Staf Humas Boyong Gelar Kartini
Latihan Semalam, Datang Pun Terlambat
AMLAPURA, NusaBali
Staf Bagian Humas dan Protokol Setdakab Karangasem Ni Nengah Widhi Astuti, meraih gelar juara Lomba Busana Kartini 2019 di Aula Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Karangasem, Rabu (10/4). Padahal, dia latihan hanya semalam dan datang ke tempat lomba pun terlambat.
Lomba digelar serangkaian peringatan Hari Kartini ke-140 dilaksanakan Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Karangasem. Lomba mengundang perwakilan dari 51 OPD (organisasi perangkat daerah), namun yang hadir hanya 37 peserta.
Sesuai ketentuan, setiap peserta wajib mengenakan kebaya polos, kain, dan sandal slop, serta rambut disanggul. Ternyata banyak peserta kena diskualifikasi karena mengenakan sandal high heel atau hak tinggi.
Lomba tersebut dibuka Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri bertindak sebagai Ketua Panitia Kabid Pemberdayaan Perempuan Ni Wayan Rustiani, dan Dewan Juri: Ni Made Suradnyani, I Gusti Agung Arya dan Made Linda Lestari.
Dari 37 peserta hanya 27 yang berhak mengikuti babak penyisihan lebih lanjut, karena 10 peserta lainnya kena diskualifikasi. Staf Bagian Humas dan Protokol Ni Nengah Widhi Astuti yang datang terlambat, dengan persiapan seadanya, ternyata tampil tenang, sehingga mampu meraih skor tertinggi, dinyatakan berhak memboyong trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan.
Juara II AAA Laksmi Candra Dewi dari Dinas Pertanian Karangasem dan juara III Ni Kadek Dwi Senintyawati dari Dinas Pariwisata Karangasem.
"Kami tidak menyangka menyabet gelar juara, latihannya baru kemarin sore, dilatih teman sekantor. Di samping datangnya ke tempat lomba terlambat," jelas Ni Nengah Widhi Astuti, peserta dari Banjar Manakyeh, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem.
Satu hal Ni Nengah Widhi Astuti lebih unggul dari peserta lainnya, karena selama ini berpengalaman sebagai MC, sehingga tampil tenang di atas panggung. "Setidaknya gelar juara ini, memotivasi kami meneladani semangat kepahlawanan RA Kartini, untuk bekerja lebih optimal," katanya.
Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ni Made Santikawati mengatakan, lomba itu bertujuan untuk menanamkan semangat kepahlawanan RA Kartini. "Di samping itu untuk melatih kemandirian para Kartini muda. Sebab dalam lomba mesti berhias dan berbusana sendiri," katanya. *k16
Lomba digelar serangkaian peringatan Hari Kartini ke-140 dilaksanakan Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Karangasem. Lomba mengundang perwakilan dari 51 OPD (organisasi perangkat daerah), namun yang hadir hanya 37 peserta.
Sesuai ketentuan, setiap peserta wajib mengenakan kebaya polos, kain, dan sandal slop, serta rambut disanggul. Ternyata banyak peserta kena diskualifikasi karena mengenakan sandal high heel atau hak tinggi.
Lomba tersebut dibuka Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri bertindak sebagai Ketua Panitia Kabid Pemberdayaan Perempuan Ni Wayan Rustiani, dan Dewan Juri: Ni Made Suradnyani, I Gusti Agung Arya dan Made Linda Lestari.
Dari 37 peserta hanya 27 yang berhak mengikuti babak penyisihan lebih lanjut, karena 10 peserta lainnya kena diskualifikasi. Staf Bagian Humas dan Protokol Ni Nengah Widhi Astuti yang datang terlambat, dengan persiapan seadanya, ternyata tampil tenang, sehingga mampu meraih skor tertinggi, dinyatakan berhak memboyong trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan.
Juara II AAA Laksmi Candra Dewi dari Dinas Pertanian Karangasem dan juara III Ni Kadek Dwi Senintyawati dari Dinas Pariwisata Karangasem.
"Kami tidak menyangka menyabet gelar juara, latihannya baru kemarin sore, dilatih teman sekantor. Di samping datangnya ke tempat lomba terlambat," jelas Ni Nengah Widhi Astuti, peserta dari Banjar Manakyeh, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem.
Satu hal Ni Nengah Widhi Astuti lebih unggul dari peserta lainnya, karena selama ini berpengalaman sebagai MC, sehingga tampil tenang di atas panggung. "Setidaknya gelar juara ini, memotivasi kami meneladani semangat kepahlawanan RA Kartini, untuk bekerja lebih optimal," katanya.
Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ni Made Santikawati mengatakan, lomba itu bertujuan untuk menanamkan semangat kepahlawanan RA Kartini. "Di samping itu untuk melatih kemandirian para Kartini muda. Sebab dalam lomba mesti berhias dan berbusana sendiri," katanya. *k16
Komentar