Jalan di Sulahan Terputus
Perbaikan jalan putus dianggarkan pada APBD Induk 2019 sebesar Rp 600 juta.
BANGLI, NusaBali
Jebol sejak tahun 2017, jalan di Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, akhirnya putus total, Jumat (12/4). Jalan ini menghubungkan dengan sejumlah desa tetangga. Juga akses menuju rumah kediaman Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta. Warga yang mau keluar kampung terpaksa mencari jalan memutar sejauh 2 kilometer. Putusnya jalan ini akibat lambatnya perbaikan dari Pemkab Bangli.
Warga sekitar, Eka, sangat menyayangkan jalan jebol sejak tahun 2017 tak kunjungan diperbaiki. Padahal banyak pejabat di Desa Sulahan, namun tak juga dapat prioritas untuk perbaikan jalan. “Kurang pejabat apalagi di Sulahan, dari Camat, DPRD Kabupatan, DPRD Provinsi, hingga wakil bupati ada di sini. Tapi mengapa tak bisa dapatkan prioritas perbaiki jalan,” sesal Eka. Pemuda asal Banjar Tangkas, Desa Susut ini mengungkapkan akibat jalan putus, warga harus mencari jalur lain.
Dikatakan, jalan di Desa Suahan ini merupakan akses menuju beberapa desa. “Jika lewat jalur lain jaraknya lebih jauh,” sebutnya. Jalan di Desa Sulahan sangat vital karena akses menuju sekolah hingga puskesmas. “Harus cari jalur lain sejauh dua kilometer,” imbuhnya. Menurutnya, jika saat jebol dengan volume kecil diperbaiki ia meyakini kerusakan tak melebar hingga jalan putus. Ia pun berharap kerusakan jalan jangan dipolitisasi.
Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Ida Bagus Suandi, saat dikonfirmasi mengatakan, perbaikan jalan putus dianggarkan pada APBD Induk 2019 sebesar Rp 600 juta. “Perbaikan mencakup pembuatan dinding penahan tanah (DPT), gorong-gorong, pemadatan, dan pengaspalan,” jelasnya. Dipastikan pada tahun ini jalan putus di Desa Sulahan diperbaiki.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas PU Bangli, I Made Soma, mengatakan pada APBD Perubahan 2017 telah diplot anggaran Rp 194 juta. Namun akibat dampak erupsi Gunung Agung, banyak rekanan enggan mengambil kegiatan. Pun pada APBD Induk 2018 kembali dianggarkan perbaikan jalan sebesar Rp 200 juta, namun karena kerusakan semakin melebar, anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk perbaikan. *esa
Warga sekitar, Eka, sangat menyayangkan jalan jebol sejak tahun 2017 tak kunjungan diperbaiki. Padahal banyak pejabat di Desa Sulahan, namun tak juga dapat prioritas untuk perbaikan jalan. “Kurang pejabat apalagi di Sulahan, dari Camat, DPRD Kabupatan, DPRD Provinsi, hingga wakil bupati ada di sini. Tapi mengapa tak bisa dapatkan prioritas perbaiki jalan,” sesal Eka. Pemuda asal Banjar Tangkas, Desa Susut ini mengungkapkan akibat jalan putus, warga harus mencari jalur lain.
Dikatakan, jalan di Desa Suahan ini merupakan akses menuju beberapa desa. “Jika lewat jalur lain jaraknya lebih jauh,” sebutnya. Jalan di Desa Sulahan sangat vital karena akses menuju sekolah hingga puskesmas. “Harus cari jalur lain sejauh dua kilometer,” imbuhnya. Menurutnya, jika saat jebol dengan volume kecil diperbaiki ia meyakini kerusakan tak melebar hingga jalan putus. Ia pun berharap kerusakan jalan jangan dipolitisasi.
Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Ida Bagus Suandi, saat dikonfirmasi mengatakan, perbaikan jalan putus dianggarkan pada APBD Induk 2019 sebesar Rp 600 juta. “Perbaikan mencakup pembuatan dinding penahan tanah (DPT), gorong-gorong, pemadatan, dan pengaspalan,” jelasnya. Dipastikan pada tahun ini jalan putus di Desa Sulahan diperbaiki.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas PU Bangli, I Made Soma, mengatakan pada APBD Perubahan 2017 telah diplot anggaran Rp 194 juta. Namun akibat dampak erupsi Gunung Agung, banyak rekanan enggan mengambil kegiatan. Pun pada APBD Induk 2018 kembali dianggarkan perbaikan jalan sebesar Rp 200 juta, namun karena kerusakan semakin melebar, anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk perbaikan. *esa
1
Komentar