Bupati Suwirta Hadiri Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri kegiatan Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas dan Pengendalian Gratifikasi Pemerintah Kabupaten Klungkung Tahun 2020 di Wantilan Pura Goa Lawah, Kecamatan Dawan Senin (15/4) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Selaku narasumber Kepala kejaksaan Tinggi Bali, Amir Yanto, didampingi Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung, Otto Sompotan, dengan materi Kiat Kiat Dalam Membangun Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Biroktasi Bersih Melayani (WBBM).
Kepala Inspektorat Daerah Bali Wayan Sugiada dengan materi Tata Cara Penilaian Intern Zona Integritas, serta Kepala Biro Organisasi Pemprov Bali dengan materi Langkah Langkah membangun Zona Integritas. Kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk mewujudkan reformasi birokrasi dalam pembangunan di Kabupaten Klungkung menuju Unggul dan Sejahtera.
Bupati Suwirta dalam sambutannya mengatakan untuk mewujudkan Klungkung yang Unggul dan Sejahtera, reformasi birokrasi telah menjadi agenda Pemkab dalam satu misi khusus dari Panca Santi yaitu mewujudkan pemerintahan yang responsif, transparan, santun dan inovatif dengan menjaga kepastian hukum dan stabilitas politik. Kebijakan ini ditetapkan karena diyakini bahwa keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat didukung oleh birokrasi yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi, efektif dan efisien serta memiliki pelayanan publik yang baik dan berkualitas.
Oleh karena itu, reformasi birokrasi bagi Pemkab Klungkung adalah hal yang mutlak untuk dilakukan dengan totalitas dan menyeluruh, mengingat berbagai keterbatasan yang kita miliki. “Ke depan, kami ingin mewujudkan birokrasi yang akuntabel, efektif, efisien, cepat, santun dan inovatif. Budaya kerja birorkasi lama yang linear, pelan dan berbelit-belit harus kita tinggalkan, karena dalam era revolusi industri 4.0 ini bukan lagi era yang kuat mengalahkan yang lemah, yang kaya mengalahkan yang miskin, tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat,” ujar Suwirta.
Dalam sesi dialog, Perbekel Jungutbatu Made Gede Suryawan mempertanyakan sejauh mana Kejaksaan bisa membantu desa dalam pembangunan desa. Perbekel Desa Pesinggahan Nyoman Suastika mempertanyakan bagaimana sikap kejaksaan terhadap keberadaan laporan dari masyarakat yang tidak dilengkapi identitas yan jelas atau istilahnya surat kaleng, apakah akan di tindaklanjuti?
Menanggapi pertanyaan Perbekel Jungutbatu, Kajati Bali Dr Amir Yanto menjawab bahwa Kejaksaan akan membantu dalam kegiatan pendampingan hukum, konsultasi hukum, klinik hukum khususnya untuk pengelolaan dana desa sebagai tindak lanjut MoU jaksa agung dengan menteri desa dan daerah tertinggal. Sedangkan menjawab pertanyaan Perbekel Pesinggahan Kajati Bali mengaku semua laporan akan ditindaklanjuti dalam bentuk pengumpulan data/informasi dan penyelidikan. Jika tidak ada atau tidak ditemukan alat bukti yang sah, maka laporan tersebut tidak akan akan ditindak lanjuti ke tingkat penyidikan. “NamunjJika ada alat bukti, maka akan ditingkatkan ke tahap penyidikan termasuk pemanggilan saksi,” ujarnya.
Selain diisi sesi dialog, di tengah-tengah acara juga diisi penyerahan secara simbolis buku saku oleh Kajari Klungkung kepada OPD, BPD dan bendesa. Tentang pengelolaan dana desa dan brosur jasa pelayaan hukum di Kejaksaan Negeri Klungkung. Turut hadir dalam kegiatan ini Sekda Klungkung Gede Putu Winastra yang juga selaku moderator serta ratusan peserta yang terdiri dari para Asissten dan Staf ahli, Kepala OPD,Camat, Lurah, Perbekel, Bendesa serta anggota BPD. *wan
Kepala Inspektorat Daerah Bali Wayan Sugiada dengan materi Tata Cara Penilaian Intern Zona Integritas, serta Kepala Biro Organisasi Pemprov Bali dengan materi Langkah Langkah membangun Zona Integritas. Kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk mewujudkan reformasi birokrasi dalam pembangunan di Kabupaten Klungkung menuju Unggul dan Sejahtera.
Bupati Suwirta dalam sambutannya mengatakan untuk mewujudkan Klungkung yang Unggul dan Sejahtera, reformasi birokrasi telah menjadi agenda Pemkab dalam satu misi khusus dari Panca Santi yaitu mewujudkan pemerintahan yang responsif, transparan, santun dan inovatif dengan menjaga kepastian hukum dan stabilitas politik. Kebijakan ini ditetapkan karena diyakini bahwa keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat didukung oleh birokrasi yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi, efektif dan efisien serta memiliki pelayanan publik yang baik dan berkualitas.
Oleh karena itu, reformasi birokrasi bagi Pemkab Klungkung adalah hal yang mutlak untuk dilakukan dengan totalitas dan menyeluruh, mengingat berbagai keterbatasan yang kita miliki. “Ke depan, kami ingin mewujudkan birokrasi yang akuntabel, efektif, efisien, cepat, santun dan inovatif. Budaya kerja birorkasi lama yang linear, pelan dan berbelit-belit harus kita tinggalkan, karena dalam era revolusi industri 4.0 ini bukan lagi era yang kuat mengalahkan yang lemah, yang kaya mengalahkan yang miskin, tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat,” ujar Suwirta.
Dalam sesi dialog, Perbekel Jungutbatu Made Gede Suryawan mempertanyakan sejauh mana Kejaksaan bisa membantu desa dalam pembangunan desa. Perbekel Desa Pesinggahan Nyoman Suastika mempertanyakan bagaimana sikap kejaksaan terhadap keberadaan laporan dari masyarakat yang tidak dilengkapi identitas yan jelas atau istilahnya surat kaleng, apakah akan di tindaklanjuti?
Menanggapi pertanyaan Perbekel Jungutbatu, Kajati Bali Dr Amir Yanto menjawab bahwa Kejaksaan akan membantu dalam kegiatan pendampingan hukum, konsultasi hukum, klinik hukum khususnya untuk pengelolaan dana desa sebagai tindak lanjut MoU jaksa agung dengan menteri desa dan daerah tertinggal. Sedangkan menjawab pertanyaan Perbekel Pesinggahan Kajati Bali mengaku semua laporan akan ditindaklanjuti dalam bentuk pengumpulan data/informasi dan penyelidikan. Jika tidak ada atau tidak ditemukan alat bukti yang sah, maka laporan tersebut tidak akan akan ditindak lanjuti ke tingkat penyidikan. “NamunjJika ada alat bukti, maka akan ditingkatkan ke tahap penyidikan termasuk pemanggilan saksi,” ujarnya.
Selain diisi sesi dialog, di tengah-tengah acara juga diisi penyerahan secara simbolis buku saku oleh Kajari Klungkung kepada OPD, BPD dan bendesa. Tentang pengelolaan dana desa dan brosur jasa pelayaan hukum di Kejaksaan Negeri Klungkung. Turut hadir dalam kegiatan ini Sekda Klungkung Gede Putu Winastra yang juga selaku moderator serta ratusan peserta yang terdiri dari para Asissten dan Staf ahli, Kepala OPD,Camat, Lurah, Perbekel, Bendesa serta anggota BPD. *wan
Komentar