Pemancing Tewas Dihantam Ombak Pantai Batu Manak
Pemancing Abdul Hanan, 55, terseret ombak saat asik memancing di Pantai Batu Manak, Banjar Gili Selang, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, Minggu (14/4) pukul 16.10 WITA.
AMLAPURA, NusaBali
Jasad warga Lingkungan Gerembeng, Kelurahan/Kecamatan Karangasem langsung dievakuasi petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem dikoordinasikan I Gusti Ngurah Eka. Informasi di lapangan korban memancing sendirian, pukul 15.30 WITA, di Pantai Batu Manak, ke arah timur. Korban mengambil posisi di atas batu karang. Berselang beberapa menit, ombak pantai menghantam dari arah timur hingga menyeret korban sejauh 200 meter dari pantai.
Kebetulan sore itu ada nelayan melintas yang tengah mengantar wisatawan melakukan snorkeling, menyaksikan seorang warga dipontang-panting ombak. Selanjutnya nelayan yang tidak diketahui namanya menyampaikan kepada warga di Pantai Batu Manak, I Wayan Letung. Letung kemudian melaporkan kepada I Wayan Nirka Merta, yang anggota BPBD Karangasem dari Banjar Gili Selang.
Nirka Merta kemudian menyampaikan laporan itu ke petugas jaga BPBD Karangasem Fredy Wiliantara. Selanjutnya Fredy Wiliantara berkoordinasi dengan petugas Pos Pencarian dan Pertolongan. Atas laporan itu, empat petugas Pos Pencarian dan Pertolongan dipimpin Koordinator I Gusti Ngurah Eka melakukan evakuasi mendatangi TKP di Pantai Batu Manak, Banjar Gili Selang. Jasad korban selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong plastik oranye, kemudian diantar menggunakan mobil ambulans PSC 119 Karangasem, menuju Puskesmas Karangasem II di Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem. Selanjutnya jasad korban diantar ke rumah duka, Lingkungan Gerembeng, Kelurahan/Kecamatan Karangasem.
I Gusti Ngurah Eka mengatakan, TKP dari Pos Pencarian dan Pertolongan sejauh 21,5 kilometer, sehingga cukup lama tiba di TKP. "Kami melakukan evakuasi dari laut sejauh 200 meter dari pantai," katanya.
Kasatpol Air Polres Karangasem AKP I Made Wartama dan Kapolsek Karangasem Kompol I Nengah Berata mengatakan, korban memancing sendirian. "Korban ketahuan terseret ombak, karena ada nelayan melihat yang kebetulan melintas mengantar wisatawan snorkeling," kata Kompol I Nengah Berata.
Kepala Puskesmas Karangasem II dr Ketut Duara membenarkan, menerima pasien dalam kondisi telah meninggal. "Kami hanya melakukan visum luar. selanjutnya kami kirim korban ke rumah duka," jelas dr Ketut Duara.
Ketua Kelompok Nelayan Banjar Tukad Tiis, Desa Seraya Timur I Wayan Perten mengatakan, gelombang di perairan Desa Seraya Timur cukup tinggi dan ganas. Itulah sebabnya, tidak ada nelayan yang melaut menangkap ikan. "Tetapi pemancing yang tewas dihantam ombak, memancing dari pinggir pantai. Memancing dari atas batu karang, sebenarnya sangat berbahaya, sewaktu-waktu ada gelombang datang cukup ganas menghantam," kata I Wayan Perten. *k16
Kebetulan sore itu ada nelayan melintas yang tengah mengantar wisatawan melakukan snorkeling, menyaksikan seorang warga dipontang-panting ombak. Selanjutnya nelayan yang tidak diketahui namanya menyampaikan kepada warga di Pantai Batu Manak, I Wayan Letung. Letung kemudian melaporkan kepada I Wayan Nirka Merta, yang anggota BPBD Karangasem dari Banjar Gili Selang.
Nirka Merta kemudian menyampaikan laporan itu ke petugas jaga BPBD Karangasem Fredy Wiliantara. Selanjutnya Fredy Wiliantara berkoordinasi dengan petugas Pos Pencarian dan Pertolongan. Atas laporan itu, empat petugas Pos Pencarian dan Pertolongan dipimpin Koordinator I Gusti Ngurah Eka melakukan evakuasi mendatangi TKP di Pantai Batu Manak, Banjar Gili Selang. Jasad korban selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong plastik oranye, kemudian diantar menggunakan mobil ambulans PSC 119 Karangasem, menuju Puskesmas Karangasem II di Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem. Selanjutnya jasad korban diantar ke rumah duka, Lingkungan Gerembeng, Kelurahan/Kecamatan Karangasem.
I Gusti Ngurah Eka mengatakan, TKP dari Pos Pencarian dan Pertolongan sejauh 21,5 kilometer, sehingga cukup lama tiba di TKP. "Kami melakukan evakuasi dari laut sejauh 200 meter dari pantai," katanya.
Kasatpol Air Polres Karangasem AKP I Made Wartama dan Kapolsek Karangasem Kompol I Nengah Berata mengatakan, korban memancing sendirian. "Korban ketahuan terseret ombak, karena ada nelayan melihat yang kebetulan melintas mengantar wisatawan snorkeling," kata Kompol I Nengah Berata.
Kepala Puskesmas Karangasem II dr Ketut Duara membenarkan, menerima pasien dalam kondisi telah meninggal. "Kami hanya melakukan visum luar. selanjutnya kami kirim korban ke rumah duka," jelas dr Ketut Duara.
Ketua Kelompok Nelayan Banjar Tukad Tiis, Desa Seraya Timur I Wayan Perten mengatakan, gelombang di perairan Desa Seraya Timur cukup tinggi dan ganas. Itulah sebabnya, tidak ada nelayan yang melaut menangkap ikan. "Tetapi pemancing yang tewas dihantam ombak, memancing dari pinggir pantai. Memancing dari atas batu karang, sebenarnya sangat berbahaya, sewaktu-waktu ada gelombang datang cukup ganas menghantam," kata I Wayan Perten. *k16
Komentar