'Tradisi' Sebulan Penuh Berkah Sambut Trisuci Waisak di VBSM
Program Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD) kembali digulirkan Vihara Buddha Sakyamuni (VBSM) jelang Hari Suci Waisak yang jatuh pada 19 Mei 2019.
DENPASAR, NusBali
Kegiatan ini sekaligus juga untuk memaknai 27 tahun berdirinya vihara yang berlokasi di Jalan Gunung Agung, Lingkungan Padang Udayana, Padangsambian, Denpasar Barat, ini. “Kami menyebutnya sebulan penuh berkah, karena tiap hari umat dapat melakukan kebajikan-kebajikan. Dengan datang ke vihara, tiap hari umat dapat mendengarkan Dhamma, berdana, melatih pengendalian diri dengan berpuasa ala Buddhis, dan menciptakan ketenangan batin melalui latihan meditasi,” jelas Sanjaya Gunawan, Wakil Ketua I dayaka sabha (pengurus) VBSM didampingi Yuni Cien (panitia Mahajata), PMd. Dwi Kangge (koordinator SPD), Yuvan P. Gunawan (ketua panitia peringatan Hari Trisuci Waisak) dan panitia lainnya di vihara setempat, Jumat (12/4).
Peringatan ulang tahun VBSM akan diawali Selasa (16/4) dengan pembersihan rupang Buddha dan sarana puja oleh pengurus vihara dan umat. Selanjutnya Rabu (17/4) dan Kamis (18/4) dilaksanakan pembacaan paritta pemberkahan atau upacara puja mangala. Ritual peringatan hari besar atau disebut Mahajata kemudian dilanjutkan dengan uraian Dhamma oleh Bhikkhu Sucirano Mahathera, Jumat (19/4) sekaligus mengawali pelaksanaan Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD) ke-21.
Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, keseluruhan rangkaian SPD akan berakhir sebelum peringatan Hari Trisuci Waisak yang jatuh pada 19 Mei mendatang. “Jadi ada tiga kegiatan utama yang akan dilaksanakan secara berturut-turut, yakni Mahajata, SPD ke-21, dan peringatan Hari Trisuci Waisak. Seluruh rangkaian kegiatan melibatkan segenap umat. Hal ini dimaksudkan sebagai wujud syukur karena keberadaan Vihara Buddha Sakyamuni kian dirasakan manfaatnya oleh umat terutama dalam menguatkan keyakinan akan Buddha Dhamma,” demikian Yuni Cien.
Di sisi lain PMd. Dwi Kangge, koordinator SPD tahun ini menjelaskan, ada total 22 pembicara yang didatangkan untuk menyampaikan uraian dhamma tiap malam mulai pukul 19.00, kecuali hari Minggu pukul 08.30 Wita. Sebanyak 18 pembicara adalah bhikkhu dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, termasuk 4 bhikkhu yang bertugas di Bali. Empat pembicara lainnya adalah dari praktisi, umat awam. “Kami mengundang pembicara sesuai kepakaran masing-masing, kompetensi masing-masing dalam menguraikan topik yang ada. Mulai dari ulasan Dhamma hingga topik keseharian yang aktual. Jadi ini kesempatan selama sebulan menyimak santapan batin yang beragam,” jelas Dwi Kangge sembari menegaskan, acara SPD terbuka untuk umum bagi siapapun yang tertarik dengan tema yang dibahas.
Di samping peringatan HUT Vihara dan SPD, selama sebulan menjelang Perayaan Tri Suci Waisak di VBSM juga diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain seminar Public Speaking bersama PMy Dr Toni Yoyo pada Sabtu (27/4), dan seminar remaja dengan pembicara Upa. Yogi Gunawaro pada Minggu (5/5). Selain itu juga dilaksanakan tradisi pindapata (berdana makan kepada bhikkhu) sepanjang Jalan Gunung Agung menuju VBSM pada hari Rabu (1/5) dan upacara pelimpahan jasa untuk para leluhur atau pattidana Minggu (12/5). Puncaknya, peringatan Hari Trisuci Waisak 2563 BE yang tahun ini mengambil tema ‘Mencintai Kehidupan Berbudaya Penjaga Persatuan’, pada Minggu (19/5). “Selain memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha -- yakni lahirnya pangeran Siddharta Gautama, Pangeran Siddharta mencapai penerangan sempurna sebagai Buddha, dan Sang Buddha parinibbana, peringatan hari Trisuci Waisak juga akan diisi dengan wisuda upasaka dan upasika dan abhayadana atau memberi rasa aman dengan melepas burung,” tambah Yuvan, koordinator panitia peringatan Trisuci Waisak. *isu
Peringatan ulang tahun VBSM akan diawali Selasa (16/4) dengan pembersihan rupang Buddha dan sarana puja oleh pengurus vihara dan umat. Selanjutnya Rabu (17/4) dan Kamis (18/4) dilaksanakan pembacaan paritta pemberkahan atau upacara puja mangala. Ritual peringatan hari besar atau disebut Mahajata kemudian dilanjutkan dengan uraian Dhamma oleh Bhikkhu Sucirano Mahathera, Jumat (19/4) sekaligus mengawali pelaksanaan Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD) ke-21.
Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, keseluruhan rangkaian SPD akan berakhir sebelum peringatan Hari Trisuci Waisak yang jatuh pada 19 Mei mendatang. “Jadi ada tiga kegiatan utama yang akan dilaksanakan secara berturut-turut, yakni Mahajata, SPD ke-21, dan peringatan Hari Trisuci Waisak. Seluruh rangkaian kegiatan melibatkan segenap umat. Hal ini dimaksudkan sebagai wujud syukur karena keberadaan Vihara Buddha Sakyamuni kian dirasakan manfaatnya oleh umat terutama dalam menguatkan keyakinan akan Buddha Dhamma,” demikian Yuni Cien.
Di sisi lain PMd. Dwi Kangge, koordinator SPD tahun ini menjelaskan, ada total 22 pembicara yang didatangkan untuk menyampaikan uraian dhamma tiap malam mulai pukul 19.00, kecuali hari Minggu pukul 08.30 Wita. Sebanyak 18 pembicara adalah bhikkhu dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, termasuk 4 bhikkhu yang bertugas di Bali. Empat pembicara lainnya adalah dari praktisi, umat awam. “Kami mengundang pembicara sesuai kepakaran masing-masing, kompetensi masing-masing dalam menguraikan topik yang ada. Mulai dari ulasan Dhamma hingga topik keseharian yang aktual. Jadi ini kesempatan selama sebulan menyimak santapan batin yang beragam,” jelas Dwi Kangge sembari menegaskan, acara SPD terbuka untuk umum bagi siapapun yang tertarik dengan tema yang dibahas.
Di samping peringatan HUT Vihara dan SPD, selama sebulan menjelang Perayaan Tri Suci Waisak di VBSM juga diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain seminar Public Speaking bersama PMy Dr Toni Yoyo pada Sabtu (27/4), dan seminar remaja dengan pembicara Upa. Yogi Gunawaro pada Minggu (5/5). Selain itu juga dilaksanakan tradisi pindapata (berdana makan kepada bhikkhu) sepanjang Jalan Gunung Agung menuju VBSM pada hari Rabu (1/5) dan upacara pelimpahan jasa untuk para leluhur atau pattidana Minggu (12/5). Puncaknya, peringatan Hari Trisuci Waisak 2563 BE yang tahun ini mengambil tema ‘Mencintai Kehidupan Berbudaya Penjaga Persatuan’, pada Minggu (19/5). “Selain memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha -- yakni lahirnya pangeran Siddharta Gautama, Pangeran Siddharta mencapai penerangan sempurna sebagai Buddha, dan Sang Buddha parinibbana, peringatan hari Trisuci Waisak juga akan diisi dengan wisuda upasaka dan upasika dan abhayadana atau memberi rasa aman dengan melepas burung,” tambah Yuvan, koordinator panitia peringatan Trisuci Waisak. *isu
Komentar