Maestro Keroncong Mus Mulyadi Meninggal
Musisi veteran Mus Mulyadi dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (11/4) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
JAKARTA, NusaBali
Ia diketahui menderita diabetes cukup lama. Triawan Munaf, musisi yang juga pengusaha, mengunggah berita itu di akun Instagram. Ia menuliskan dukacita serta menyebut mengetahui kabar tersebut dari pemerhati musik Stanley Tulung.
"RIP Mus Mulyadi (Arista Birawa, Favorite Grup), pionir pop keroncong Indonesia. Selamat jalan sahabat, pahlawan musik Indonesia. Damai dalam pelukan-Nya," tulis Triawan pada seraya menyertakan foto Mus Mulyadi mengenakan kemeja hitam sedang memegang mic.
Kabar meninggalnya Mus Mulyadi juga diungkapkan oleh Erick Haryadi, anak kedua dari pernikahannya dengan Helen Sparingga. Erick tampak mengunggah gambar dirinya menggenggam tangan sang ayah yang sedang diinfus.
"Selamat jalan Papa, papa udah ga sakit lagi... maaf in aku yang belum bisa membahagiakan papa papa sudah bersama Bapa disurga. Amin," tulis Erick Haryadi melalui akun @erick_mus, Kamis (11/4).
Erick mengungkapkan sebelumnya sang ayah terlihat lebih sehat. Bahkan menu sarapan yang dinikmati dari rumah sakit sempat dipuji oleh Mus.
"Bilangnya sudah enakan padahal tadinya. Gulanya juga sudah turun. Habis makan beliau bilang makanannya enak," ungkap Erick kepada wartawan lewat sambungan telepon.
Di sisa hidupnya, kakak kandung musisi Mus Mujiono itu juga disebut tidak pernah mengeluh dengan keadannya.
"Enggak marah, enggak pernah ngeluh, selalu ikhlas. Dia buta, tapi hati dan matanya terang," ungkap istri Mus Mulyadi, Helen Sparingga seperti dilansir kompas. Walaupun masih dirundung duka, namun keluarga ikhlas melepaskan kepergian pelantun "Rek Ayo Rek" tersebut.
"Tuhan sudah manggil dia, kami rela Mas Mul sudah tahu jalannya ke surga, mengenal jalan ke surga. Saya rela, jangan takut saya bilang gitu ke Mas Mul," kata Helen.
Mus Mulyadi dikenal dengan julukan Buaya Keroncong. Figurnya kerap dianggap sebagai pionir musik keroncong di Indonesia. Lagu-lagunya yang terkenal antara lain, 'Dinda Bestari', 'Jembatan Merah' dan 'Telomoyo'. Ia meninggal dunia di usia 73 tahun. *
"RIP Mus Mulyadi (Arista Birawa, Favorite Grup), pionir pop keroncong Indonesia. Selamat jalan sahabat, pahlawan musik Indonesia. Damai dalam pelukan-Nya," tulis Triawan pada seraya menyertakan foto Mus Mulyadi mengenakan kemeja hitam sedang memegang mic.
Kabar meninggalnya Mus Mulyadi juga diungkapkan oleh Erick Haryadi, anak kedua dari pernikahannya dengan Helen Sparingga. Erick tampak mengunggah gambar dirinya menggenggam tangan sang ayah yang sedang diinfus.
"Selamat jalan Papa, papa udah ga sakit lagi... maaf in aku yang belum bisa membahagiakan papa papa sudah bersama Bapa disurga. Amin," tulis Erick Haryadi melalui akun @erick_mus, Kamis (11/4).
Erick mengungkapkan sebelumnya sang ayah terlihat lebih sehat. Bahkan menu sarapan yang dinikmati dari rumah sakit sempat dipuji oleh Mus.
"Bilangnya sudah enakan padahal tadinya. Gulanya juga sudah turun. Habis makan beliau bilang makanannya enak," ungkap Erick kepada wartawan lewat sambungan telepon.
Di sisa hidupnya, kakak kandung musisi Mus Mujiono itu juga disebut tidak pernah mengeluh dengan keadannya.
"Enggak marah, enggak pernah ngeluh, selalu ikhlas. Dia buta, tapi hati dan matanya terang," ungkap istri Mus Mulyadi, Helen Sparingga seperti dilansir kompas. Walaupun masih dirundung duka, namun keluarga ikhlas melepaskan kepergian pelantun "Rek Ayo Rek" tersebut.
"Tuhan sudah manggil dia, kami rela Mas Mul sudah tahu jalannya ke surga, mengenal jalan ke surga. Saya rela, jangan takut saya bilang gitu ke Mas Mul," kata Helen.
Mus Mulyadi dikenal dengan julukan Buaya Keroncong. Figurnya kerap dianggap sebagai pionir musik keroncong di Indonesia. Lagu-lagunya yang terkenal antara lain, 'Dinda Bestari', 'Jembatan Merah' dan 'Telomoyo'. Ia meninggal dunia di usia 73 tahun. *
1
Komentar