersebut juga disaksikan sejumlah warga sekitar termasuk beberapa wisatawan manca negara, Selasa kemarin.
Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir ini, kepedulian masyarakat termasuk nelayan di seputaran Perancak untuk melestarikan penyu sebagai hewan dilindungi sudah meningkat. Sebelumnya, nelayan yang biasa mendapat penyu di tengah laut, dan khawatir terjerat masalah hukum apabila membawa penyu untuk kepentingan pribadi, biasanya langsung melepas begitu saja ke laut. Padahal meski tidak mengalami luka secara fisik, penyu yang sempat terkena jaring itu paling tidak stres dan lemas. “Sekarang sudah bagus. Kalau terkena jaring, nelayan tetap ambil, kemudian diserahkan ke kelompok kami untuk direhabilitasi. Kepedulian warga sudah bagus, dan kami juga sangat mengapresiasi kepedulian ini,” ucapnya.
Dalam kurun Januari hingga April 2019, kata Anom, ada tiga ekor penyu terperangkap jaring yang diserahkan nelayan ke KPP Kurma Asih. Ketiga ekor penyu termasuk penyu yang dilepasliarkan Selasa kemarin itu semuanya jenis penyu sisik. “Memang habitat penyu sisik ini di perairan Perancak dan sekitarnya. Sebelum-sebelumnya, beberapa nelayan dari luar Perancak yang tidak sengaja mendapat penyu, juga ada yang menyerahkan penanganannya ke kelompok kami. Kami sangat apresiasi kepedulian nelayan-nelayan terhadap kelestarian penyu ini,” tutur aktivis pelestari penyu yang meraih penghargaan Kalpataru 2017 lalu ini. *ode
Koordinator KPP Kurma Asih I Wayan Anom Astika Jaya, mengatakan penyu sisik yang memiliki kerapas dengan ukuran panjang 68 centimeter dan lebar 51 centimeter ini terperangkap jaring seorang nelayan dari Perancak saat mencari ikan di tengah laut. Atas inisiatif pribadi nelayan, penyu yang dikhawatirkan terancam keselamatannya itu diserahkan ke KPP Kurma Asih. “Waktu diserahkan memang tidak ada luka. Tetapi kondisinya stres dan lemas, sehingga kami putuskan rehabilitasi. Begitu dipastikan sudah sehat, hari ini (kemarin) kami lepas kembali ke habitatnya. Sebelum dilepasliarkan, kami lakukan pemasangan tag (label alias penanda),” ujarnya, yang saat melepasliarkan penyu tersebut juga disaksikan sejumlah warga sekitar termasuk beberapa wisatawan manca negara, Selasa kemarin.
Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir ini, kepedulian masyarakat termasuk nelayan di seputaran Perancak untuk melestarikan penyu sebagai hewan dilindungi sudah meningkat. Sebelumnya, nelayan yang biasa mendapat penyu di tengah laut, dan khawatir terjerat masalah hukum apabila membawa penyu untuk kepentingan pribadi, biasanya langsung melepas begitu saja ke laut. Padahal meski tidak mengalami luka secara fisik, penyu yang sempat terkena jaring itu paling tidak stres dan lemas. “Sekarang sudah bagus. Kalau terkena jaring, nelayan tetap ambil, kemudian diserahkan ke kelompok kami untuk direhabilitasi. Kepedulian warga sudah bagus, dan kami juga sangat mengapresiasi kepedulian ini,” ucapnya.
Dalam kurun Januari hingga April 2019, kata Anom, ada tiga ekor penyu terperangkap jaring yang diserahkan nelayan ke KPP Kurma Asih. Ketiga ekor penyu termasuk penyu yang dilepasliarkan Selasa kemarin itu semuanya jenis penyu sisik. “Memang habitat penyu sisik ini di perairan Perancak dan sekitarnya. Sebelum-sebelumnya, beberapa nelayan dari luar Perancak yang tidak sengaja mendapat penyu, juga ada yang menyerahkan penanganannya ke kelompok kami. Kami sangat apresiasi kepedulian nelayan-nelayan terhadap kelestarian penyu ini,” tutur aktivis pelestari penyu yang meraih penghargaan Kalpataru 2017 lalu ini. *ode
1
Komentar