Bangunan Pasar Seni Sukawati Dibongkar
Bangunan bekas Pasar Seni Sukawati, Gianyar, akhirnya dibongkar, Senin (15/4).
GIANYAR, NusaBali
Pemenang lelang pembongkaran ini dari perseorangan asal Pekanbaru, Riau dengan nilai Rp 321 juta lebih. Hingga rata dengan tanah, pembongkaran diperkirakan akan berlangsung selama 40 hari hingga 24 Mei 2019.
Pembongkaran sekaligus akan menjadi awal proses revitalisasi Pasar Seni Sukawati. Pembangunannya akan dilaksanakan Kementerian PUPR, awal Juli mendatang. Kabid Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Gianyar I Made Arianta, saat pembongkaran bangunan, mengatakan pembongkaran dilakukan melalui mekanisme lelang. Dilakukan awal April lalu secara online oleh tim Pemindahtanganan dan Penghapusan Barang Milik Daerah yang difasilitasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPNL) Denpasar. "Dari 11 penawar yang mengajukan penawaran lelang untuk pengerjaan pembongkaran ini. Lelang dimenangkan Ibu Pitria asal Kota Pekan Baru, Riau dengan nilai Rp 321 juta lebih. Proses pembongkaran akan dilaksanakan sampai bersih rata tanah selama 40 hari, mulai 15 April sampai dengan 24 Mei 2019," jelasnya.
Dikatakan, pembongkaran dilaksanakan setelah pemenang lelang menyelesaikan kewajiban administrasi dan membayar lunas nilai penawaran tersebut ke kas daerah dengan difasilitasi KPKNL Denpasar. Untuk diketahui, pembongkaran secara simbolis dilakukan oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra. Dengan sebuah palu, Mahayastra membongkar tulisan putih sebagai identitas Pasar Seni Sukawati. Setelah itu, barulah pekerja membongkar bangunan mulai dari bagian atap.
Dikatakan Bupati Mahayastra, Pemkab biasanya menganggarkan pembongkaran tanpa batas waktu. Namun, dengan sistem lelang, selain batas waktu pengerjaan yang terukur, juga ada pendapatan ke kas daerah yang berasal dari nilai penawaran yang diajukan pemenang lelang pembongkaran.
Dikatakan pula, proses revitalisasi Pasar Seni Sukawati ini akan dijadikan percontohan bagi proses revitalisasi pasar-pasar besar di Gianyar yang juga akan mengalami perbaikan-perbaikan. “Hari ini (kemarin,Red), hari yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Dimana kita bisa mulainya proses daripada revitalisasi Pasar Seni Sukawati yang merupakan kebanggaan Gianyar dan Bali. Yang merupakan salah satu pasar besar di Gianyar, yang menghidupi ribuan pedagang dan juga pengrajin-pengrajin seni yang ada di seluruh Gianyar, centralnya ada di sini. Syukur semua berjalan dengan kondusif, pedagangnya senang menerima revitalisasi ini, desa pakramannya senang, apalagi kami sebagai Pemerintah Daerah,” terang Mahayastra.
Pada kesempatan itu, Bupati Mahayastra juga menyampaikan permakluman kepada pedagang yang turut menyaksikan proses pembongkaran. Para pedagang diharapkan untuk bersabar, menunggu proses revitalisasi Pasar Seni Sukawati rampung dikerjakan. Sehingga, ke depan diharapkan Pasar Seni Sukawati dapat kembali kepada masa kejayaannya serta mampu bersaing dengan pasar oleh-oleh yang saat ini juga merebak. Baik dari kenyamanan, Sumber Daya Manusia, profesionalitas maupun kualitas produk-produk kerajinannya. Perjuangan untuk menjadikan Pasar Seni Sukawati menjadi bagus sesuai harapan, pasti akan banyak pengorbanan-pengorbanan yang dibutuhkan, terutama bagi pedagang. Antara lain, omzet pedagang yang menurun, tempat relokasi yang kurang nyaman, serta gesekan-gesekan lain seperti lahan parkir yang tidak nyaman. “Kalau itu semua protes. Kalau itu semua komplain, siapapun yang menerima komplainnya pasti tidak akan bisa segera menyelesaikan itu. Sehingga, kami butuh kesadaran dan kesabaran semua pihak,” harap Mahayastra.*nvi
Pemenang lelang pembongkaran ini dari perseorangan asal Pekanbaru, Riau dengan nilai Rp 321 juta lebih. Hingga rata dengan tanah, pembongkaran diperkirakan akan berlangsung selama 40 hari hingga 24 Mei 2019.
Pembongkaran sekaligus akan menjadi awal proses revitalisasi Pasar Seni Sukawati. Pembangunannya akan dilaksanakan Kementerian PUPR, awal Juli mendatang. Kabid Aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Gianyar I Made Arianta, saat pembongkaran bangunan, mengatakan pembongkaran dilakukan melalui mekanisme lelang. Dilakukan awal April lalu secara online oleh tim Pemindahtanganan dan Penghapusan Barang Milik Daerah yang difasilitasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPNL) Denpasar. "Dari 11 penawar yang mengajukan penawaran lelang untuk pengerjaan pembongkaran ini. Lelang dimenangkan Ibu Pitria asal Kota Pekan Baru, Riau dengan nilai Rp 321 juta lebih. Proses pembongkaran akan dilaksanakan sampai bersih rata tanah selama 40 hari, mulai 15 April sampai dengan 24 Mei 2019," jelasnya.
Dikatakan, pembongkaran dilaksanakan setelah pemenang lelang menyelesaikan kewajiban administrasi dan membayar lunas nilai penawaran tersebut ke kas daerah dengan difasilitasi KPKNL Denpasar. Untuk diketahui, pembongkaran secara simbolis dilakukan oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra. Dengan sebuah palu, Mahayastra membongkar tulisan putih sebagai identitas Pasar Seni Sukawati. Setelah itu, barulah pekerja membongkar bangunan mulai dari bagian atap.
Dikatakan Bupati Mahayastra, Pemkab biasanya menganggarkan pembongkaran tanpa batas waktu. Namun, dengan sistem lelang, selain batas waktu pengerjaan yang terukur, juga ada pendapatan ke kas daerah yang berasal dari nilai penawaran yang diajukan pemenang lelang pembongkaran.
Dikatakan pula, proses revitalisasi Pasar Seni Sukawati ini akan dijadikan percontohan bagi proses revitalisasi pasar-pasar besar di Gianyar yang juga akan mengalami perbaikan-perbaikan. “Hari ini (kemarin,Red), hari yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Dimana kita bisa mulainya proses daripada revitalisasi Pasar Seni Sukawati yang merupakan kebanggaan Gianyar dan Bali. Yang merupakan salah satu pasar besar di Gianyar, yang menghidupi ribuan pedagang dan juga pengrajin-pengrajin seni yang ada di seluruh Gianyar, centralnya ada di sini. Syukur semua berjalan dengan kondusif, pedagangnya senang menerima revitalisasi ini, desa pakramannya senang, apalagi kami sebagai Pemerintah Daerah,” terang Mahayastra.
Pada kesempatan itu, Bupati Mahayastra juga menyampaikan permakluman kepada pedagang yang turut menyaksikan proses pembongkaran. Para pedagang diharapkan untuk bersabar, menunggu proses revitalisasi Pasar Seni Sukawati rampung dikerjakan. Sehingga, ke depan diharapkan Pasar Seni Sukawati dapat kembali kepada masa kejayaannya serta mampu bersaing dengan pasar oleh-oleh yang saat ini juga merebak. Baik dari kenyamanan, Sumber Daya Manusia, profesionalitas maupun kualitas produk-produk kerajinannya. Perjuangan untuk menjadikan Pasar Seni Sukawati menjadi bagus sesuai harapan, pasti akan banyak pengorbanan-pengorbanan yang dibutuhkan, terutama bagi pedagang. Antara lain, omzet pedagang yang menurun, tempat relokasi yang kurang nyaman, serta gesekan-gesekan lain seperti lahan parkir yang tidak nyaman. “Kalau itu semua protes. Kalau itu semua komplain, siapapun yang menerima komplainnya pasti tidak akan bisa segera menyelesaikan itu. Sehingga, kami butuh kesadaran dan kesabaran semua pihak,” harap Mahayastra.*nvi
1
Komentar